Aksi kapal
perang China yang merebut drone bawah laut atau drone selam milik Amerika
Serikat (AS) di Laut China Selatan membuat presiden terpilih Donald Trump
marah. Trump menyebut tindakan China itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemarahan
Trump dilampiaskan melalui akun Twitter-nya,@realDonaldTrump. ”China mencuri
drone untuk penelitian milik Angkatan Laut AS di perairan internasional,
mengangkatnya ke permukaan, dan dibawa ke wilayah China. Langkah tersebut belum
pernah terjadi sebelumnya,” bunyi tweetTrump, sebagaimana dikutip Time, Minggu
(18/12/2016).
Pentagon
menegaskan bahwa drone selam atau unmanned underwater vehicles (UUV) itu milik
AS dan China tidak berhak mengambilnya. UUV tersebut dioperasikan kapal survei
oseanografi, USNS Bowditch.
UUV AS direbut
kapal perang China saat beroperasi di sebuah perairan internasional di Laut
China Selatan yang berjarak 92 km dari sebelah barat laut Filipina.
”Itu milik
kami,” kata kapten Angkatan Laut AS Jeff Davis kepada wartawan. Ini jelas
ditandai sebagai milik kami. Kami ingin (UUV) kembali, dan kami ingin hal
seperti ini tidak terjadi lagi.
”Sementara
itu, Kementerian Luar Negeri China mengecam balik reaksi Donald Trump atas
penyitaan UUV AS oleh kapal perang Beijing.
”China
memutuskan untuk kembali ke pihak AS dengan cara yang tepat, China dan AS telah
berada dalam komunikasi yang panjang tentang hal itu,” kata kementerian itu
dalam sebuah pernyataan.
Selama
proses ini, pihak AS bersikap unilateral dan secara terbuka menyampaikan hyping
up yang tidak pantas, dan tidak bermanfaat bagi resolusi untuk kelancaran
masalah ini. ”Kami
menyatakan menyesal (atas reaksi AS) ini.”
0 comments:
Post a Comment