Friday, 30 September 2016

Rudal Barak 8 Israel "Sukses" Menyergap Yakhont,, India Tertarik Untuk Akuisisi


Rudal permukaan ke udara Barak 8 Israel dinyatakan berhasil menyergap rudal jelajah anti-kapal Yakhont dalam sebuah uji coba yang dilakukan Angkatan Laut Israel.
Israel Channel 2 dan israeldefence.com melaporkan bahwa Angkatan Laut Israel telah sukses melakukan tes rahasia terhadap rudal Barak 8, yang dirancang untuk mempertahankan kapal dari serangan rudal jelajah anti kapal Yakhont yang banyak digembar-gemborkan.

Angkatan Laut Israel melakukan uji coba beberapa bulan yang lalu. Upgrade sistem rudal barak 8 ini dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap kapal dari rudal jelajah. Selain itu, sistem ini mampu melindungi rig minyak di laut, yaitu untuk memberikan perlindungan bagi zona ekonomi eksklusif Israel dan sumber energi yang paling penting.

Dalam ujicoba itu rudal sasaran (Yakhont) diluncurkan dari laut, dan rudal Barak yang diluncurkan dari angkatan laut berhasil mencegatnya.
Sumber militer Israel menegaskan keberhasilan ujicoba ini memberikan jawaban atas ancaman pelayaran kapal mereka. Upgrade sistem ini dikembangkan oleh Rafael dan Israel Aircraft Industries, dan sebuah perusahaan Italia yang memproduksi simulator rudal.

Terkait kesuksesan Rudal Barak dalam mencegat Rudal Jelajah Anti-kapal Yakhont dalam sebuah uji coba, Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan persetujuan akhir untuk pembelian 262 rudal Barak-1 Israel untuk Angkatan Laut India yang akan memberikan dorongan lebih lanjut untuk kemampuan India. Keputusan itu dibuat awal bulan ini oleh Komite Keamanan India yang dipimpin oleh Perdana Menteri Modi.

Keputusan ini dianggap sebagai terobosan besar dalam mencairkan hubungan pertahanan Indo-Israel yang sempat terhenti, setelah serangkaian tuduhan penyuapan terhadap mantan pejabat pemerintah pro-Israel dan anggota elit pertahanan India.


Kesepakatan baru ini akan membuat India menyiapkan dana $ 144 juta dan membuka jalan bagi kontrak pertahanan lebih lanjut dengan Israel. Menurut pejabat Israel yang tidak mau disebut namanya, pengiriman rudal Barak Israel dimulai pada 2015 dan sekitar empat belas kapal Indian Naval diharapkan akan dilengkapi dengan Barak-1.


Ini Alasan PTDI Tunda Kirimkan Pesawat NC-212 Pesanan Filipina


Produsen pesawat terbang milik negara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah membantah laporan media bahwa penundaan pengiriman dua pesawat angkut ringan turboprop pesanan Angkatan Udara Filipina (PAF) berasal dari kesalahan produsen.

Pemerintah Filipina memberikan kontrak dua pesawat NC212i kepada PT DI pada tahun 2014 dan platform tersebut dijadwalkan diterima pada pertengahan 2016. “Kedua platform siap dan telah selesai sesuai dengan jadwal manufaktur,” kata Teguh Gratio, manajer penjualan PT DI, dalam pertemuan dengan IHS Jane di pameran ADAS 2016 di Manila. “Namun, telah terjadi keterlambatan dalam integrasi dan sertifikasi sistem auto-pilot pesawat.”

Penerbang Angkatan Darat Indonesia Menuai Manfaat Dari Penugasan Mi-17V5 Dalam Misi PBB Di Afrika


Tentara Indonesia sedang belajar ilmu yang berharga dari penyebaran detasemen helikopter-nya ke Mali.
Indonesian Medium Utility Helicopter Unit (INDO MUHU) mendarat di Timbuktu pada bulan September 2015. Tiga unit Mi-17V5 kemudian dirakit di Bamako oleh tim gabungan dari mekanik INDO MUHU dan kontraktor Vietnam yang selanjutnya melakukan pengujian dengan diterbangkan ke Timbuktu pada 12 Oktober 2015.

Seminggu kemudian, INDO MUHU mengoperasikan heli untuk yang pertama kalinya di Mali yaitu melaksanakan evakuasi medis dari Kidal ke Gao.
“Misi INDO MUHU adalah memberikan dukungan logistik udara dan tugas operasional untuk MINUSMA (UN Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Mali),” jelas commanding officer, Letnan Kolonel Zulfirman Caniago.

Di bawah perintahnya ada 140 pria dan wanita dari INDO MUHU, yang berasal dari berbagai unit Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad), termasuk Skuadron 11, 12 dan 31 yang bertugas selama 12 bulan di Mali. Unit ini terdiri dari 12 pilot, enam insinyur penerbangan, 18 mekanik, empat spesialis avionik dan tiga awak pesawat kargo. Tugas unit logistik meliputi transportasi pasukan, insertion and extraction pasukan darat, patroli udara, CSAR berkoordinasi dengan unit lain MINUSMA, SAR, casevac / medevac, pengawasan daerah dan pengintaian serta pengamatan.

