Monday 26 December 2016

Destroyer Atago Jepang Vs Type 052D China

Angkatan Laut China telah mengalami peningkatan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. China sedang membangun hampir semua kelas kapal perang, dari kapal induk hingga korvet secara bersamaan dengan jumlah yang cukup besar.

Type 052D China

Salah satu yang layak mendapat catatan khusus adalah perusak kelas Luyang III atau type 052D. Dirancang untuk memberikan pertahanan antipesawat untuk kelompok tempur kapal induk atau kelompok amfibi, 052D adalah perusak paling berbahaya milik China, terutama untuk operasi di luar daratan. Dua kapal perusak kelas ini telah ditugaskan ke layanan, dengan tujuh lain di bawah konstruksi dan satu lagi direncanakan.

Pada saat yang sama, Jepang juga memperluas kemampuan perang permukaan laut. Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe telah menyetujui rencana untuk membangun dua kapal perang Aegis dengan jumlah yang direncanakan mencapai delapan kapal. Sebagian besar didasarkan pada peralatan Amerika, perusak baru ini akan menjadi jawaban Jepang untuk 052D.

Dalam tulisan ini kita akan mencoba membandingkan bagainana type 052D dengan kapal perusak Jepang Kelas Atago atau juga Atago Plus yang merupakan upgrade dari Atago.

Inti dari 052D adalah kombinasi dari type 346 Dragon Eye active electronically scanned array radar system dan Type 518 L-band radars. Seorang pakar Rusia mengklaim Dragon Eye mampu mendeteksi F-35, tetapi belum ada bukti kuat tentang pernyataan ini. Juga belum diketahui apakah Dragon Eye mampu menembak jatuh rudal balistik.

Atago Plus, di sisi lain, ini didukung oleh radar passive electronically scanned array AN / SPY-1D (V). Kelas Atago Plus awalnya tidak mendapat software untuk terlibat rudal balistik, tapi saat ini sedang diperbaiki dengan update. Dalam hal radar, Atago Plus bisa dikatakan lebih unggul dibandingkan 052D.

Persenjataan

052D dan Atago Plus, keduanya memiliki senjata utama 127 milimeter ke kelas 130 milimeter. Untuk membela diri terhadap rudal, kapal kecil dan kapal serang cepat China memiliki dua senjata 30 milimeter dan H/PJ-12 anti-missile close in weapon system (CIWS), yang terakhir tujuh barel 30 milimeter gun Gatling. Sedangkan Kelas Atago Plus memiliki dua Phalanx CIWS Blok 1B, versi upgrade dari gun Gatling lama yang ditambah dengan radar untuk melawan rudal dan kapal-kapal kecil.

Dalam hal senjata persenjataan, dua kapal berada dalam kemampuan seimbang. Namun kapal China memiliki lebih banyak senjata.

Kedua kapal terutama mengandalkan rudal, dengan puluhan peluncuran vertikal silo yang menyediakan pilihan payload yang fleksibel. Perusak 052D memiliki 64 peluncur silo. Perusak Atago Plus-kelas Jepang memiliki 96 silo, 64 di haluan dan 32 di buritan.

Atago Class Destroyer

Silo pada perusak 052D dapat memuat rudal HQ-9B SAM, CY-5 torpedo anti kapal selam, dan rudal anti kapal YJ-18 yang merupakan versi China dari rudal Klub Rusia. AS Office of Naval Intelligence memperkirakan mereka di beberapa titik juga akan dilengkapi dengan rudal jelajah serangan darat, mungkin DF-10 versi angkatan laut.

Rudal Defensif dan Ofensif

Type 052D memiliki sistem defensif selain rudal berbasis silo, juga dilaporkan memiliki paket quad dari rudal permukaan ke udara jarak menengah DK-10A, dua senjata 30 milimeter, dan satu H/PJ-12 and FL-3000N point defense anti-missile system dan FL-3000N. Bahkan memiliki 24 hot anti-submarine decoy system.

Apakah ini membantu 052D unggul dalam defensif?. Sedikit, tapi tidak benar-benar penting, pertahanan Atago Plus dapat mencakup spektrum yang lebih luas yakni untuk gugus tugas, bukan hanya kapal itu sendiri.

Silo di kelas Atago Plus dapat membawa pencegat rudal balistik SM-3 Blok IIA, rudal permukaan ke udara SM-2MR, yang baru adalah rudal permukaan ke udara SM-6, dan ASROC, sistem mirip dengan CY-5. Karena alasan politik, Jepang tidak memiliki rudal jelajah serangan darat.

Atago Plus akhirnya menang pada kemampuan defensif. Kelas Atago mampu mencegat rudal yang terbang di perukaan laut hingga di tepi ruang angkasa. Kapal ini dapat membawa 50% lebih banyak rudal di silo defensif. Selain itu juga memiliki kemampuan peperangan anti kapal selam.

Dalam hal rudal ofensif 052D memiliki keunggulan yang menentukan, yang mampu memuat 64 peluncuran vertikal dengan rudal anti-kapal. Sementara kelas Atago Plus terbatas pada delapan rudal anti-kapal SSM-1B, rudal seperti Harpoon milik AS, terlalu besar untuk muat di silo dan harus disimpan di dek atau suprastruktur.

Kelas 052D menang pada kemampuan ofensif. Fakta bahwa China memiliki rudal jelajah dan tidak ada keraguan 052D memiliki kemampuan serangan darat.

0 comments:

Post a Comment