Latihan
terbang yang dilakukan pesawat-pesawat tempur China di atas Laut China Selatan
dan Timur baru-baru ini adalah kegiatan militer rutin dan normal. Demikian
pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Udara (AU) China.
Pesawat
militer China terbang antara Okinawa dan pulau Miyako serta di atas
terusan Taiwan pada akhir pekan lalu. Beijing sempat memprotes Tokyo karena
pesawat tempurnya dituding melakukan aksi berbahaya dan tidak profesional saat
mereka bergegas mendekati pesawat China yang terbang di dekat pulau-pulau
Jepang.
Dalam sebuah
pernyataan di microblog resminya, AU China mengatakan latihan itu kegiatan
militer normal. "Ini adalah misi angkatan udara, itu adalah latihan yang
bisa dipertanggung jawabkan, sah, wajar dan adil, serta sesuai dengan rencana
di masa lalu," kata AU China seperti dikutip dari Reuters, Kamis
(15/12/2016).
Angkatan
udara mencatat laporan media asing yang menyebutkan jenis pesawat yang
terlibat, termasuk pembom strategis H-6K dan jet tempur Su-30. Kehadiran dua
pesawat tersebut menarik perhatian, baik di China maupun di luar negeri.
Dalam
kesempatan itu, AU China juga mengunggah gambar kedua pesawat sebagai bagian dari
pernyataannya tersebut. Meski begitu, mereka tidak mengatakan kapan atau di
mana foto-foto itu diambil.
Dalam dua
tahun terakhir AU China menggelar latihan di laut, kami telah berurusan dengan
dan menangani berbagai bentuk gangguan dan obstruksi, melaksanakan pengintaian
dan peringatan dini, patroli, serangan, pengisian bahan bakar udara dan latihan
lainnya," tambah pernyataan itu.
Latihan ini
telah meningkatkan kemampuan angkatan udara untuk mengobarkan pertempuran jauh
di laut, memungkinkan untuk melindungi kedaulatan negara dan keutuhan
wilayah," demikian pernyataan itu.
0 comments:
Post a Comment