Unit yang diperlukan oleh MINUSMA memiliki dua pesawat dalam layanan pada waktu tertentu dan dapat memberikan dukungan maksimum 135 jam terbang per bulan. Armada INDO MUHU saat ini terdiri tiga unit Mi-17V5 berasal dari Skuadron 31 Pusat Penerbangan Angkatan Darat Indonesia, yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah, yang keseluruhan memiliki 11 heli terbang Mi-17V5 serta lima helikopter serang Mi-35P Hind. 

Mi-17V5 yang dikerahkan ke Mali telah menerima sejumlah modifikasi tertentu untuk misi dan peralatan, termasuk armor plating, lampu sorot Spectrolab Nightsun, a single hydraulic winch dan menara FLIR. Karena ancaman teroris di Mali, semua helikopter INDO MUHU yang beroperasi dipasangi dengan sepasang senapan mesin ringan FN MAG 58 7,62 mm di kargo dan menembak melalui jendela samping heli. 

Sejak awal penyebaran unit ini telah menghadapi sejumlah tantangan terbang dan pemeliharaan.
Lingkungan Mali yang keras, dengan debu yang melimpah dan suhu yang tinggi, menyebabkan komponen heli lebih cepat aus daripada di Indonesia, sementara hanya ada satu hangar yang tersedia, yang hanya dapat menampung satu Mi-17 dan biasanya disediakan untuk melayani tugas. Debu yang selalu hadir merupakan bahaya yang paling signifikan untuk komponen heli dan untuk mengurangi dampaknya, turbin Mi-17 selalu dibersihkan dengan udara terkompresi setelah selesai melaksanakan sortie, sesuatu yang biasanya hanya dilakukan setiap minggu di Indonesia .

Kondisi terbang di Mali keras dan tak kenal ampun. Pilot Indonesia menjelaskan, tantangan utama adalah suhu, yang menurunkan useful load Mi-17 ini, cuaca (terutama di musim hujan) yang dapat berubah sangat cepat dan debu yang terdapat di mana-mana juga menghambat visibilitas.
Tabrakan dengan burung adalah bahaya besar lain dan memang pernah terjadi, pada tanggal 17 Agustus, sebuah Mi-17 Indonesia kembali ke Timbuktu setelah terjadi tabrakan di udara, untungnya, dampak dari burung yang menabrak hidung tidak menyebabkan kerusakan pada heli.

Ancaman penembakan senjata kecil dari luar mengharuskan penerbangan paling banyak dilakukan pada ketinggian 2.500-3.500 kaki. Ketinggian tersebut juga lebih cocok untuk recce duties karena memungkinkan gambaran yang lebih baik dari daerah yang dipantau.
Sesuai dengan ketentuan dalam LOA yang ditandatangani antara PBB dan Indonesia, penyebaran INDO MUHU ini dijadwalkan berakhir pada 14 Oktober 2016. Namun, Caniago menjelaskan kepada Shephard pada pertengahan September, bahwa hal tersebut belum dikonfirmasi dan saat ini tidak ada kepastian kapan unit ini akan menyelesaikan misinya.

Di Atas Kapal Induk Petinggi Pentagon Sesumbar Militer AS Terkuat di Asia Pasifik


Kepala Pentagon, Ashton Carter, pidato di kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson di San Diego. Dalam pidatonya, dia mengklaim militer AS yang terkuat di Asia Pasifik.
Menurut bos Pentagon itu, AS akan “mempertajam jurang militer” di Asia Pasifik.  Hal itu diyakinkan Carter dengan langkah berinvestasi untuk proyek drone bawah laut dan kapal selam torpedo.
”Amerika Serikat akan terus mempertajam jurang militer kami sehingga kami tetap militer paling kuat di Asia Pasifik dan mitra keamanan pilihan,” ujar Carter dalam pidato hari Kamis waktu setempat yang dikutipMilitary Times, Jumat (30/9/2016).
Selain investasi untuk drone bawah laut dan kapal selam torpedo, ujar Carter, AS juga memodernisasi kapal tanker Angkatan Udara KC-46A, pesawat pengebom B-21 dan pesawat jet tempur siluman F-35.
Carter menambahkan, akan ada ”beberapa kejutan” dalam perkembangan teknologi baru militer AS. Namun, Menteri Pertahanan AS ini masih merahasiakannya.
“Saya tidak bisa berbagi semua rincian ini untuk alasan yang jelas, tapi apa yang teman-teman dan musuh potensial kita dan Anda semua harus tahu adalah bahwa kemampuan baru ini akan membantu kita menjaga komitmen yang berusia puluhan tahun untuk menjamin keamanan Asia Pasifik,” kata Carter.
Dalam pidatonya, Carter juga menyinggung Korea Utara dengan senjata nuklirnya yang mengkhawatirkan. Dia juga menyentil China yang terkadang berperilaku agresif terkait klaim atas kawasan Laut China Selatan.
”Amerika Serikat masih memiliki keprihatinan serius dengan beberapa tindakan China baru-baru ini di laut, di dunia maya, dan di tempat lain. Beijing kadang-kadang tampaknya ingin memilih dan memilih prinsip-prinsip untuk mendapatkan keuntungan dari itu, dan lebih memilih untuk mencoba untuk melemahkan,” imbuh Carter.

Thursday, 29 September 2016

Puas Dengan Produk Kapal Perang PT PAL,, Kemenhan Filipina Berencana Beli Lagi


Pejabat Filipina menyatakan puas dengan kapal perang buatan Indonesia, menyebut spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan pertahanan negaranya.

