Dari aspek
tongkrongan, sistem hanud (pertahanan udara) lansiran China ini mengingatkan
pada sosok Pantsir S-1 buatan Rusia. Sky Dragon 12 buatan Norinco memang ditempatkan dalam platform heavy truck 8×8,
dibekali 12 rudal yang masing-masing menggotong 6 unit pada tiap sisi dan radar penjejak
target yang semuanya terintegrasi dalam satu mounting.
Meski ada
kemiripan, sayangnya Sky Dragon 12 hadir minus tanpa kanon. Dan melengkapi
penawaran Sky Dragon 50 medium air defence (Merad), di Indo Defence 2016
Norinco turut memperkenalkan Sky Dragon 12 sebagai solusi SHORAD (Short Air
Range Air Defence).
Seperti apakah sebenarnya Sky Dragon 12?. Seperti halnya Sky Dragon 50, alutsista asal Negeri
Kung Fu ini terbilang jenis senjata yang baru dirilis. Oleh pabrikannya, sistem
senjata ini diberi kode GAS5 Short Range Surface to Air Defense Missile System.
Sebagai barang baru, Sky Dragon 12 pertama kali diperkenalkan ke publik pada
ajang AAD (Africa Aerospace and Defence) Expo 2014 di Afrika Selatan.
Sebagai sebuah
sistem, Sky Dragon terdiri dari unit peluncur (launcher unit), FW2 FCS (Firing
Control System), dan IBIS 150 3D Target Designation Radar, jenis radar yang
juga dipakai pada sistem hanud Sky Dragon 50. Identitas “12” pada Sky Dragon 12
lebih sebagai penanda kemampuan daya jangkau rudal yang sampai 12 km. Rudal
pada Sky Dragon 12 mengusung jenis Tianlong 12/SD-12. Rudal ini adalah
“saduran” dari rudal 9M311 buatan Rusia. Pada tahun 2005, Rusia diketahui
mengekspor rudal 9M311 (kode NATO SA-19 Grison) ke Cina.
Selain mampu
mengejar sasaran hingga 12 km, Tianlong-12 mampu melesat dengan kecepatan
maksimum 900 meter per detik, dan kecepatan jelajah 500 meter per detik. Untuk
sasaran jarak super dekat, rudal ini dapat menghantam sasaran dengan jarak
minimal 2 km. Sementara untuk ketinggian luncur mulai dari 15 meter sampai
5.000 meter. Rudal ini dipandu dengan radar semi otomatis dan line of sight
guidance. Bobot keseluruhan rudal mencapai 40 kg, sementara bobot hulu ledaknya
9 kg. Tianlong-12 punya panjang 2,5 meter.
Dalam
peluncur yang ditempatkan pada truk Shaanxi SX2400 8×8, disiapkan 12 unit rudal
yang siap tembak, dimana ada enam rudal yang ditempatkan pada tiap sisi
mounting peluncur. Nah, pada bagian tengah kubah disematkan radar pengendali
dan penjejak dengan basis Ku-band. Sistem penjejak ini sudah dilengkapi
perangkat electro optic untuk melengkapi keberadaan radar. Kedua sistem
penginderaan tersebut dapat memandu rudal sampai jarak 12 km. Dalam satu waktu,
Sky Dragon 12 dapat memindai empat sasaran berbeda, dan melepaskan 4 rudal
secara simultan.
Dalam sistem
gelar tempur yang lebih besar, Sky Dragon 12 dapat didukung dengan IBIS 150 3D
Target Designation Radar. Jangkauan deteksi radar ini mencapai 130 km. Dalam
paket yang ditawarkan Norinco, Sky Dragon 12 disebutkan ideal untuk
dikombinasikan dengan sista hanud kanon Twin Gun Type 90 kaliber 35 mm. Jenis
kanon hanud yang juga buatan Norinco dan saat ini telah dioperasikan Arhanud
Korps Marinir TNI AL.
Saat sudah
melibatkan sistem senjata jenis lain (komposit), Norinco telah menyiapkan unit
FW2 FCS, di FCS ini juga dilengkapi radar yang dapat mendeteksi sasaran berupa
jet tempur dari jarak 35 km dan rudal jelajah dari jarak 15 km. Ketinggian
deteksi FW2 FCS mencapai 6.000 meter.
Bagaimana
dengan waktu yang dibutuhkan untuk menggelar satu sistem Sky Dragon 12?. Dari
mulai kendaraan berhenti sampai unit rudal siap ditembakkan semuanya butuh
waktu 15 menit.
0 comments:
Post a Comment