Monday 26 September 2016

Metamorfosis T-14 Armata,, Sebuah Manifestasi Dari Doktrin Baru Militer Rusia


Penting untuk benar-benar mempelajari bagaimana tank baru ini menunjukkan perubahan penting dalam doktrin militer Rusia.
Armata merupakan dedikasi Rusia untuk mengembangkan tentara profesional yang mampu bertempur di daerah konflik skala besar dan intensitas rendah.
Armata adalah produk langsung dari upaya oleh Federasi Rusia untuk memprofesionalkan angkatan bersenjatanya. Pergeseran dalam doktrin dikembangkan setelah perang Rusia di Chechnya mengungkapkan kekurangan dramatis dalam kemampuan militernya untuk melawan perang intensitas rendah.
Peristiwa yang berlangsung dari Desember 1994 sampai Agustus 1996, ada sekitar 5.500 tentara mereka tewas, 52.000 terluka, dan 3.000 hilang. Akibat dari wajib militer yang tertatih-tatih, taktik konvensional Perang Dingin, dan peralatan yang tua telah menjadi bencana bagi Rusia.
Dalam pertempuran Grozny tahun 1994, hampir 70% dari 200 tank Rusia yang terlibat pertempuran hancur. Setelah hasil buruk itu, Rusia berupaya untuk mengubah angkatan bersenjatanya dengan doktrin menekankan profesionalisme dan menggabungkan peralatan modern baru.
Desain tank baru sangat penting untuk efektivitas tentara Rusia yang profesional dan semakin memprioritaskan kemampuan personilnya untuk bertahan hidup. 
Tank tua Rusia seperti T-90 dan T-72B3, diupgrade agar lebih tangguh terutama dengan menambah lapisan baja. Namun tank-tank yang lebih tua kurang cocok untuk tentara yang sifatnya profesional, khususnya dalam konflik intensitas rendah.
Tidak seperti T-90 dan T-72B3, desain dan kemampuan Armata ditujukan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman. Armata menggabungkan prinsip-prinsip modern survivability, seperti yang dibangun di sekitar menara otomatis, geser jauh dari kru, hingga mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh ledakan amunisi.
Seperti tank-tank Barat, Armata adalah tank profil tinggi. dengan desain Integral, mengandalkan lapisan berat baja komposit dan reaktif untuk Penanggulangan serangan rudal.
Desain tank Barat-pun dibangun di atas prinsip-prinsip yang sama dan telah menunjukkan kemampuan bertahan hidup pada awaknya secara signifikan terhadap taktik perlawanan dalam konflik intensitas rendah.
Merkava Israel adalah inspirasi langsung desain tank Armata, yang merupakan contoh dari desain tank Barat dan telah membuat kinerja yang luar biasa terhadap ancaman asimetris.
Fitur profil tinggi dan baja komposit, dibangun dari bawah ke atas dengan memprioritaskan awaknya agar dapat survive dalam pertempuran, layaknya pada tank M1 Abrams, Leopard 2, dan desain tank moderen Barat lainnya.
Merkava juga menggabungkan fitur unik dalam doktrin, interpretasi mesin terletak di depan memberikan perlindungan tambahan pada kru dan penanggulangan anti-rudal yang mirip pada fitur desain tank Armata.
Belajar dari Konflik di Lebanon pada tahun 2006, desain Kekuatan Pertahanan Israel mengalami banyak kemunduran, seperti dialami militer Rusia di Perang Chechnya yang mana Tank-Tank Israel banyak menjadi sasaran serangan, Namun demikian korban dapat dikurangi secara signifikan karena desain Merkava menekankan pada keselamatan awak. Korps Brigade Lapis Baja IDF dalam operasi hanya melaporkan delapan belas tank rusak berat, dua hancur oleh Serangan IED berat, dan dua belas tentara tewas.

Produksi Armata juga mengungkapkan tujuan kebijakan luar negeri Rusia. Doktrin militer Rusia terbaru tidak lagi menitik beratkan pada kekuatan nuklir, namun lebih menunjukkan pada penggunaan pasukan konvensional.
Pasukan nuklir strategis Rusia mungkin untuk memastikan kedaulatan teritorial, tetapi kegunaannya untuk proyeksi kekuatan regional bisa dikatakan terbatas. Rusia paling tertarik menegaskan kembali kontrol pada perbatasan.
Dengan demikian, militer Rusia tampaknya mempersiapkan beberapa skenario perang hybrid. Untuk tujuan ini, dibutuhkan tentara yang terlatih dalam perang dan persenjataan swagerak yang mampu menangani berbagai ancaman.
Seperti di Ukraina, perang terbuka dengan tetangga, atau ancaman terorisme tingkat rendah di Kaukasus, Armata akan sangat berguna bagi militer Rusia. Untuk saat ini T-90 sudah lebih dari cukup untuk menangani sebagian besar ancaman lapisbaja dalam konflik di Ukraina dan Armata pastinya akan lebih tangguh.
Banyak spesifikasi Armata yang masih belum diketahui. Sementara di atas kertas, kemampuan Armata yang sebenarnya masih belum teruji. Rusia akan fokus pada sistem senjata yang inovatif seperti Armata, yang menekankan kualitas daripada kuantitas, ini menunjukkan bahwa Rusia serius memodernisasi militernya dan memproyeksikan ke wilayah dekat. 

0 comments:

Post a Comment