“Saya puas dengan produk kapal perang Indonesia, karena sesuai dengan yang dibutuhkan pertahanan di negara kami,” kata Wakil Menteri Pertahanan Filipina Urusan Kebijakan Pertahanan Ricardo David Jr usai peluncuran kapal pesanan kedua di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis.

Ricardo menambahkan kapal perang produksi Indonesia merupakan kapal terbaik dan tercanggih yang pernah dimiliki Filipina. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PT PAL, Turitan Indaryo mengatakan Filipina berencana memesan lagi kapal perang produk Indonesia karena mengaku puas dengan kualitas produknya.

Turitan, yang sebelumnya memimpin proyek pengerjaan Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan Filipina, mengatakan jenis kapal yang akan dipesan adalah kapal ambulans, atau yang bisa digunakan untuk menjalankan fungsi sosial.
“Pembicaraan lebih lanjut belum dilakukan terkait rencana pemesanan kembali, dan sekarang mereka sudah seperti saudara, tinggal menunggu kelanjutannya saja,” katanya.

Filipina menunjuk PT PAL Indonesia untuk menggarap dua kapal perang jenis SSV setelah proses tender internasional. Pesanan kapal pertama telah dikirim dan diberi nama Tarlac oleh Kementerian Pertahanan Filipina.
Kapal perang pesanan kedua diluncurkan hari ini dan akan dikirim lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan yakni pada Mei 2017 dan rencananya diserahkan ke Kementerian Filipina pada Maret 2017.

Seorang Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan


Seorang tentara Korea Utara (Korut) berjalan kaki melintasi perbatasan dan membelot ke Korea Selatan (Korsel).
Otoritas militer Korsel atau Kepala Staf Gabungan (JCS) menyatakan, tentara Korut tersebut menyeberangi garis demarkasi militer di salah satu perbatasan paling dijaga ketat di dunia itu pada hari ini. Tak ada baku tembak selama pembelotan tersebut.
“Dia kini sedang ditahan untuk ditanyai,” demikian disampaikan JCS seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/9/2016).
Adalah hal langka bagi pembelot Korut berjalan melintasi perbatasan yang dipenuhi ranjau tersebut, yang dijaga oleh puluhan ribu tentara di perbatasan Korut dan Korsel. Terakhir kali kejadian serupa terjadi pada Juni 2015 lalu, ketika seorang prajurit remaja Korut menyerahkan dirinya ke pasukan penjaga perbatasan Korsel di Hwacheon, timur laut Seoul, Korsel.
Ratusan warga Korut dilaporkan kabur dari tanah air mereka setiap tahunnya. Kebanyakan dari mereka menyeberangi perbatasan dengan China sebelum pergi menuju sebuah negara Asia Tenggara, dan akhirnya tiba di Korsel.
Sebelumnya pada Agustus 2014, dua warga Korut berenang di perbatasan Laut Kuning untuk menuju sebuah pulau Korsel.

Jet Pencegat Tercepat Sejagad MiG-31 Rusia Melakukan Simulasi Tempur Di Kamchatka


Pesawat-pesawat jet pencegat tercepat di dunia, MiG-31, bermanuver di langit Kamchatka, Timur Jauh Rusia, pada hari Kamis (29/9/2016). Menurut layanan pers Armada Pasifik Rusia, jet-jet supersonik itu melakukan simulasi pencegatan.

”Pilot MiG-31 berlatih simulasi pertempuran udara di stratosfer, di mana kru kedua bertindak sebagai target,” kata Angkatan Udara Armada Pasifik Rusia, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor beritaInterfax.

”Pelatihan tempur terutama difokuskan pada latihan teknik pertempuran udara dengan manuver ofensif dan defensif di tempat yang tinggi,” lanjut pernyataan itu.

Kru dari skuadron MiG-31 juga melakukan simulasi anti-rudal di udara. Dalam simulasi ini, kru-kru itu bekerja untuk mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan dalam menyerang sebuah target yang dianggap agresor.
Tantangan utama terbang di bagian atas atmosfer atau stratosfer adalah hal yang sangat langka. Pesawat-pesawat canggih itu mencapai ketinggian lebih dari 10 ribu meter (32.808 kaki), yang membuat pilot lebih sulit untuk mengontrol pesawat.

MiG-31 oleh NATO diberi nama kode Foxhound, merupakan jet pencegat supersonik dengan desain era Soviet. Pesawat jenis ini dinyatakan yang tercepat di dunia pada saat ini.
Pesawat MiG-31 diklaim mampu mencapai ketinggian 30.000 meter dan mampu menembak jatuh objek termasuk satelit yang mengorbit rendah yakni di ketinggian hingga 120 kilometer (75 mil). Pesawat ini juga diklaim dapat mencegat target terbang pada kecepatan hingga lima kali kecepatan suara.

Angkatan Udara Malaysia Segera Diterima A400 Terakhir


Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) direncanakan akan menerima pesawat A400M Airbus keempat awal tahun depan. Kepala Angkatan Udara RMAF Jenderal Tan Sri Roslan Saad mengatakan pesawat yang akan datang adalah yang terakhir dari empat yang dibeli RMAF.

Pesawat pertama dikirimkan pada Maret 2015, sementara pesawat kedua dan ketiga masing-masing diterima awal dan pertengahan tahun ini.

