Saturday, 17 December 2016

Kapal Perang China Rebut Drone Selam AS, Trump Marah


Aksi kapal perang China yang merebut drone bawah laut atau drone selam milik Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan membuat presiden terpilih Donald Trump marah. Trump menyebut tindakan China itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Kemarahan Trump dilampiaskan melalui akun Twitter-nya,@realDonaldTrump. ”China mencuri drone untuk penelitian milik Angkatan Laut AS di perairan internasional, mengangkatnya ke permukaan, dan dibawa ke wilayah China. Langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya,” bunyi tweetTrump, sebagaimana dikutip Time, Minggu (18/12/2016).

Pentagon menegaskan bahwa drone selam atau unmanned underwater vehicles (UUV) itu milik AS dan China tidak berhak mengambilnya. UUV tersebut dioperasikan kapal survei oseanografi, USNS Bowditch.

UUV AS direbut kapal perang China saat beroperasi di sebuah perairan internasional di Laut China Selatan yang berjarak 92 km dari sebelah barat laut Filipina.

”Itu milik kami,” kata kapten Angkatan Laut AS Jeff Davis kepada wartawan. Ini jelas ditandai sebagai milik kami. Kami ingin (UUV) kembali, dan kami ingin hal seperti ini tidak terjadi lagi.

”Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengecam balik reaksi Donald Trump atas penyitaan UUV AS oleh kapal perang Beijing.

”China memutuskan untuk kembali ke pihak AS dengan cara yang tepat, China dan AS telah berada dalam komunikasi yang panjang tentang hal itu,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Selama proses ini, pihak AS bersikap unilateral dan secara terbuka menyampaikan hyping up yang tidak pantas, dan tidak bermanfaat bagi resolusi untuk kelancaran masalah ini. Kami menyatakan menyesal (atas reaksi AS) ini.”

0 comments:

Post a Comment