Angkatan
Laut China telah mengalami peningkatan kemampuan yang belum pernah terjadi
sebelumnya. China sedang membangun hampir semua kelas kapal perang, dari kapal
induk hingga korvet secara bersamaan dengan jumlah yang cukup besar.
Type 052D China
Salah satu
yang layak mendapat catatan khusus adalah perusak kelas Luyang III atau type
052D. Dirancang untuk memberikan pertahanan antipesawat untuk kelompok tempur
kapal induk atau kelompok amfibi, 052D adalah perusak paling berbahaya milik
China, terutama untuk operasi di luar daratan. Dua kapal perusak kelas ini
telah ditugaskan ke layanan, dengan tujuh lain di bawah konstruksi dan satu lagi
direncanakan.
Pada saat
yang sama, Jepang juga memperluas kemampuan perang permukaan laut. Pemerintah
Perdana Menteri Shinzo Abe telah menyetujui rencana untuk membangun dua kapal
perang Aegis dengan jumlah yang direncanakan mencapai delapan kapal. Sebagian
besar didasarkan pada peralatan Amerika, perusak baru ini akan menjadi jawaban
Jepang untuk 052D.
Dalam
tulisan ini kita akan mencoba membandingkan bagainana type 052D dengan kapal
perusak Jepang Kelas Atago atau juga Atago Plus yang merupakan upgrade dari
Atago.
Inti dari
052D adalah kombinasi dari type 346 Dragon Eye active electronically scanned
array radar system dan Type 518 L-band radars. Seorang pakar Rusia mengklaim
Dragon Eye mampu mendeteksi F-35, tetapi belum ada bukti kuat tentang
pernyataan ini. Juga belum diketahui apakah Dragon Eye mampu menembak jatuh
rudal balistik.
Atago Plus,
di sisi lain, ini didukung oleh radar passive electronically scanned array AN /
SPY-1D (V). Kelas Atago Plus awalnya tidak mendapat software untuk terlibat
rudal balistik, tapi saat ini sedang diperbaiki dengan update. Dalam hal radar,
Atago Plus bisa dikatakan lebih unggul dibandingkan 052D.
Persenjataan
052D dan
Atago Plus, keduanya memiliki senjata utama 127 milimeter ke kelas 130
milimeter. Untuk membela diri terhadap rudal, kapal kecil dan kapal serang
cepat China memiliki dua senjata 30 milimeter dan H/PJ-12
anti-missile close in weapon system (CIWS), yang terakhir tujuh barel
30 milimeter gun Gatling. Sedangkan Kelas Atago Plus memiliki dua Phalanx CIWS
Blok 1B, versi upgrade dari gun Gatling lama yang ditambah dengan radar untuk
melawan rudal dan kapal-kapal kecil.
Dalam hal
senjata persenjataan, dua kapal berada dalam kemampuan seimbang. Namun kapal
China memiliki lebih banyak senjata.
Kedua kapal
terutama mengandalkan rudal, dengan puluhan peluncuran vertikal silo yang
menyediakan pilihan payload yang fleksibel. Perusak 052D memiliki 64 peluncur
silo. Perusak Atago Plus-kelas Jepang memiliki 96 silo, 64 di haluan dan 32 di
buritan.
Atago Class Destroyer
Silo pada
perusak 052D dapat memuat rudal HQ-9B SAM, CY-5 torpedo anti kapal selam, dan
rudal anti kapal YJ-18 yang merupakan versi China dari rudal Klub Rusia. AS
Office of Naval Intelligence memperkirakan mereka di beberapa titik juga akan
dilengkapi dengan rudal jelajah serangan darat, mungkin DF-10 versi angkatan
laut.
Rudal
Defensif dan Ofensif
Type 052D
memiliki sistem defensif selain rudal berbasis silo, juga dilaporkan memiliki
paket quad dari rudal permukaan ke udara jarak menengah DK-10A, dua senjata
30 milimeter, dan satu H/PJ-12 and FL-3000N point defense anti-missile
system dan FL-3000N. Bahkan memiliki 24 hot anti-submarine decoy system.
Apakah ini
membantu 052D unggul dalam defensif?. Sedikit, tapi tidak benar-benar penting, pertahanan Atago Plus dapat mencakup spektrum yang lebih luas yakni untuk gugus
tugas, bukan hanya kapal itu sendiri.
Silo di kelas Atago Plus dapat membawa pencegat rudal balistik SM-3 Blok IIA, rudal
permukaan ke udara SM-2MR, yang baru adalah rudal permukaan ke udara SM-6, dan
ASROC, sistem mirip dengan CY-5. Karena alasan politik, Jepang tidak memiliki
rudal jelajah serangan darat.
Atago Plus
akhirnya menang pada kemampuan defensif. Kelas Atago mampu mencegat rudal yang
terbang di perukaan laut hingga di tepi ruang angkasa. Kapal ini dapat membawa
50% lebih banyak rudal di silo defensif. Selain itu juga memiliki kemampuan
peperangan anti kapal selam.
Dalam hal
rudal ofensif 052D memiliki keunggulan yang menentukan, yang mampu memuat 64
peluncuran vertikal dengan rudal anti-kapal. Sementara kelas Atago Plus
terbatas pada delapan rudal anti-kapal SSM-1B, rudal seperti Harpoon milik AS, terlalu
besar untuk muat di silo dan harus disimpan di dek atau suprastruktur.
Kelas 052D
menang pada kemampuan ofensif. Fakta bahwa China memiliki rudal jelajah dan
tidak ada keraguan 052D memiliki kemampuan serangan darat.
0 comments:
Post a Comment