Wednesday 21 September 2016

Menteri Pertahanan: Pemerintah Akan Kurangi Pembelian Alutsista Moderen Karena Bukan Prioritas Kemenhan


Melihat Kondisi geopolitik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara yang cenderung stabil membuat potensi gesekan-gesekan yang mengarah pada konflik bersenjata antar negara-negara di kawasan hampir tidak ada, maka dari itu Menteri Pertahanan Ryamizard menyatakan Pemerintah akan mengurangi pembelian Alutsista Moderen karena bukan merupakan hal yang Urgent.

Yang akan menjadi Prioritas Kemenhan saat ini adalah pemenuhan fasilitas dan kebutuhan prajurit yang ada di wilayah perbatasan dalam rangka menunjang kinerja  prajurit untuk menjaga perbatasan dari ancaman penyelundupan. Hal tersebut di nyatakan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard pada sela-sela kunjungannya di Pos perbatasan RI-Papua Nugini. (21/9/2016)


"Jadi pembelian Alutsista yang mahal-mahal itu kami kurangin untuk memperkuat perbatasan dari penyelundupan dan lain-lain", imbuhnya.

Kementerian Pertahanan-pun akan mengkaji tentang pengadaan Drone untuk melengkapi dan menunjang kinerja prajurit yang ada di perbatasan guna memudahkan pengawasan keadaan sekitar dan bisa melihat titik api. Selain Drone, Menhan-pun menjanjikan kendaran tempur dan Pos permanen untuk prajurit.

Menteri pertahanan menilai penyediaan fasilitas tambahan untuk pengamanan wilayah perbatasan lebih mendesak dibanding penambahan alutsista. Dana yang dibutuhkan juga lebih realistis.

"Dibanding beli alutsista. Nggak ada apa-apanya, satu pesawat bisa Rp 1,3 triliun, paling di sini nggak sampai Rp 500 milyar," ungkapnya. 


Secara detail apa yang harus di sediakan untuk memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan, pihak Kemenhan akan berkoordinasi dengan Panglima TNI.

"kerena Panglima yang lebih tahu apa saja keperluannya untuk perbatasan. Tapi yang pasti keperluan itu akan terpenuhi", janjinya.

0 comments:

Post a Comment