Misi kemanusiaan PBB di Mali yang disebut UN Multidimensional Integrated Stabilisation Mission in Mali atau MINUSMA saat ini sedang mengalami kekurangan armada helikopter angkut pasca Indonesia menarik pulang 3 unit helikopter Mi-17 V5 yang telah digunakan di daerah Timbuktu selama 12 bulan terakhir. Helikopter yang bertugas mewakili Indonesia dalam misi kemanusiaan di Mali tersebut merupakan milik dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat atau Puspenerbad.
Unit helikopter tersebut diterbangkan ke daerah Bamako pada 21 Oktober 2016 lalu. Kemudian helikopter tersebut akan di angkut pada pesawat kargo sewaan Antonov An-124 untuk kemudian diterbangkan ke Indonesia pada 26 Oktober 2016.
Indonesia berencana untuk menarik unit helikopter tersebut tanpa melakukan penggantian kembali. Pihak Indonesia
menyatakan bahwa helikopter-helikopter tersebut masih dibutuhkan untuk serangkaian misi domestik atau misi yang dilakukan di dalam negeri.
menyatakan bahwa helikopter-helikopter tersebut masih dibutuhkan untuk serangkaian misi domestik atau misi yang dilakukan di dalam negeri.
Saat ini, MINUSMA tidak lagi memiliki armada unit transportasi militer di daerah Timbuktu dan segera akan kehilangan unit helikopter angkut dan unit helikopter pengintai yang saat ini berada di daerah Gao. Hal ini terjadi akibat Belanda yang awalnya menugaskan helikopter CH-47D Chinook dan AH-64 Apache di daerah Gao, telah meng-konfirmasikan rencana untuk menarik pulang armada helikopter nya pada awal 2017 mendatang.
PBB Saat ini sedang mencari negara yang mau mengirimkan helikopter menggantikan peran helikopter-helikopter yang telah dan akan ditarik tersebut.
Pembicaraan sedang dilakukan dengan negara Jerman untuk dapat mengirimkan helikopter dan personel nya dalam pasukan MINUSMA. Tidak hanya Jerman, kabarnya Kolombia juga diminta untuk menyumbang kontribusi unit helikopter bagi MINUSMA.
0 comments:
Post a Comment