Kekuatan
armada laut kerajaan Majapahit sangat ditakuti pada zamannya. Saat itu
kapal-kapal perang Majapahit sudah dilengkapi oleh Cetbang semacam meriam yang sangat ditakuti.
Pada
zamannya Cetbang termasuk paling canggih. Pembuatan senjata tersebut diadopsi
dari senjata perang milik tentara Mongol.
Saat itu
angkatan laut Majapahit dipimpin oleh Laksamana Empu Nala. Meski kemampuannya
luar biasa, namun ketenaran Empu Nala ini masih kalah oleh Mahapatih Gadjah
Mada.
Dalam
berbagai buku sejarah dan dalam berbagai prasasti, nama Gadjah Mada yang selalu
muncul. Padahal ternyata, Empu Nala ini tidak kalah hebatnya dengan Gadjah
Mada. Jasa-jasanya terhadap Majapahit juga sangat banyak.
Sekitar
tahun 1339-1341, seluruh Nusantara bagian barat berturut-turut diserang dan
ditaklukkan armada Kerajaan Majapahit, tentunya dipimpinan Laksamana Nala.
Dalam buku
Nusantara dalam Catatan Tionghoa karya WP Groeneveldt, saat itu kerajaan yang
pertama dihancurkan Majapahit adalah Kerajaan Pasai, selanjutnya Jambi dan
Palembang.
Kemudian
mereka menaklukkan Langkasuka, Kelantan, Kedah, Selangor, Tumasik (Singapura).
Selanjutnya armada Majapahit mendarat di Tanjungpura, menundukkan Sambas,
Banjarmasin, Pasir, dan Kutai.
Dalam buku
itu juga ditulis, pada 1377, Suwarnabhumi diserbu oleh tentara Jawa. Putera
mahkota Suwarnabhumi tidak berani naik tahta tanpa bantuan dan persetujuan
kaisar China, karena takut kepada Raja Jawa.
Saat itu,
armada Majapahit memiliki kekuatan 40 ribu prajurit. Jumlah tersebut jadi
sebuah kekuatan dahsyat dan tidak ada tandingannya di Asia Tenggara.
Pada 1343,
Mahapatih Gadjah Mada dibantu oleh Laksamana Nala memimpin armada laut
Majapahit dengan kekuatan 3.000 prajurit menuju wilayah timur Nusantara. Di
sana mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan yang bersikap dingin atau mencoba
melepaskan diri.
Kerajaan
yang dimaksud adalah Bali, Lombok, Sumbawa, Seram, Sulawesi, Dompo. Seluruh
wilayah timur Nusantara telah disatukan, termasuk Pulau Irian, Sanggir Talaud,
sampai Kepulauan Filipina Selatan.
Konon
rahasia kekuatan laut Majapahit sejak zaman Gajah Mada adalah Empu Nala sebagai
panglima tertinggi.
Nama Empu
Nala kala itu tersohor dalam membangun angkatan laut, termasuk membuat kapal
laut untuk perang. Dia menemukan sejenis pohon raksasa yang dirahasiakan
lokasinya. Pohon itu digunakan untuk membangun kapal-kapal Majapahit yang
berukuran besar.
Cara menangkal sihir yang menyerang warung tempat usaha https://www.youtube.com/watch?v=LM7LrNIPBCo
ReplyDelete