Friday, 16 December 2016

Harga LRLAP Gila-Gilaan, Excalibur Berpeluang Jadi Senjata Zumwalt


Angkatan Laut Amerika Serikat berusaha untuk menggunakan amunisi artileri dipandu Excalibur yang dibangun Raytheon untuk menggantikan Long Range Land Attack Projectile yang sedianya akan digunakan di kapal perusak Kelas Zumwalt. Meski efektif, namun harganya terlalu mahal. Keputusan untuk mengganti proyektil 155mm Zumwalts terlihat dari pengajuan anggaran Angkatan Laut Tahun 2018.

Angkatan Laut terus memonitor kemampuan dan kapasitas industry meriam dan amunisi. Untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang dan persyaratan misi, Angkatan Laut sedang mengevaluasi solusi industri proyektil (termasuk proyektil konvensional dan hipersonik) yang juga dapat digunakan DDG 1000 dan berpotensi digunakan sebagai alternatif untuk LRLAP bagi DDG 1000, ” kata Juru Bicara Angkatan Laut Amerika Kapten Thurraya Kent mengatakan kepada USNI News, dalam sebuah pernyataan tertulis Senin 12 Desember 2016.

Sementara proyektil dipandu hipersonik sedang dikembangkan untuk program railgun Angkatan Laut dan sedang diusulkan untuk senjata dek Angkatan Laut. Pengembangan diperlukan untuk menggunakan HVPS yang telah dalam pelayanan selama 10 sampai 15 tahun.

Excalibur adalah amunisi yang saat ini telah diproduksi. Proyektil dipandu GPS ini dikembangkan oleh Raytheon dan BAE-Systems Bofors. Amunisi ini memang hanya memiliki setengah kisaran terbang LRLAP sejauh 60 mil tetapi harganya seperempat lebih murah dibanding LRLAP yang untuk sekali tembak dibutuhkan biaya US$1 juta atau sekitar Rp13 miliar (ada yang menyebut harganya US$800 ribu atau sekitar Rp10 miliar).

Meskipun LRLAP terbukti baik dalam pengujian, tetapi US Navy menolak harga yang gila-gilaan mahal itu. Untuk tiga kapal di kelas ini, mereka berencana membeli 2.000 amunisi. Biaya untuk 2.000 LRLAP akan setara dengan harga satu Destroyer Kelas Arleigh Burke yakni US$1,8-2 miliar.

Pertanyaannya adalah seberapa besar modifikasi yang harus dilalukan pada AGS untuk bisa menembakkan Excalibur.

“Ini barel unik untuk amunisi. Ini adalah putaran enam inci yang dirancang dengan liku untuk memungkinkan LRLAP untuk terbang keluar dari laras itu. Sudah ada beberapa penelitian selama tahun itu bahwa Anda bisa menembakkan amunisi lain tetapi Anda harus melakukan modifikasi sistem,” kata manajer program DDG-1000 Rear Adm. Jim Downey kepada USNI News Mei lalu.

0 comments:

Post a Comment