BAKAMLA dalam peran menjalankan tugasnya berupaya
semaksimal mungkin untuk dapat menjaga teretorial perairan
Indonesia, maka demi
keberhasilan dalam tugas, BAKAMLA
di dukung perangkat canggih yang berkaitan
dengan
kemaritiman, perangkat canggih itu terdiri dari :
Drone dalam air yang disebut ROV ( Remotely Operated
Vehicle ) yang berfungsi sebagai wahana untuk mengetahui
objek bawah air,
berkaitan dengan adanya pelanggaran hukum
serta SAR Kemaritiman, ROV buatan ITB
ini ( Institut Teknologi
Bandung ) mempunyai berat 48 kg ( walau bentuknya
kecil )
serta dapat menyelam di kedalaman maksimal 100
meter, di lengkapi kamera
dengan InfraRed untuk mencari
objek dalam gelap.
Drone udara yang diberi nama Rajawali 350, mempunyai
berat 75 kg ( termasuk Drone helikopter berat sesuai fungsinya
) dan
berkecepatan jelajah 70 km, kecepatan maksimal 145
km/jam, waktu terbang 4 jam
serta radius jelajah 120
km, dilengkapi kamera pengintai dan FLIR, BAKAMLA
berencana mengakuisisi sebanyak 3 unit Rajawali 350 buatan
PT. Bhineka Dwi Persada ( BDP ) yang merupakan
perusahaan swasta Nasional sekaligus juga memasok Drone
Rajawali 330
untuk TNI AD.
BAKAMLA tahun ini ( 2016 ) juga berencana mengakuisisi
Radar jenis OTH ( Over The Horizon Radar ) untuk
melengkapi Sistem Deteksi Dini
atau disebut EWS ( Early
Warning Sistem ) yang berfungsi Mendeteksi pelanggaran
hukum serta memonitor pergerakan lalu lintas kapal laut di
perairan teritorial
Indonesia,untuk jangkauan Radar berkisar
200 - 250 NM ( 200 nm = 370,4 km )
di harapkan Radar bisa
di pasok Industri Radar dalam negeri, untuk penjajakan
sudah
di lakukan peninjauan ke Rusia dan Cina.
Untuk
perangkat canggih buatan dalam negeri, BAKAMLA juga
menggunakan FLIR ( Forward
Looking InfraRed ), berfungsi
agar dapat melakukan pengawasan, pengamatan serta
pengintaian kapal di perairan Indonesia.
0 comments:
Post a Comment