Tuesday 19 July 2016

Bisakah Sukhoi SU-35 Menjawab Tantangan F-22 Raptors Dalam Pertarungan Superioritas Udara ..?!



Telah kita ketahui bersama bahwa Sukhoi SU-35 adalah pesawattempur tercanggih yang di miliki oleh angkatan udara Rusia saat ini. Pesawat ini sendiri merupakan turunan dari platform seri Flanker sebelum nya yaitu SU-27, yang sangat terkenal dengan manuver “Cobra Pugachev” nya. fakta ini menjadikan SU-35 sebagai penerus predikat pesawat Heavy fighter dengan kemampuan “Super maneuverable”.

Bila kita kembali ke dekade 90-an, SU-27 Flanker adalah salah satu pesawat tempur terbaik yang di operasikan Rusia pada saat itu. Pesawat ini di bangun untuk bersaing dengan pesawat tempur keluaran AS seperti F-14 dan F-15 karena memang mereka berada dalam kelas yang sama, namun tentu saja kemampuan manuver yang di miliki oleh Sukhoi SU-27 masih lebih baik dari kedua pesawat tempur keluaran AS tersebut.

Setelah beberapa dekade berlalu, kini giliran Sukhoi SU-35 dan F-22 Raptors yang menjadi andalan masing masing Angkatan Udara dan kemungkinan besar akan saling berhadapan bila nanti nya benar benar terjadi konfrontasi udara antara kedua negara tersebut. Tentunya akan sangat menarik apa bila membahas tentang kedua pesawat ini jika bisa Face-to-Face dalam perang sesungguh nya.

Untuk Sukhoi SU-35, meski secara desain hampir mirip dengan SU-27 Flanker, namun secara kemampuan sangat berbeda karena telah mengalami upgrade pada segi komponen elektronik, persenjataan dan struktur air frame. Sayang nya dari segi radar, pesawat ini masih menggunakan jenis radar PESA yang jelas kualitas nya masih di bawah radar AESA yang telah di adopsi oleh pespur keluaran AS dan Eropa Barat. (Radar AESA akan menjadi standar radar pesawat tempur untuk 50 tahun kedepan)

Untuk urusan dapur pacu, SU-35 di bekali Mesin pendorong Saturn 117. selain umur mesin nya akan lebih panjang, dengan TVC nozzle turbofan memungkinkan pesawat ini untuk melaju dengan kecepatan maks. 1.490 mph dan memungkinkan pesawat ini melakukan manuver extreme di udara dalam pertempuran jarak dekat (traditional dogfight).

Persenjataan Pespur ini yaitu 1 unit kanon 30 mm GSH-30 meriam internal 150 Round dan bisa dipersenjatai dengan rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan juga berbagai macam roket dan bom yang dapat di pasang pada 12 cantelan hardpoint di badan dan sayap pesawat dengan beban maksimal hingga 8.000 kg.

Dari spesifikasi teknis yang sudah di jelaskan diatas, kira kira apakah bisa Sukhoi SU-35 menjawab tantangan F-22 Raptors dalam pertarungan Superioritas Udara ..?!

Mari coba kita jawab pertanyaan di atas dengan menilai dan membandingkan kemampuan kedua pesawat ini.

Jika kita menilai dari segi platform, Sukhoi SU-35 yang rancangan nya di ambil dari pesawat SU-27 Flanker tahun 80-an (Non Siluman) jelas akan kalah bila di bandingkan dengan si cantik F-22 Raptors yang rancangan nya lebih moderen dan memiliki fitur siluman. Bila di lihat ukuran RCS nya, F-22 memiliki RCS kurang dari 0,0001 meter persegi  atau setara dengan burung murai dan memiliki IR signature yang rendah sehingga mengurangi visibilitas tracking lawan dari jarak tertentu. Untuk SU-35 sendiri memiliki RCS sekitar 1 sampai 3 meter persegi atau memiliki ukuran seperti meja makan besar.

Selain itu, Bahan pesawat F-22 Raptors menggunakan material komposit stealth, sehingga mampuh mempertahankan sifat siluman nya sekalipun pada saat bermanuver, Bukan hanya sekedar Coating seperti pada pesawat Sukhoi SU-35, yang kabar nya tidak akan se-efektif pesawat berbahan material komposit Stealth seperti F-22 dan F-35 JSF.

Jika di nilai dari segi spesifikasi teknologi elektronik, F-22 Raptors pun masih lebih unggul di banding Sukhoi SU-35. Alasan nya jelas karena F-22 Raptors merupakan pesawat Siluman generasi 5 yang memang benar benar sudah operasional dan selama 10 tahun terakhir terus menerus di upgrade. Sebenarnya F-22 Raptors memiliki avionik yang lebih canggih di banding pesawat tempur manapun di dunia. Dengan radar AN/APG 77 generasi ke-2 yang memiliki jangkauan lebih jauh dan pada saat bersamaan memiliki karakteristik “Low Observable” yang mengurangi kemungkinan di deteksi oleh Radar Warning Receiver musuh.

