Saab telah
berjanji untuk mendukung pembangunan “future-ready aerospace ecosystem”di India
jika pesawat tempur multifungsi Gripen E dipilih untuk memenuhi kebutuhan
Angkatan Udara India (IAF) dalam tender jet tempur bermesin tunggal.
Jan
Widerström, Direktur Saab India Technologies menegaskan bahwa Saab baru-baru
ini menanggapi permintaan pemerintah India untuk mendukung program pengadaan
pesawat tempur.
Saab
memahami tantangan yang harus dihadapi untuk kontak ini, yaitu bersaing dengan
Lockheed Martin, yang menawarkan versi terbaru dari F-16 Fighting Falcon. Kesepakatan itu dibingkai dengan produksi lokal dan bisa bernilai sekitar US$12 miliar, jika IAF ingin mendapatkan 150 unit pesawat tempur untuk
menggantikan MiG-21 dan MiG-27 Rusia.
Widerström
mengatakan, “Kami secara resmi menanggapi pemerintah India pada bulan Oktober,
mengungkapkan kesediaan kami untuk memproduksi Gripen E di India, sejalan
dengan visi ‘Make in India’. Tujuan kami adalah untuk bekerja sama dengan
industri India dalam mengembangkan pesawat tempur paling canggih dunia dan
melengkapi “future-ready aerospace ecosystem”di India pada tahun-tahun
mendatang.
Widerström
menjelaskan bahwa usulan Saab meliputi pembangunan fasilitas modern yang
sepenuhnya mampu mengembangkan dan memproduksi pesawat tempur canggih di India.
“Kami
memiliki cetak biru komprehensif mengenai program ‘Make in India’ untuk Gripen
E, yang mencakup pengaturan dari fasilitas manufaktur penuh, setara dengan
fasilitas Gripen E kami di Swedia,” katanya.
“Ini juga
mencakup transfer teknologi, pengaturan dari sebuah ekosistem kedirgantaraan,
pengembangan pemasok lokal, dan pekerjaan dari tenaga kerja terlatih.
Widerström
menambahkan, “Kami tidak melihat produksi komponen ini atau transfer jalur
perakitan lama. Kami akan membangun kemampuan spektrum penuh di India.”
0 comments:
Post a Comment