Thursday 26 January 2017

Singapura Merilis Bronco 3 ATTC


Diam-diam, tetangga sebelah pintu Indonesia, Singapura, telah memproduksi beberapa kendaraan militer. Salah satu produk militer tersukses dari perusahaan pertahanan Singapura, ST Kinetics adalah Bronco All Terrain Tracked Vehicle.

Generasi pertamanya digunakan oleh SAF (Singapore Armed Force) dan sukses diekspor ke Inggris, yang menamainya Warthog. Kendaraan unik segala medan ini digunakan untuk berpatroli di propinsi Helmand, Afganistan dan mampu melalap tantangan medan Afganistan yang ganas, sekaligus menangkal ancaman insurgen dan Taliban di wilayah tersebut. Bahkan, ST Kinetics juga merilis data bahwa 115 Warthog yang digunakan AD Inggris mengalami 30 kali serangan IED (Improvised Explosive Device) tanpa sekalipun kehilangan nyawa awaknya.


ST Kinetics kemudian menyempurnakan Bronco dan merilis Bronco 2 dalam pameran bergengsi Eurosatory 2014. Kala itu Bronco 2 memiliki ukuran yang lebih besar, tetapi bobot yang lebih rendah dibandingkan Bronco generasi pertama.

Yang tidak diketahui publik, ST Kinetics ternyata dalam waktu yang bersamaan juga meriset pengembangan Bronco 3 sejak tahun 2010, dan akhirnya mengumumkan kelahirannya pada 25 Januari 2016.

Fokus pengembangan Bronco 3 adalah pada peningkatan proteksinya, dimana target dari ST Kinetics adalah melahirkan varian dengan perlindungan yang paling optimal tetapi dengan bobot akhir tidak melebihi bobot kosong dari Bronco 1. Tujuannya untuk dapat mempertahankan kemampuan amfibi dari Bronco 3.

Dari wujud luarnya, Bronco 3 tetap mempertahankan bentuk standar dari keluarga besar Bronco dengan dua modul, kendaraan penarik, dan kargo. Kendaraan penariknya tetap dilengkapi dengan tapak rantai berupa sabuk karet sehingga memiliki tekanan permukaan yang rendah dan cocok digunakan dalam kondisi segala medan, termasuk medan lunak seperti pantai atau di sekitar pegunungan berapi.

Bagian moncong kendaraan penarik dirombak dengan hidung yang tidak lagi terlihat mancung, tetapi kini bersegi dan dilapis oleh panel komposit yang dipasang dengan rangka dan baut. Sekujur tubuh Bronco 3 juga tidak lagi mulus, dihiasi tonjolan baut dan mur pengikat panel komposit. Sasis dari Bronco 3 juga dibuat lebih rigid dengan menambahkan empat isolator karet sehingga mengurangi suara, getaran, dan bantingan sampai 50% dibandingkan dengan Bronco 2.

Bagian bawah kendaraan penarik juga dilindungi pelat penahan ranjau dengan konfigurasi V untuk menangkis ancaman ranjau darat. Walaupun ST Kinetics tidak secara spesifik menyebutkan modul komposit apa yang digunakannya, besar kemungkinan bahwa Bronco 3 tetap menggunakan solusi AMAP (Advanced Modular Armor Protection). Perlu diingat bahwa hubungan antara STK dengan perusahaan IBD Deisenroth yang erat. Proteksi atas keseluruhan modul Bronco 3 mencapai Level IV atau mampu menahan impak munisi 7,62×51 mm AP (Armor Piercing).

Satu lagi yang menarik dari Bronco 3 adalah modularitasnya. Modul kargo artikulasi di belakang bisa dilepas dan diganti dalam waktu 30 menit dengan menggunakan katrol. Modul baru tinggal ditempelkan ke sistem otomotif dan Bronco 3 pun siap bertugas.



ST Kinetics sendiri tercatat menyediakan beberapa opsi seperti modul kargo atau modul peluncur mortir berbekal sistem mortir 120 mm minim hentakan SRAMS yang juga dibuatnya sendiri. Terakhir, perlindungan untuk seluruh awak juga dijamin dengan pemasangan kursi tahan impak dan guncangan ledakan sebagai standar, yang dipasang menempel ke atap kendaraan.

0 comments:

Post a Comment