Thursday, 15 December 2016

Tak Mau Diimbangi J-10 China, Ini Yang Dilakukan F-15 AS


Angkatan Udara AS sedang bersemangat untuk meningkatkan kemampuan jet tempur era 1980-an F-15. Pesawat tempur ini akan diberi senjata dan sensor baru dengan harapan mampu menjaga keunggulan pertempuran udara ke udara melawan jet tempur sekelas milik China J-10.

Upaya meliputi penambahan teknologi saat peperangan elektronik, super komputer berkecepatan tinggi, sistem infrared search and track enemy targeting, peningkatan kemampuan dan upgrade kemampuan senjata jaringan.

Angkatan Udara berencana untuk menjaga armada F-15 dalam pelayanan sampai pertengahan 2040 ini. Banyak dari sistem F-15 berasal dari tahun 1970-an dan harus ditingkatkan jika pesawat ingin tetap operasional secara efektif. Berbagai upgrade akan lengkap pada awal 2021 untuk F-15C AESA (Active electronically scaned Array) dan akhir 2032 untuk berbagai upgrade peperangan elektronik, “kata juru bicara Angkatan Udara Mayor. Rob Leese kepada Scout Warrior belum lama ini.

Angkatan Udara saat ini mengoperasikan sekitar 400 F-15 C,D dan E. Upgrade dilakukan salah satunya karena peningkatan kemampuan China yang diungkap dalam laporan ke Kongres pada 2014. Laporan itu mengutip kemajuan teknologi China yang cepat dan mempersempit margin superioritas udara Amerika secara besar-besaran sejak 1980-an.

Sebagai contoh, laporan itu mengatakan bahwa F-15 pada 1980-an jauh lebih unggul dibandingkan J-10 China. Namun, kemajuan teknis China dalam beberapa tahun terakhir telah jauh mempersempit kesenjangan yang menjadikan J-10 sekarang bisa dikatakan sebanding dengan F-15 AS.

Angkatan Udara dan Boeing meyakini upgrade yang sedang berlangsung untuk F-15 akan memastikan bahwa kesetaraan ini tidak terjadi dan akan memastikan F-15 tetap unggul. Di antara upgrade adalah upaya berkelanjutan untuk melengkapi F-15 dengan komputer tercepat di dunia, yang disebut Advanced Display Core Processor, atau ADCP II.

Komputer ini mampu memproses 87 miliar instruksi per detik, menerjemahkan ke dalam kemampuan pemrosesan misi lebih cepat dan lebih dapat diandalkan untuk aircrew,” kata juru bicara Boeing Randy Jackson kepada Scout Warrior.

F-15 juga menerima teknologi pelindung terhadap tembakan musuh dengan sistem yang disebut Eagle Passive Active Warning Survivability System.“Hal ini memungkinkan pesawat untuk mengidentifikasi ancaman dan secara aktif melawan ancaman melalui penghindaran, penipuan atau teknik jamming,” kata Mike Gibbons, Wakil Presiden Boeing Program F-15.

Gibbons menambahkan, teknologi penargetan dan pelacakan juga sedang diintegrasikan ke F-15 termask penambahan sensor pasif jarak jauh atau Infrared Search and Track (IRST).

Teknologi ini juga sedang direkayasa dari F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut. Teknologi ini dapat mendeteksi panas, sering disebut emisi inframerah, pesawat musuh. Sistem ini secara bersamaan dapat melacak beberapa target dan memberikan kemampuan penargetan udara ke udara yang sangat efektif, bahkan ketika menghadapi ancaman canggih yang dilengkapi dengan teknologi radar jamming,” kata pejabat Angkatan Laut. IRST juga menyediakan sistem penargetan alternatif udara ke udara di lingkungan serangan elektronik tingkat tinggi.

Kemampuan Senjata Meningkat Dua Kali Lipat

F-15 juga sedang direkayasa untuk memiliki kecepatan dan jangkauan tambahan, bersama dengan kemampuan senjata. Kemampuan senjata akan ditingkatakn dua kali lipat dari 8 hingga 16 senjata. Pesawat juga akan mampu menembakkan rudal AIM-9x atau AIM-120.

Selain itu, upgrade termasuk menambahkan peningkatan kemampuan untuk mengintegrasikan atau mengakomodasi sistem senjata baru yang muncul di masa depan.

Pesawat ini juga mendapatkan sistem kontrol penerbangan otomatis fly by wire. “Fly by wire berarti pilot memberikan masukan ke komputer dan tidak mengendalikan pesawat secara langsung yang akan lebih cepat dan lebih aman dibanding menggunakan tongkat kontrol, “Gibbons menjelaskan.

Seiring dengan upgrade senjata dan modifikasi lainnya, F-15 juga mendapatkan upgrade helm pilot digital dan beberapa kemampuan mengurangi deteksi radar. Namun, F-15 bukan pesawat siluman sepenuhnya dan diharapkan untuk digunakan dalam lingkungan pertempuran yang tidak terlalu dipenuhi dengan sistem pertahanan anti pesawat canggih.

Dengan alasan ini, F-15 juga akan ditingkatkan dalam sistem jaringan sehingga mendapat dukungan yang lebih baik dari platform generasi 5 seperti F-22 raptor dan F-35 lightning II. Dengan kata lain F-15 upgrade untuk secara efektif melakukan misi yang ditugaskan ke armada F-15, yang didukung F-22 dalam memberikan keunggulan udara dan F-35 dalam memberikan kemampuan serangan presisi.

Meski diupgrade tidak akan membuat pesawat ini setara dengan pesawat tempur generasi 5, mereka akan memungkinkan F-15 untuk mendukung jet tempur generasi 5 dalam melakukan misi mereka, dan juga akan memungkinkan F-15 untuk berada pada misi di lingkungan yang lebih permisif di mana kemampuan generasi kelima tidak diperlukan, “tambah Leese.

Upgrade F-15 juga akan memastikan bahwa pesawat tempur tetap unggul dengan pesawat sekelas milik China. F-15 sebagai platform penting masih memiliki kemampuan yang tidak dapat ditandingi dalam hal kemampuan untuk terbang tinggi, terbang cepat, pergi jauh dengan muatan banyak. Ini adalah mesin yang mendominasi udara,” jelas Gibbons.

0 comments:

Post a Comment