Thursday, 15 December 2016

Jadi Ancaman, AS Targetkan Senjata Rusia Yang Disita ISIS


Kepala pasukan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS mengatakan akan menargetkan senjata Rusia yang disita oleh ISIS ketika merebut Palmyra. AS menilai persenjataan tersebut menimbulkan bahaya bagi koalisi pimpinan AS di wilayah tersebut.

ISIS merebut serangkaian persenjataan Rusia, termasuk 30 tank dan sejumlah rudal Grad saat menyerbu Palmyra, Suriah. Kota kuno Palmyra itu sejatinya sudah berhasil dikuasai pasukan Suriah, tapi direbut kembali oleh ISIS dalam serangan 10 Desember lalu.

Dia berharap Rusia atau Suriah akan cepat merebut kembali Palmyra dan menetralisir ancaman. Namun ia memperingatkan AS akan siap untuk menyerang jika diperlukan, termasuk jika senjata yang dijarah mulai bergerak keluar dari kota.

Pada dasarnya apa pun yang mereka sita menimbulkan ancaman bagi koalisi tapi kita bisa mengelola ancaman mereka dan kami akan melakukannya. Saya mengantisipasi bahwa kita akan memiliki kesempatan untuk menyerang peralatan itu dan segera membunuh ISIS yang mengoperasikannya," kata Stephen Townsend seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2016).

Namun, ia mengingatkan bahwa Rusia atau Suriah sadar dan berada dalam posisi yang lebih baik untuk bereaksi dengan cepat. "Kami tidak bisa mengatakan sesuatu dari satu sisi dari sisi yang lain. Jadi kami tidak mengatakan jika truk dan kendaraan lapis baja sedang dioperasikan oleh seorang tentara rezim, tentara Suriah, atau pejuang ISIS," katanya.

Mereka mengambil mata mereka disana, musuh mengetahui kelemahan itu dan memukul serta memperoleh kemenangan yang saya pikir mungkin akan cepat berlalu," kataTownsend.

0 comments:

Post a Comment