Roslan mengatakan pesawat memiliki teknologi canggih dan akan meningkatkan sistem pertahanan udara bangsa.
“Pesawat keempat akan dilengkapi dengan software baru,” katanya kepada wartawan di Kementerian Pertahanan, Selasa 27 September 2016 sebagaimana dikutip Bernama.

Pesawat A400M dapat menutupi jarak yang lebih jauh dan membawa lebih banyak kargo. Pesawat juga dapat melakukan evakuasi medis, pengisian bahan bakar udara ke udara (masih dalam pengembangan), pengiriman udara serta bantuan bencana dan bantuan kemanusiaan.

TNI AU Kerahkan 70 Pesawat Tempur Dan 2.200 Personel ke Natuna,, Posisi Siap Tempur


Upaya TNI menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak main-main. Laut Natuna yang berpotensi dicaplok negara lain kini benar-benar dijaga. Buktinya, TNI Membangun Pangkalan Militer yang tengah dalam proses di Natuna.
Bahkan, 3-6 Oktober mendatang, TNI mengerahkan 2.200 personel dengan 70 pesawat tempur, serta beragam alat persenjataan berat lainnya ke Natuna.

Bahkan, Kamis (29/9/2013) pagi tadi, tiga jet tempur TNI AU berpatroli di udara Kepri, hingga udara Batam.
Ya, pengerahan pasukan dan peralatan tempur itu tujuannya untuk latihan menjaga NKRI.
“Insya Allah sesuai skedul, lokasinya di sekitar Pangkalan TNI AU,” ungkap Komandan Lanud (Danlanud) Natuna, Kolonel (Pnb), Nurtanio Affan, ketika dijumpai dalam meninjauan persiapan latihan, di Pangkalan TNI AU, Kamis (29/9/2016) seperti dilansir Posmetro.co (grup batampos.co.id).

Danlanud Nurtanio mengatakan jika persiapan tempur sudah hampir rampung. Mulai dari kedatangan sejumlah personel TNI AU, Alat Utama Sistim Pertahanan (Alutista), hingga persiapan lokasi sasaran tembak.

Sumber: Batampos

Kementerian Pertahanan Minta PT PAL Produksi PKR Sendiri Tanpa Kerjasama Produksi Dengan Negara Lain


Kementerian Pertahanan meminta PT PAL (Persero) Indonesia mampu membuat kapal perang bermutakhir tinggi sekelas Perusak Kawal Rudal (PKR) secara mandiri, tanpa kerja sama produksi dengan industri kapal negara lain.

"Melihat hasil dan kualitas disertai bukti saat ini, kami yakin PT PAL Indonesia mampu membuatnya," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya TNI Widodo, usai peluncuran PKR-2, di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis.

Dari dua PKR jenis Guided Missile Frigateyang dipesan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan TNI AL, produksinya atas hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).
Dalam proses pengerjaannya, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modular yang setiap kapal terdiri dari enam modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia.

"PKR-1 ada empat modul dari PT PAL dan dua DSNS, kemudian PKR-2 sudah lima modul dari PT PAL dan satu lainnya DSNS," ucap laksamana bintang tiga tersebut.
Jika nantinya seluruh modul dikerjakan di Indonesia, kata dia, hal tersebut sudah sejalan dengan UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, bahwa pemenuhan alutsista dalam pertahanan dilakukan di industri dalam negeri.
"Kalau sukses maka Kementerian Pertahanan akan kembali memesan PKR dengan jumlah tertentu dan dalam satu skuadron. Nantinya, PKR-3, PKR-4 dan seterusnya akan dibangun khusus di PT PAL," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PAL (Persero) Indonesia, M Firmansyah Arifin, menyampaikan bahwa kerja sama produksi kapal perang PKR dengan DSNS juga dilakukan program transfer teknologi atau alih teknologi sebagai satu tim.

"Hubungan yang terjalin ini dapat mempermudah alih teknologi kedua industri, baik untuk Indonesia maupun Belanda," katanya.
Ke depan, pihaknya yakin mampu memproduksi sendiri kapal perang bermutakhir tinggi sekelas PKR dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari seluruh pihak, terutama TNI AL.
"Dengan sudah bertambahnya ilmu dan teknologi, disertai bukti kualitas pembuatan kapal maka akan semakin menambah keoptimistisan serta mental agar menjadi lebih baik," katanya.

Kapal di kelas fregat itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, di atas dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, sekaligus sebagai misi kemanusiaan.
Spesifikasinya, kapal memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, serat air 3,7 meter, bobot 2.365 ton, mampu berlayar hingga 5.000 mil laut, daya angkut 100 orang ditambah 20 orang, kecepatan maksimal 28 k dan klas Llyod Register.

Perakitan 3 Unit Helikopter TNI AL Segera Tuntas


Perusahaan Besar Airbus Helicopter baru-baru ini menyerahkan helikopter AS565 Panther MBe pertama pesanan AL Meksiko. Dalam situs Flightglobal di beritakan bahwa Indonesia merupakan pemesan kedua setelah Meksiko.

Indonesia telah memesan 11 unit Helikopter Panther yang akan di serahkan sampai tahun 2018. Nantinya helikopter ini akan digunakan satuan Penerbal. Helikopter yang dipesan TNI AL ini mampu melacak kapal selam dan dapat digunakan sebagai bantuan informasi melacak keadaan kapal perang permukaan lainnya.

3 unit diberitakan akan diselesaikan PT DI pada bulan November ini, yang mana mendapat izin merakit 11 unit helikopter pesanan TNI AL. Selain itu, PT DI juga akan mengintergrasikan sistem sonar pada 2 unit pertama Helikopter AKS (Anti Kapal Selam).

Sumber resmi Airbus helikopter, Blanc mengatakan percepatan perakitan helikopter pesanan Meksiko ini secara tidak langsung mempercepat program pengadaan helikopter AKS untuk Indonesia. Airbus Helicopter menerapkan sistem "produksi satu unit perbulan".
Selain itu, sumber resmi Airbus Helicopter, Blanc menyatakan bahwa potensial pelanggan ketiga adalah India, dimana India akan memesan puluhan bahkan disebutkan nominal sebanyak 110 unit.

Kontak Senjata India VS Pakistan Di Kashmir,, 8 Tentara India Tewas Dan 1 Lainnya Tertangkap


Militer Pakistan mengklaim telah menangkap satu orang tentara India dan menewaskan 8 lainnya dalam serangan balasan terhadap aksi penembakan yang dilakukan militer India di front pertahanan terdepan yang dikuasai Pakistan di Tatta Pani.
Koran Dawn menyebutkan berdasarkan pernyataan pihak keamanan Pakistan, kejadian tertangkapnya 1 tentara India dan 8 lainnya tewas tersebut terjadi sesaat setelah militer India melepaskan tembakan di wilayah perbatasan yang menewaskan 2 tentara Pakistan.

Tentara India yang tertangkap disebutkan bernama Chandu Babulai Chohan, 22 tahun putra dari Bashan Chohan dari Maharashtra India. Disebutkan pula bahwa tawanan India tersebut telah dipindahkan ke lokasi lain yang masih dirahasiakan.

Menurut suratkabar Dawn, ke-delapan jasad tentara India yang tewas masih belum di evakuasi pihak India karena upaya mereka terhalang tembakan dari pihak Pakistan.
Menurut pernyataan resmi militer Pakistan, kontak senjata terjadi antara pos terdepan India dan Pakistan mulai pukul 2.30 dinihari dan berlanjut hingga pukal 8 pagi di sektor Bhimber, Hotspring, Kel dan Lipa. Disebutkan juga pasukan Pakistan hanya melakukan aksi balasan setelah militer India melakukan serangan terlebih dahulu.

BI Nilai "Tax Amnesty" Dorong Penguatan Rupiah Ke Rp 12.900 Per Dolar AS


Bank Indonesia (BI) menilai penguatan rupiah ke kisaran Rp 12.900 per dolar AS didorong oleh realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Sebab, program pengampunan pajak tersebut dinilai meningkatkan optimisme ekonomi Indonesia. 
Pada pasar spot Bloomberg pukul 12.30 WIB rupiah berada di kisaran Rp 12.934 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2016) rupiah berada di kisaran Rp 12.990 per dolar AS.
"(Pendorong rupiah) Karena optimisme angka ekonominya bagus, tax amnesty juga berkembangnya bagus," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara ujar acara Annual Report Award di Jakarta, Selasa (27/9/2016) malam.
Seperti diketahui, realisasi tax amnesty terus melonjak pada akhir September. Berdasarkan data Ditjen Pajak, Selasa (27/9/2016), pukul 18.00 WIB, jumlah harta yang dilaporkan ke negara mencapai Rp 2.476 triliun.
Jumlah harta itu tetap didominasi oleh harta yang dideklarasikan di dalam negeri sebesar Rp 1.695 triliun. Sedangkan harta yang dideklarasikan di luar negeri mencapai Rp 654 triliun.
Adapun harta dari luar negeri yang dibawa pulang ke Indonesia (repatriasi) mulai tembus Rp 127 triliun. Sementara uang tebusan yang masuk langsung ke kas negara sebesar Rp 53,4 triliun.
Sebelumnya BI memperkirakan realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty tidak akan memenuhi target. Hal itu diungkapkan saat rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (7/9/2016) malam.
"Kami perkirakan tebusan di 2016 hanya Rp 18 triliun, dan di 2017 hanya Rp 3 triliun. Jadi total Rp 21 triliun dibanding target Rp 165 triliun," ujar Gubenur BI Agus Martowardojo di Gedung DPR di Jakarta, Rabu malam.
Tidak hanya uang tebusan, dana repatriasi juga diperkirakan meleset jauh. Seperti diketahui, pemerintah mematok Rp 1.000 untuk dana repatriasi.
"Kami perkirakan repatriasi itu Rp 180 triliun, yang oleh pemerintah ditetapkan Rp 1.000 triliun," kata Agus.
Meski begitu BI juga sempat mengungkapkan bahwa realisasi tax amnesty bisa berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.

Ferry Flight "Black Panther" ke Lanud Ranai


Kamis, 29 September 2016, Empat pesawat tempur TNI AU Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Noerjadin, Pekanbaru tiba di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, baru-baru ini. Kedatangan pesawat tempur kebanggaan masyarakat Pekanbaru ini untuk melaksanakan refueling dan melanjutkan perjalanan ke Lanud Ranai dalam rangka mendukung latihan Angkasa Yudha 2016.

Kedatangan para penerbang Black Panther yang dipimpin Danskadud 12 Letkol Pnb Dedy Supriyanto disambut Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio Kolonel Pnb Radar Suharsono didampingi para penerbang Skadron Udara 1 di crew room Skadud 1. Setelah selesai refueling pesawat Hawk 100/200 Skadud 12 melaksanakan ferry flight ke Lanud Ranai.

Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang Hanya Memiliki Satu Kapal Patroli Untuk Mengawasi Perairan NTT


Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang hingga saat ini hanya memiliki satu kapal patroli untuk mengawasi perairan NTT. Padahal, wilayah ini cukup dekat dengan perbatasan, yang membutuhkan pengamanan ketat di laut.

“Sejauh ini kita hanya memiliki satu kapal patroli yang bernama KAL Weling yang sebelumnya bernama KRI Weling,” kata Wakil Komandan Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Bambang T, Rabu (28/9/2016).

Tak hanya Lantamal VII, kekurangan juga dirasakan seluruh badan pengawasan laut di NTT. Di antaranya Dinas Kelautan dan Perikanan, Dirpolairud Polda NTT serta Lantamal VII. Sejauh ini, untuk melakukan pengawasan terhadap laut, Lantamal VII selalu mengandalkan kapal-kapal perang milik Armada Timur. Kapal-kapal perang dari sana selalu melintas di perairan NTT setiap bulan dalam rangka menjaga wilayah perbatasan.

“Keberadaan kapal-kapal patroli tersebut, membantu kami untuk pengawasan terhadap laut, untuk mencegah penggunaan bom ikan, serta pengguna alat tangkap tidak ramah lingkungan lainnya,” ujarnya. Hal tersebut terbukti dengan kembali bersandarnya kapal, KRI Hasanuddin 366 yang baru saja selesai melintasi perairan NTT dalam rangka menjaga kawasan perbatasan dan juga daerah-daerah laut yang rawan akan aksi pengeboman ikan.

Bambang juga mengaku hingga saat ini belum ada informasi untuk penambahan kapal-kapal patroli setara Kal yang akan ditambah di Lantamal VII Kupang. Namun pihaknya akan menambah fasilitas patroli jarak dekat seperti Sireder, untuk berpatroli di sekitar kawasan pulau Semau Kabupaten Kupang dan sekitaran kota Kupang.

“Kita masih ajukan, semoga bisa terpenuhi sehingga walaupun kecil kita punya kapal sejenis sireder untuk pengawasan,” tambahnya.

Indonesia Dan Amerika Serikat Rencanakan Patroli Bersama Di Batas Terluar Perairan Indonesia


Indonesia dan Amerika Serikat berencana untuk melakukan patroli bersama di wilayah terluar batas perairan Indonesia untuk antisipasi illegal fishing dan human trafficking. Demikian pernyataan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu 21 September 2016.
Dalam pernyataan pers tersebut, rencana patroli bersama itu dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan dirjen Perdagangan Laut dan Atmosfir Amerika Serikat, Kathryn Sullivan di Washington. 
Skema kegiatan tersebut akan dibicarakan secara detail antara pejabat senior dari kedua negara.

Menteri Susi menyebutkan bahwa ide tersebut diajukan saat pertemuan bilateral Indonesia-Amerika Serikat karena kapal induk Amerika Serikat selama ini sudah memiliki jadwal patroli rutin di kawasan Asia Tenggara dengan salah satu rutenya melewati alur laut Indonesia.

Dengan fokus pada upaya melawan illegal fishing dan antisipasi kemungkinan terjadinya human trafficking (perdagangan manusia), Menteri Susi menekankan bahwa masalah yang dihadapi Indonesia adalah banyaknya kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia dan juga tidak mengirimkan tangkapan langsung ke darat melainkan di pindahkan ke kapal-kapal yang lebih kecil.

Oleh karena itu menurutnya kerjasama dalam bentuk patroli bersama maupun penyidikan dibutuhkan oleh kedua negara sebagai sesama anggota Safe Ocean Network yang dicetuskan oleh Menteri Luar Negeri John Kerry tahun lalu dalam rangka membangun komunitas global untuk memperkuat perlawanan terhadap aktivitas penangkapan ikan ilegal yang didalamnya termasuk pemantauan, penindakan dan pemberian sangsi hukum.

Aktivitas penangkapan ikan ilegal salama ini banyak terjadi di perairan Indonesia dengan berbagai insiden di wilayah sekitar kepulauan Natuna yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Salah satunya melibatkan kapal ikan dan Penjaga Pantai Cina beberapa waktu lalu.

Pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus tahun ini, pemerintah telah menenggelamkan 60 kapal - 58 diantaranya adalah kapal ikan negara asing yang tertangkap melakukan Illegal Fishing di Indonesia. Kebanyakan dari kapal-kapal tersebut ditangkap di perairan Natuna yang selama ini diklaim oleh Cina sebagai "traditional fishing ground" atau tempat penangkapan ikan tradisional bagi nelayan mereka.

Sejak Desember 2014, sudah 236 kapal ditindak dan ditenggelamkan oleh Indonesia. 
Laut Cina selatan saat ini menjadi sumber sengketa dan insiden karena klaim teritorial berbagai negara khususnya Cina yang secara agresif memaksakan penguasaan lewat klaim sepihak dan reklamasi untuk membangun fasilitas-fasilitas militer di pulau maupun gugusan karang yang berada di perairan tersebut.

Sebagian besar klaim teritorial Cina bersinggungan dengan wilayah Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan. Sedangkan untuk Indonesia ada klaim Cina di perairan Zona Ekonomi Eksklusif perairan Natuna.
Pengadilan Arbitrasi International sebenarnya telah menyatakan bahwa klaim Cina tersebut tidak berdasar serta telah menyebabkan kerusakan lingkungan maritim di wilayah Laut Cina Selatan.

