Australia akan menerima pesawat patroli maritime dan pemburu kapal selam P-8A pertamanya pada akhir tahun ini. Negara ini telah memutuskan untuk membeli delapan pesawat produksi Boeing tersebut.
Australia akan menerima Poseidon kedelapan pada September 2018 sebagai bagian dari program mengganti pesawat pengintai maritime AP-3C Orion. Orion, yang membutuhkan kru lebih banyak dibandingkan Poseidon, telah digunakan Australia sejak akhir 1960-an.
Pesawat pertama akan masuk operasional tahun depan dan delapan pesawat seluruhnya akan digunakan pada 2021.
Selain P-8A, pesawat tanpa awak Triton juga akan membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Orion.
Pada Minggu 16 Oktober 2016, Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne mengumumkan telah menandatangani kontrak yang nilainya sekitar $4 miliar dengan Boeing Defence Australia untuk perawatan pesawat tersebut, Pyne mengatakan kontrak pemeliharaan pesawat Poseidon akan membantu meningkatkan kemampuan industri pertahanan lokal.
“Keterlibatan industri pertahanan penting Australia dalam memelihara kelestarian pesawat ini akan memberikan dukungan regional untuk armada P-8A global dan memiliki potensi untuk meningkatkan peluang partisipasi industri pertahanan Australia dalam kegiatan dukungan di masa depan,” katanya.
Poseidon memiliki jangkauan maksimum 7.500km dan dapat digunakan dalam misi intelijen dan pengawasan, pencarian dan penyelamatan dan untuk merespons ancaman dari pasukan maritim. Pesawat sedang dibangun di Amerika Serikat dan terbang perdana pada Mei tahun ini.
Dalam menjalankan misinya sebagai pesawat patroli pengintai dan pengawas maritim, pesawat ini dipersenjatai dengan Torpedo, rudal anti-kapal dan langkah-langkah perlindungan diri lainnya.
0 comments:
Post a Comment