Thursday 29 September 2016

Rusia Tolak Hasil Investigasi Penembakan MH17


Rusia menolak laporan dari Tim Investigasi Gabungan yang menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina oleh rudal BUK yang berasal dari Rusia pada pekan ini.

Laporan yang dirilis oleh Willbert Paulissen pada Rabu (28/9/2016). Dalam konferensi pers di Rotterdam, Belanda, itu menyatakan bahwa pesawat yang membawa 283 penumpang dan 15 kru itu jatuh akibat tembakan rudal yang diluncurkan oleh peluncur rudal yang dibawa dari "tanah Federasi Rusia."



Pemerintah Rusia membantah memasok rudal BUK tersebut kepada para pemberontak di Ukraina Timur, yang kemudian digunakan untuk menembak jatuh pesawat nahas itu pada 17 Juli 2014 lalu.

"Tidak ada satupun sistem rudal kompleks, termasuk BUK, yang pernah melewati perbatasan Rusia-Ukraina," bunyi pernyataan dari juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam pernyataan.

Rusia juga menuding bahwa investigasi tersebut hanya berdasarkan dari sumber internet dan pasukan keamanan Ukraina.

"Seluruh data yang dipublikasikan hari ini hanya berasal dari dua sumber, internet dan pasukan keamanan Ukraina. Inilah mengapa kebenaran soal data ini, dan juga seluruh kesimpulan yang didapat dari data ini, membuat kami ragu," tuturnya.

Salah satu penemuan penting yang dipublikasikan dalam hasil investigasi itu adalah bahwa pesawat nahas itu ditembak oleh rudal Buk-9M38 rakitan Rusia. Rudal itu ditembakkan dari desa Pervomaysk di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak. Laporan itu menegaskan bahwa peluncur rudal yang digunakan dibawa langsung dari Rusia ke Ukraina.

"Rudal Buk ini berasal dari wilayah Federasi Rusia dan setelah penembakan, peluncur itu dibawa kembali ke wilayah Federasi Rusia," ujar kepala penyidik, Wilbert Paulissen, bersama dengan kepolisian Belanda.

Media Rusia, Sputnik news, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, bahwa laporan tersebut bias dan bermuatan politik.

"Rusia kecewa terhadap situasi yang tidak berubah terkait dengan jatuhnya pesawat Boeing (MH17). Kesimpulan yang disampaikan para penyidik Belanda menunjukkan bahwa kasus ini bias dan bermuatan politik," ucap Zakharova.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (25/9) merilis data radar untuk membantah keterlibatan Rusia dalam penembakan itu. Menurut Rusia, data itu menunjukkan bahwa jika pesawat itu ditembak jatuh, maka yang bertanggung jawab adalah pasukan Ukraina.

Pihak Ukraina juga membantah teori itu. Ukraina menyebut hasil laporan tim investigasi yang dipimpin Belanda adalah bukti "keterlibatan langsung" Rusia atas penembakan pesawat MH17. 


0 comments:

Post a Comment