Aturan Baru MotoGP: Pembalap Harus Sopan


Para pembalap MotoGP diancam denda besar jika berlaku tak sopan di sirkuit. Hal ini diungkapkan pembalap tim LCR Honda, Cal Crutchlow, kepada Racer.com seusai seri balap di Sirkuit Aragon, Spanyol, akhir pekan lalu.

Aturan baru agar para pembalap berlaku sopan ini beredar lewat surat elektronik. E-mail tersebut dikirimkan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) sebagai badan tertinggi yang mengatur dan menyelenggarakan kompetisi MotoGP.

"Kami tak diperbolehkan mengacungkan jari tengah dan menunjukkan bahasa tubuh yang mengejek pembalap lain," kata Crutchlow. Jika pembalap melakukan itu, denda besar menanti. "Bisa-bisa saya bangkrut," dia berseloroh. Namun Crutchlow tak menyebutkan nominal denda aturan baru ini.

Aturan baru tersebut dikeluarkan menyusul insiden antara pembalap Yamaha, Valentino Rossi, dan pembalap Suzuki, Aleix Espargaro, pada sesi latihan di Sirkuit Misano, San Marino, pertengahan September lalu.



Rusia Tolak Hasil Investigasi Penembakan MH17


Rusia menolak laporan dari Tim Investigasi Gabungan yang menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina oleh rudal BUK yang berasal dari Rusia pada pekan ini.

Laporan yang dirilis oleh Willbert Paulissen pada Rabu (28/9/2016). Dalam konferensi pers di Rotterdam, Belanda, itu menyatakan bahwa pesawat yang membawa 283 penumpang dan 15 kru itu jatuh akibat tembakan rudal yang diluncurkan oleh peluncur rudal yang dibawa dari "tanah Federasi Rusia."



Pemerintah Rusia membantah memasok rudal BUK tersebut kepada para pemberontak di Ukraina Timur, yang kemudian digunakan untuk menembak jatuh pesawat nahas itu pada 17 Juli 2014 lalu.

"Tidak ada satupun sistem rudal kompleks, termasuk BUK, yang pernah melewati perbatasan Rusia-Ukraina," bunyi pernyataan dari juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam pernyataan.

Rusia juga menuding bahwa investigasi tersebut hanya berdasarkan dari sumber internet dan pasukan keamanan Ukraina.

"Seluruh data yang dipublikasikan hari ini hanya berasal dari dua sumber, internet dan pasukan keamanan Ukraina. Inilah mengapa kebenaran soal data ini, dan juga seluruh kesimpulan yang didapat dari data ini, membuat kami ragu," tuturnya.

Salah satu penemuan penting yang dipublikasikan dalam hasil investigasi itu adalah bahwa pesawat nahas itu ditembak oleh rudal Buk-9M38 rakitan Rusia. Rudal itu ditembakkan dari desa Pervomaysk di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak. Laporan itu menegaskan bahwa peluncur rudal yang digunakan dibawa langsung dari Rusia ke Ukraina.

"Rudal Buk ini berasal dari wilayah Federasi Rusia dan setelah penembakan, peluncur itu dibawa kembali ke wilayah Federasi Rusia," ujar kepala penyidik, Wilbert Paulissen, bersama dengan kepolisian Belanda.

Media Rusia, Sputnik news, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, bahwa laporan tersebut bias dan bermuatan politik.

"Rusia kecewa terhadap situasi yang tidak berubah terkait dengan jatuhnya pesawat Boeing (MH17). Kesimpulan yang disampaikan para penyidik Belanda menunjukkan bahwa kasus ini bias dan bermuatan politik," ucap Zakharova.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (25/9) merilis data radar untuk membantah keterlibatan Rusia dalam penembakan itu. Menurut Rusia, data itu menunjukkan bahwa jika pesawat itu ditembak jatuh, maka yang bertanggung jawab adalah pasukan Ukraina.

Pihak Ukraina juga membantah teori itu. Ukraina menyebut hasil laporan tim investigasi yang dipimpin Belanda adalah bukti "keterlibatan langsung" Rusia atas penembakan pesawat MH17. 


Wednesday, 28 September 2016

Indonesia Tertarik Pada Pesawat Angkut Il-76MD-90A


Indonesia tertarik membeli pesawat angkut militer Il-76MD-90A buatan Rusia. Demikian hal ini diutarakan Wakil Direktur Umum Rosoboroneksport Sergey Goreslavskii, Selasa (27/9).
“Indonesia tertarik untuk memperbarui armadanya dengan pesawat angkut militer,” kata Goreslavskii pada kesempatan presentasi buku “Rusia-Indonesia: Tonggak Kerja Sama” di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Goreslavskii menjelaskan mengenai ketertarikan Indonesia pada pesawat Il-76MD-90A terbaru dan pesawat amfibi Be-200 Rusia.
Menurut wakil kepala Rosoboroneksport, diskusi terkait pesawat tersebut pertama kali berlangsung dengan delegasi dari Kementerian Pertahanan Indonesia pada acara “Gidroaviasalon” yang sebelumnya diadakan di Gelendzhik, Rusia. Diharapkan di masa depan konsultasi dengan para ahli Rusia akan terus berlanjut dan perwakilan dari pihak Indonesia dapat mengunjungi pabrik pembuatan pesawat.
“Kami berharap agar ketertarikan pihak Indonesia terhadap pesawat Rusia tetap terjaga,” kata Goreslavskii menambahkan.