F-22 Raptors juga dilengkapi Radar Pasif AN/ALR 94 (250+ Nm) yang mampu mencari target dan memberikan informasi yang cukup untuk melakukan penguncian di radar. Ini adalah sesuatu yang tidak ada pada pesawat tempur lain saat ini. Sukhoi SU-35 sendiri adalah Pesawat tempur yang masuk kategori generasi 4++, Karena kata nya menggunakan teknologi avionik pesawat generasi 5 (PAK FA T-50).

Sebagai catatan: PAK FA T-50 merupakan pesawat tempur generasi 5 Rusia (proyek patungan bersama India) yang masih dalam tahap pengembangan. kabar nya pun pesawat ini masih kalah bila di bandingkan dengan F-22 Raptors.

Jika di nilai dari sisi persenjataan nya, Sukhoi SU-35 memiliki keunggulan pada jumlah senjata nya yang dapat menggotong 12 rudal udara-ke-udara berbagai jenis, sedang F-22 Raptors hanya dapat membawa 8 rudal saja. Namun F-22 akan lebih baik karena memiliki keunggulan Stealth dengan menyimpan rudal di dalam badan pesawat (Internal weapon bay). sedangkan Sukhoi SU-35 secara keseluruhan membawa rudal eksternal. ini merupakan sedikit kerugian karena biasa nya pesawat yang membawa rudal eksternal akan lebih mudah di deteksi radar lawan.

Namun apakah dengan dapat membawa rudal lebih banyak akan membuat Sukhoi SU-35 bisa lebih unggul dalam pertempuran ??. belum tentu juga, karena bisa saja SU-35 yang membawa rudal lebih banyak justru lebih dulu di tembak jatuh oleh F-22 yang memilki keunggulan dalam perang BVR.

Sebagai catatan: Justin Bronk dari Royal United Services Institute mengemukakan dalam sebuah wawancara dengan Hushkit.net, biasanya SU-35 menembakkan 6 rudal secara simultan dengan jenis penjejak campuran, yang berarti dari jumlah 12 rudal, hanya 2 yang benar-benar memberikan tembakan yang kredibel.

Hal yang benar benar harus di maksimalkan oleh Sukhoi SU-35 bila terlibat pertempuran melawan F-22 Raptors adalah keunggulan fitur aerodinamis dan super manuver nya yang unik. Memaksakan skenario perang WVR merupakan opsi yang paling tepat. Namun Untuk bisa menjalankan skenario ini, SU-35 harus di lengkapi dengan Radar terbaru (ideal nya AESA Radar), sensor, dan peralatan ECM yang kuat untuk bisa memaksakan perang elektronik lebih lama hingga memasuki jarak WVR combat. karena jika komponen elektronik yang ada pada Sukhoi SU-35 tidak mampuh menyaingi kecanggihan kinerja dari peralatan F-22, arti nya hal tersebut dapat membuat F-22 Raptors tidak akan terlalu bersusah payah untuk bisa melarikan diri atau Sang Raptors akan bisa dengan mudah melepaskan rudal AIM-120 AMRAAM ataupun Sidewinder yang merupakan salah satu rudal terbaik yang ada saat ini.

tentu saja para pilot F-22 Raptors tidak ingin mengambil resiko untuk bertarung dalam jarak dekat melawan Sukhoi SU-35. apa lagi jika di tangan pilot yang tepat akan membuat SU-35 menjadi mesin perang yang handal. Opsi terbaik bagi F-22 adalah memenangkan pertarungan sebelum pertarugan itu benar benar di mulai (BVR combat).

Menurut saya, jika di nilai secara keseluruhan, SU-35 seperti nya memang bukan platform yang tepat untuk berhadapan dengan pesawat sekelas F-22 Raptors yang merupakan Pesawat tempur generasi 5. Akan lebih tepat jika PAK FA T-50 yang menjadi lawan nya karena merupakan Pesawat tempur generasi yang sama, namun pasti nya jika PAK FA T-50 sudah dalam tahap Full operasional, Yang nampak nya masih akan lama untuk itu.


Bagai mana menurut anda ??. yupp,, memang akan selalu menjadi perdebatan apakah bisa Sukhoi SU-35 menjawab tantangan F-22 Raptors dalam pertarungan Superioritas Udara ?!. yang jelas jawaban nya tidak akan di ketahui pasti hingga kedua pesawat ini benar benar saling berhadapan dalam perang yang sebenar nya.

Data diolah dari berbagai sumber

0 comments:

Post a Comment