Telah kita
ketahui bersama bahwa Sukhoi SU-35 adalah pesawattempur tercanggih yang di
miliki oleh angkatan udara Rusia saat ini. Pesawat ini sendiri merupakan
turunan dari platform seri Flanker sebelum nya yaitu SU-27, yang sangat
terkenal dengan manuver “Cobra Pugachev” nya. fakta ini menjadikan SU-35
sebagai penerus predikat pesawat Heavy fighter dengan kemampuan “Super
maneuverable”.
Bila kita
kembali ke dekade 90-an, SU-27 Flanker adalah salah satu pesawat tempur terbaik
yang di operasikan Rusia pada saat itu. Pesawat ini di bangun untuk bersaing
dengan pesawat tempur keluaran AS seperti F-14 dan F-15 karena memang mereka
berada dalam kelas yang sama, namun tentu saja kemampuan manuver yang di miliki
oleh Sukhoi SU-27 masih lebih baik dari kedua pesawat tempur keluaran AS
tersebut.
Setelah beberapa
dekade berlalu, kini giliran Sukhoi SU-35 dan F-22 Raptors yang menjadi andalan masing masing Angkatan Udara dan kemungkinan besar akan saling berhadapan bila
nanti nya benar benar terjadi konfrontasi udara antara kedua negara tersebut. Tentunya
akan sangat menarik apa bila membahas tentang kedua pesawat ini jika bisa Face-to-Face
dalam perang sesungguh nya.
Untuk Sukhoi SU-35,
meski secara desain hampir mirip dengan SU-27 Flanker, namun secara kemampuan
sangat berbeda karena telah mengalami upgrade pada segi komponen elektronik, persenjataan
dan struktur air frame. Sayang nya dari segi radar, pesawat ini masih
menggunakan jenis radar PESA yang jelas kualitas nya masih di bawah radar AESA
yang telah di adopsi oleh pespur keluaran AS dan Eropa Barat. (Radar AESA akan menjadi
standar radar pesawat tempur untuk 50 tahun kedepan)
Untuk urusan
dapur pacu, SU-35 di bekali Mesin pendorong Saturn 117. selain umur mesin nya akan
lebih panjang, dengan TVC nozzle turbofan memungkinkan pesawat ini untuk melaju
dengan kecepatan maks. 1.490 mph dan memungkinkan pesawat ini melakukan manuver
extreme di udara dalam pertempuran jarak dekat (traditional dogfight).
Persenjataan
Pespur ini yaitu 1 unit kanon 30 mm GSH-30 meriam internal 150 Round dan bisa
dipersenjatai dengan rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan juga berbagai
macam roket dan bom yang dapat di pasang pada 12 cantelan hardpoint di badan
dan sayap pesawat dengan beban maksimal hingga 8.000 kg.
Dari spesifikasi
teknis yang sudah di jelaskan diatas, kira kira apakah bisa Sukhoi SU-35 menjawab tantangan F-22 Raptors dalam pertarungan Superioritas
Udara ..?!
Mari coba kita
jawab pertanyaan di atas dengan menilai dan membandingkan kemampuan kedua
pesawat ini.
Jika kita
menilai dari segi platform, Sukhoi SU-35 yang rancangan nya di ambil
dari pesawat SU-27 Flanker tahun 80-an (Non Siluman) jelas akan kalah bila di
bandingkan dengan si cantik F-22 Raptors yang rancangan nya lebih moderen dan memiliki
fitur siluman. Bila di lihat ukuran RCS nya, F-22 memiliki RCS kurang dari
0,0001 meter persegi atau setara dengan
burung murai dan memiliki IR signature yang rendah sehingga mengurangi
visibilitas tracking lawan dari jarak tertentu. Untuk SU-35 sendiri memiliki
RCS sekitar 1 sampai 3 meter persegi atau memiliki ukuran seperti meja makan
besar.
Selain itu, Bahan
pesawat F-22 Raptors menggunakan material komposit stealth, sehingga mampuh
mempertahankan sifat siluman nya sekalipun pada saat bermanuver, Bukan hanya
sekedar Coating seperti pada pesawat Sukhoi SU-35, yang kabar nya tidak akan
se-efektif pesawat berbahan material komposit Stealth seperti F-22 dan F-35 JSF.
Jika di
nilai dari segi spesifikasi teknologi elektronik, F-22 Raptors pun masih
lebih unggul di banding Sukhoi SU-35. Alasan nya jelas karena F-22 Raptors
merupakan pesawat Siluman generasi 5 yang memang benar benar sudah operasional
dan selama 10 tahun terakhir terus menerus di upgrade. Sebenarnya F-22 Raptors memiliki
avionik yang lebih canggih di banding pesawat tempur manapun di dunia. Dengan radar
AN/APG 77 generasi ke-2 yang memiliki jangkauan lebih jauh dan pada saat bersamaan
memiliki karakteristik “Low Observable” yang mengurangi kemungkinan di deteksi oleh
Radar Warning Receiver musuh.