Diplomat Indonesia Serang Balik Negara Kepulauan Pasifik Soal HAM Papua


Negara-negara Kepulauan Pasifik mengkritik catatan HAM Indonesia di Papua dan Papua Barat. Mereka mengungkapkan hal tersebut saat mendapat kesempatan berpidato di Sidang Umum PBB dan mendesak digelarnya penentuan nasib sendiri di wilayah tersebut.
Komentar ini mendapatkan respons kuat dari delegasi Indonesia, yang mengatakan kritik itu bermotif politik dan dirancang untuk mengalihkan perhatian dari masalah di negara mereka sendiri.
Delegasi dari Kepulauan Solomon, Vanuatu, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga, semuanya menyatakan keprihatinan atas kondisi di Papua itu.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasye Sogavare, mengatakan, dugaan pelanggaran HAM di Provinsi Papua Barat terkait dengan keinginan daerah itu untuk merdeka.
“Pelanggaran HAM di Papua Barat dan upaya untuk menentukan diri sendiri di Papua Barat adalah dua sisi dari koin,” katanya.
“Banyak laporan pelanggaran HAM di Papua Barat menunjukkan hubungan erat antara hak untuk menentukan nasib sendiri dengan terjadinya pelanggaran langsung terhadap hak asasi manusia oleh Indonesia dan upaya untuk meredakan segala bentuk oposisi,” kata dia.
Namun, argumen dari negara-negara kepulauan di Samudra Pasifik itu dibantah diplomat muda Indonesia di PBB, Nara Masista Rakhmatia.
Saat mendapat giliran berbicara, Rakhmatia menyebut negara-negara kepulauan di Pasifik itu telah mengganggu kedaulatan nasional Indonesia.
“Laporan bermotif politik mereka dirancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di Provinsi Papua Barat, yang telah secara konsisten terlibat menghasut kekacauan publik dan dalam melakukan serangan teroris bersenjata,” katanya.
“Ini adalah bentuk pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah negara kami. Hal ini sangat disesalkan dan berbahaya bagi negara-negara ini untuk menyalahgunakan forum PBB, termasuk sidang pada Agustus ini,” kata Rakhmatia.
“Negara-negara ini menggunakan Majelis Umum PBB untuk memajukan agenda domestik mereka dan bagi beberapa negara menggunakan forum ini untuk mengalihkan perhatian dari masalah politik dan sosial di dalam negeri mereka sendiri,” katanya.
Wilayah bekas koloni Belanda, Papua Barat, telah menjadi bagian dari Indonesia sejak 1969 melalui sebuah referendum kontroversial yang diawasi PBB.
Pendukung kemerdekaan mengatakan, pemungutan suara itu, yang juga dikenal sebagai Pepera, tidak sah sehingga referendum kedua terkait status wilayah itu harus digelar.
Upaya untuk melepaskan diri dari Indonesia telah memicu konflik panjang di wilayah yang kaya sumber daya alam tersebut.

Inilah Komentar Pedas!! Soal Pelanggaran HAM Di Papua Yang Bikin Perwakilan Indonesia Kaget Dalam Forum PBB


Negara-negara di Kepulauan Pasifik terang-terangan mengusik dan ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Negara-negara itu di forum PBB menyerukan kebebasan bagi Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ada enam negara Kepualauan Pasifik Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Nauru, Marshall Island dan Tuvalu yang blak-blakan menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
”Pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat dan mengejar untuk menentukan nasib sendiri bagi Papua Barat adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” kata Perdana Menteri Solomon Island, Manasye Sogavare.
”Banyak laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat yang menekankan penguatan hak untuk menentukan nasib sendiri, yang menghasilkan pelanggaran HAM langsung oleh Indonesia dalam upaya untuk meredakan segala bentuk oposisi,” lanjut dia, seperti dikutip radionz.co.nz, Senin (26/9/2016).
Presiden Marshall Island, Hilda Heine, mendesak Dewan HAM PBB untuk melakukan penyelidikan yang kredibel atas pelanggaran di Papua Barat.
Sikap ikut campur negara-negara Kepulauan Pasifik itu membuat Indonesia terkejut.  Nara Masista Rakhmatia, seorang pejabat Indonesia untuk misi tetap di PBB, menyayangkan pernyataan para pemimpin Kepulauan Pasifik itu.
Masalah Papua Barat sejatinya tidak ada dalam agenda pembahasan di forum PBB. Agenda yang dibahas itu sejatinya soal tujuan pembangunan berkelanjutan dan respon global terhadap perubahan iklim.
”Para pemimpin yang sama memilih bukan untuk melanggar Piagam PBB dengan mencampuri kedaulatan negara lain dan melanggar integritas teritorialnya,” kata Nara.
Nara menolak tuduhan adanya pelanggaran HAM oleh Indonesia di Papua Barat. “Laporan bermotif politik mereka rancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di provinsi tersebut (Papua Barat dan Papua) yang telah secara konsisten terlibat dalam menghasut kekacauan publik dan melakukan serangan teroris bersenjata,” kata Nara.
Dia menegaskan bahwa Indonesia memiliki mekanisme untuk menangani masalah di Papua.