Presiden
Filipina Rodrigo Duterte mengatakan Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu
(17/12/2016) bersiap mengakhiri perjanjian militer yang memungkinkan tentara AS
dan alat tempurnya berlatih di Filipina (VFA).
Menurut
Duterte, tentara AS bersiap untuk angkat kaki atau meninggalkan
Filipina. Duterte menegaskan bahwa Filipina dapat bertahan hidup ”tanpa uang
Amerika” setelah badan bantuan AS menunda keputusan untuk mendanai
program-program anti-kemiskinan di negara itu.
”Kami tidak
membutuhkan Anda, Bersiaplah
untuk meninggalkan Filipina. Siapkan untuk pencabutan dari VFA,” kata Duterte dalam konferensi pers setelah tiba dari kunjungan ke Kamboja dan Singapura, seperti dikutip Reuters.
Sejak
terpilih sebagai presiden Filipina, Duterte telah menyuarakan ketidaksukaannya
dengan AS, meski Washington merupakan sekutu utama Manila. Ketidaksukaan
Duterte pada AS semakin nyaring disuarakan setelah pemerintah Barack Obama
mengkritik perang melawan narkoba di Filipina yang memicu pembunuhan di luar
hukum dengan korban tewas mencapai ribuan orang.
Duterte yang
dijuluki “the punisher” atau “penghukum” ini pernah mengeluarkan komentar
hinaan terhadap Presiden Obama dengan menyebutnya sebagai “anak pelacur”.
Hinaan itu yang membuat Obama memilih membatalkan pertemuannya dengan Duterte
di sela-sela KTT ASEAN di Laos beberapa waktu lalu.
Ketegangan
Filipina dan AS mulai mereda setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS.
Trump secara khusus menelepon Duterte setelah dia memenangkan pemilu presiden.
Duterte mengklaim Trump mendukung dan memujinya dalam perang melawan narkoba di
Filipina.
0 comments:
Post a Comment