Perusahaan Dirgantara Korea Selatan, Korea Aerospace Industries (KAI) menawarkan helikopter buatan mereka KUH-1 Surion kepada Indonesia.
KAI telah melakukan pembicaraan dengan pihak Indonesia, dan mengatakan helikopter Surion cocok digunakan untuk mengontrol wilayah hutan Indonesia yang luas dan menopang kinerja kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban. Demikian disampaikan Managing Director KAI Lee Dong Sin ketika menerima rombongan wartawan Indonesia di kantorny di kota Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Selasa sore (25/10/2016).
KUH-1 Surion mulai dikembangkan KAI pada 2013. Helikopter bermesin ganda ini memiliki kapasitas memadai sebagai alat angkut udara baik untuk keperluan militer maupun sipil. Saat ini sebanyak 245 unit Surion telah dipesan oleh Tentara Nasional Korea.
“Spesifikasi Surion mirip dengan Superpuma yang diproduksi Indonesia (PTDI), dengan beberapa detail yang lebih tinggi. Cocok digunakan Kementerian Kehutanan dan Kepolisian,” ujar Lee.
Dia berharap, Indonesia berkenan menjadi launch costumer atau pembeli Surion pertama dari luar negeri, seperti yang dilakukan Indonesia untuk pesawat terbang latih semi tempur produk KAI, T-50i. Indonesia membeli 16 unit T-50i sebanyak 16 unit dan telah dikirimkan semuanya pada 2014.
Sepertinya pihak Korea Selatan mampu melihat perihal tentang helikopter Super Puma yang diproduksi oleh PT DI, yang mana kontraknya dengan TNI AU sejak 1996 untuk menyuplai 16 heli Super Puma, hingga pada 2016 ini PT DI baru mampu menyerahkan tujuh unit.
Saat ini KAI dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sedang bekerjasama mengembangkan pesawat tempur generasi 4.5 KF-X/IF-X. Sebanyak 70 insinyur PTDI sedang bekerja di KAI. Direncanakan sampai 2021 sebanyak 190 insinyur PTDI yang akan ikut dalam program yang akan berakhir pada 2026. Dengan kerjasama yang terjalin erat antara kedua negara, akankah Pemerintah akan menerima tawaran ini??, kita tunggu saja kelanjutannya.
0 comments:
Post a Comment