F-22 Raptors
juga dilengkapi Radar Pasif AN/ALR 94 (250+ Nm) yang mampu mencari target dan
memberikan informasi yang cukup untuk melakukan penguncian di radar. Ini adalah
sesuatu yang tidak ada pada pesawat tempur lain saat ini. Sukhoi SU-35
sendiri adalah Pesawat tempur yang masuk kategori generasi 4++, Karena kata nya
menggunakan teknologi avionik pesawat generasi 5 (PAK FA T-50).
Sebagai catatan:
PAK FA T-50 merupakan pesawat tempur generasi 5 Rusia (proyek patungan bersama
India) yang masih dalam tahap pengembangan. kabar nya pun pesawat ini masih
kalah bila di bandingkan dengan F-22 Raptors.
Jika di nilai
dari sisi persenjataan nya, Sukhoi SU-35 memiliki keunggulan pada
jumlah senjata nya yang dapat menggotong 12 rudal udara-ke-udara berbagai jenis,
sedang F-22 Raptors hanya dapat membawa 8 rudal saja. Namun F-22 akan lebih
baik karena memiliki keunggulan Stealth dengan menyimpan rudal di dalam badan
pesawat (Internal weapon bay). sedangkan Sukhoi SU-35 secara keseluruhan membawa
rudal eksternal. ini merupakan sedikit kerugian karena biasa nya pesawat yang
membawa rudal eksternal akan lebih mudah di deteksi radar lawan.
Namun apakah
dengan dapat membawa rudal lebih banyak akan membuat Sukhoi SU-35 bisa lebih
unggul dalam pertempuran ??. belum tentu juga, karena bisa saja SU-35 yang
membawa rudal lebih banyak justru lebih dulu di tembak jatuh oleh F-22 yang
memilki keunggulan dalam perang BVR.
Sebagai catatan:
Justin Bronk dari Royal United Services Institute mengemukakan dalam sebuah
wawancara dengan Hushkit.net, biasanya SU-35 menembakkan 6 rudal secara
simultan dengan jenis penjejak campuran, yang berarti dari jumlah 12 rudal,
hanya 2 yang benar-benar memberikan tembakan yang kredibel.
Hal yang benar
benar harus di maksimalkan oleh Sukhoi SU-35 bila terlibat pertempuran melawan
F-22 Raptors adalah keunggulan fitur aerodinamis dan super manuver nya yang
unik. Memaksakan skenario perang WVR merupakan opsi yang paling tepat. Namun Untuk
bisa menjalankan skenario ini, SU-35 harus di lengkapi dengan Radar terbaru (ideal nya AESA Radar), sensor, dan peralatan ECM yang kuat untuk bisa memaksakan perang elektronik
lebih lama hingga memasuki jarak WVR combat. karena jika komponen elektronik
yang ada pada Sukhoi SU-35 tidak mampuh menyaingi kecanggihan kinerja dari peralatan
F-22, arti nya hal tersebut dapat membuat F-22 Raptors tidak akan terlalu
bersusah payah untuk bisa melarikan diri atau Sang Raptors akan bisa dengan
mudah melepaskan rudal AIM-120 AMRAAM ataupun Sidewinder yang merupakan salah
satu rudal terbaik yang ada saat ini.
tentu saja para
pilot F-22 Raptors tidak ingin mengambil resiko untuk bertarung dalam jarak
dekat melawan Sukhoi SU-35. apa lagi jika di tangan pilot yang tepat akan
membuat SU-35 menjadi mesin perang yang handal. Opsi terbaik bagi F-22 adalah
memenangkan pertarungan sebelum pertarugan itu benar benar di mulai (BVR combat).
Menurut saya,
jika di nilai secara keseluruhan, SU-35 seperti nya memang bukan platform yang
tepat untuk berhadapan dengan pesawat sekelas F-22 Raptors yang merupakan
Pesawat tempur generasi 5. Akan lebih tepat jika PAK FA T-50 yang menjadi lawan
nya karena merupakan Pesawat tempur generasi yang sama, namun pasti nya jika
PAK FA T-50 sudah dalam tahap Full operasional, Yang nampak nya masih akan lama
untuk itu.
Bagai mana menurut anda ??. yupp,, memang
akan selalu menjadi perdebatan apakah bisa Sukhoi SU-35 menjawab tantangan F-22
Raptors dalam pertarungan Superioritas Udara ?!. yang jelas jawaban nya tidak
akan di ketahui pasti hingga kedua pesawat ini benar benar saling berhadapan
dalam perang yang sebenar nya.
Data diolah dari berbagai sumber
Data diolah dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment