Tuesday, 25 October 2016

Mitsubishi F-2, Contoh Hasil Kecerdikan Jepang Dalam Memodifikasi F-16


Jet tempur ini adalah contoh dari kecerdikan Jepang. Mereka mengambil jet tempur milik AS yang sudah terbukti handal dan meningkatkan serta memodifikasi dengan seliar-liarnya dengan menciptakan F-2 pesawat teknologi sangat tinggi. 
Sebenarnya kongres AS sempat mempermasalahkan perjanjian ko-produksi pesawat ini, karena dikhawtirkan AS akan kehilangan kunci teknologi dan kepemimpinan teknologi yang dimiliki AS, terlebih lagi pesawat yang didesain secara lokal ini akan lebih superior dari F-16.

Pesawat ini memiliki elektronik sangat canggih ketika pertama kali terbang pada tahun 1995 dan menjadi pesawat pertama yang memiliki radar AESA, bandingkan dengan F-16 yang menjadi desain dasar pesawat ini, baru akan dipasang dengan radar ini pada varian terakhir. Radar AESA J/APG-1 yang dipasang pada F-2 penting karena memiliki kinerja yang sama dengan radar F-22 Raptor.


F-2 berbeda secara struktural dari induknya, yaitu F-16 Block 40. Pesawat ini memiliki hidung lebih panjang dan lebih lebar untuk mengakomodasi radar AESA, inlet udara yang lebih besar, daerah sayap yang 25% lebih besar, penggunaan material komposit penyerap radar dan kanopi kokpit 3-pieces berupa kaca kokpit dengan 3 display multi-fungsi yang besar. F-16 sendiri menggunakan desain kanopi gelembung. F-2 juga memiliki suite peperangan elektronik terpadu dan stasiun senjata yang ditingkatkan, jika pada F-16 memiliki 9 stasiun senjata, pada pesawat ini ditingkatkan menjadi 13.

Beban senjata dan berbagai macam senjata yang digunakan F-2 sangat mengesankan. Mitsubishi F-2 dapat membawa 4 rudal Type-88 anti-kapal yang memiliki jangkauan 50 km dengan hulu ledak 150 kg. Selain itu pesawat ini dapat membawa berbagai jenis rudal lainya untuk tugas ofensif dengan Peluru kendali udara ke udara buatan lokal yang memiliki karakteristik kinerja yang lebih baik dari pada analognya dari Amerika.




Hanya saja biaya produksi pesawat ini cukup tinggi karena pesawat ini menggabungkan begitu banyak teknologi sehingga membuat biayanya mahal dan menjadikan harga pesawat ini mencapai empat kali lipat dibandingkan harga F-16 Blok 52. Hal ini mengakibatkan pengurangan produksi dan akhirnya hanya 94 pesawat yang dibeli.

0 comments:

Post a Comment