Friday, 16 December 2016

Tegang dengan Rusia, 1.600 Tank dan Artileri AS Begerak Ke Belanda


Sebanyak 1.600 tank tempur dan artileri Amerika Serikat (AS) mulai begerak ke gudang senjata di Belanda. Pergerakan peralatan tempur AS itu terjadi di tengah ketegangan dengan Rusia dan seiring dengan penumpukan kekuatan militer NATO di Eropa.

Sebanyak 1.600 kendaraan tempur AS itu akan disimpan di sebuah kompleks enam gudang senjata di kawasan pedesaan di sebelah tenggara Eygelshoven, di dekat perbatasan Belgia dan Jerman. Fasilitas militer Eygelshoven awalnya dibuka pada tahun 1985 selama Perang Dingin, yang ketika itu digunakan oleh tentara AS untuk latihan perang dalam mengantisipasi serangan dari Uni Soviet.

Kendaraan tempur AS yang digerakkan ke Belanda itu adalah Tank Abrams, Kendaaran Tempur Bradley dan artileri Paladin. Pengerahan peralatan tempur tersebut sejatinya bagian dari skema untuk meningkatkan kemampuan militer NATO di Eropa yang sudah disetujui Kongres AS dengan dana sebesar US$3,4 miliar.

Situs gudang senjata di Polandia, Belgia dan Jerman juga direncanakan untuk dibuka kembali. Kongres AS pada 8 Desember 2016 telah menyetujui Otorisasi Undang-Undang Pertahanan Nasional (NDAA) untuk Tahun Anggaran 2017. Namun, NDAA belum ditandatangani Presiden Barack Obama.

Negara-negara Baltik sekutu NATO dan Polandia mengaku sudah sangat khawatir dengan krisis yang terjadi di Ukraina. Negara-negara itu takut Rusia akan melakukan agresi ke wilayah mereka.

Ketika mengunjungi negara-negara Baltik, saya mengalami ini untuk diri saya sendiri. Berdiri di sana, di dekat perbatasan Rusia, Anda bisa merasakan suasana tegang,” kata Jenderal Tom Middendorp, Kepala Pertahanan Belanda.

Tapi kegiatan militer Rusia tidak hanya menjadi perhatian bagi sekutu timur kami. Mereka (militer Rusia) adalah keprihatinan bagi kami semua,”ujarnya.

”Kami mengambil langkah-langkah proporsional dan terukur untuk mempertahankan aliansi kami. Kami ingin memastikan bahwa kami mengirimkan sinyal yang jelas kepada Rusia bahwa kami tidak akan menerima pelanggaran integritas wilayah NATO,” imbuh jenderal Belanda itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (16/12/2016).

0 comments:

Post a Comment