Wednesday, 28 September 2016

Kapal Selam Varshavyanka,, "Lubang Hitam" Marinir Rusia


Angkatan Laut Rusia memperkuat potensi tempur Armada Laut Hitam-nya dengan menghadirkan kapal selam disel-elektrik terbaru Varshavyanka (Proyek 636.6).

Empat kapal selam tipe ini telah beroperasi di Laut Hitam dan dua lainnya akan bergabung pada November mendatang.

Saat ini, mereka masih menjalani uji coba di Teluk Finlandia dan Laut Baltik. Kapal selam ini kabarnya merupakan kapal paling senyap di kelasnya. Secara tak resmi, militer NATO menyebut kapal selam ini sebagai "lubang hitam" di samudera.

Proyek 636 merupakan kapal selam disel-elektrik generasi ketiga. Mereka dikembangkan di Biro Desain Rubin, menggunakan kapal selam Paltus sebagai basisnya. Namun, sistem elektronik dan efektivitas tempur mereka dipertajam. Selain itu, kapal selam ini juga mendapat tambahan sistem radio-elektronik dan hidroakustik terbaru.

Kapal selam ini tergolong kecil, dengan panjang 74 meter dan lebar 10 meter, serta bobot tak lebih dari empat ribu ton. Kedalaman desain tekanan lambung ialah 240 meter dan kedalaman operasi maksimalnya 300 meter.

Varshavyanka dilengkapi dengan dua generator disel bertenaga 1.500 tenaga kuda, satu motor elektrik pendorong, serta satu motor elektrik ekonomi. Selain itu, kapal selam juga memiliki dua mesin disel yang stand-by dan dua set baterai elektronik. Kecepatan maksimal kapal selam mencapai 17 knot (lebih dari 30 kilometer per jam) di daratan dan hingga 20 knot dalam posisi menyelam.

Senjata utama kapal selam ini ialah rudal jelajah Kalibr. Sementara, di bagian hidungnya Varshavyanka memiliki enam tabung torpedo berukuran 533 mm. Perangkat standar amunisi terdiri dari 18 torpedo atau 24 ranjau dan rudal jelajah Kalibr-PL, yang mampu menghantam target sejauh 2.000 km.

Varshavyanka mampu mengidentifikasi kapal musuh dan target lain pada jarak maksimal, mendekati dan memantau mereka tanpa terekspos, dan jika perlu mengerahkan senjata canggih yang mereka miliki.

Tugas utama kapal selam ini ialah melindungi markas marinir dan rute laut serta menyerang kapal selam musuh dan kapal permukaan. Ia juga dapat melakukan misi pengintaian dan patroli di laut dan menghantam infrastruktur pesisir menggunakan rudal jelajah.

Dalam Forum Army 2016 yang digelar di Moskow pada awal September lalu, produsen kapal mendapat pesanan enam gelombang kapal selam untuk Armada Pasifik yang dibangun pada periode 2019-2021.

Di Pasifik, Varshavyanka akan memperkuat potensi tempur AL Rusia di Timur Jauh. Mereka mampu mengarungi perairan internasional Laut Cina Selatan dan Laut Jepang, 'dengan sunyi' memantau perkembangan terbaru wilayah tersebut.

Sebelumnya, kapal ini telah memamerkan kemampuan tempur mereka dalam aksi nyata pada Desember 2015 lalu saat operasi militer Rusia di Suriah. Kapal selam Rostov-on-Don submarine (B-237) menembakan satu putaran misil jelajah Kalibr-PL terhadap infrastruktur yang dikuasai ISIS di Provinsi Raqqa, Suriah. Itu merupakan searngan misil kapal selam Rusia pertama terhadap musuh sungguhan.

0 comments:

Post a Comment