Friday, 21 October 2016

Pengadaan MRCA RMAF Bergantung Pada Kondisi Perekonomian Malaysia


Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein menegaskan bahwa pengadaan multi role combat aircrafts (MRCA) baru Angkatan Udara Malaysia (RMAF) akan bergantung pada keadaan perekonomian negara.
Dalam konferensi pers, Hishammuddin menjelaskan bahwa pilihan vendor untuk pengadaan ini akan tergantung pada keterjangkauan paket yang ditawarkan, dan kesesuaian teknis. Pembelian ini secara luas dipandang sebagai langkah untuk menggantikan jet tempur Mikoyan MiG-29 RMAF, yang telah dalam pelayanan sejak tahun 1990-an.
“Pada tahun 2020 kita harus membuat keputusan tentang pembelian MRCA. Ini adalah rahasia umum bahwa kita melihat baik Rafale, atau Typhoon dari Inggris, tapi kami tidak harus membuat keputusan sekarang. Apa yang perlu kita lakukan adalah melihat keterjangkauan, dan itu tergantung pada keadaan perekonomian kita, “katanya
Oleh karena itu, pada saat ini, tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk pesawat baru, tambahnya.
Hishammuddin mengatakan mengenai MiG-29s yang menua, penting bagi RMAF untuk melakukan upgrade dan maintain armada yang ada saat ini untuk tetap beroperasi sampai 2020.
“MiG-29 sudah sangat tua, tapi itu bukan urusan saya sekarang. Pemeliharaan dan perbaikan Sukhoi merupakan hal penting bagi kami.
“Kami masih bisa berurusan dengan pesawat Sukhoi, dan kami akan meng-upgrade Hawks kami, yang akan membawa kami melalui 2020, karena bahkan jika kita membuat keputusan itu sekarang, kita tidak akan mendapatkan Typhoon atau Rafale segera, butuh waktu bertahun-tahun sebelum mereka datang ke dalam operasi, “jelasnya.

0 comments:

Post a Comment