Indonesia sedang mencoba mencari bantuan Amerika Serikat (AS) untuk mendanai upgrade Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) di Ranai di Pulau Natuna Besar, Laut China Selatan. Upgrade itu akan memperkuat kehadiran Angkatan Laut Indonesia di Laut China Selatan dan Selat Sunda.
Sekelompok delegasi dari lima petugas senior TNI-AL saat ini berada di AS untuk mengeksplorasi kemungkinan memperoleh pembiayaan Washington melalui program Foreign Military Financing (FMF).
Menurut laporan IHS Jane, sekelompok delegasi itu diundang di bawah Washington's Distinguished Visitor Orientation Tour(DVOT). Mereka juga akan melakukan kunjungan di beberapa kota untuk mempelajari instalasi Angkatan Laut AS dan fasilitas pelatihan termasuk Quantico di Virginia dan San Diego di California. Kunjungan berlangsung selama dua minggu sampai akhir September 2016.
Dalam laporannya, IHS Jane juga mengutip sebuah transkrip dari pertemuan antara Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, dengan Komisi I DPR RI (Komisi untuk Pertahanan, Intelijen dan Hubungan Luar Negeri) pada Februari 2016 yang mengungkapkan bahwa Indonesia berencana untuk mencari lokasi pangkalan untuk kapal selam ketiga di Natuna.
Selain untuk memperkuat pangkalan militer Indonesia di Natuna, Laut China Selatan, hasil dari FMF juga sedang direncanakan untuk meng-upgrade pangkalan militer Indonesia lainnya, seperti di Piabung, Lampung, yang terletak di dekat Selat Sunda.
Masih menurut laporan IHS Jane yang dikutip semalam (21/9/2016), upaya mencari bantuan FMF dari AS itu juga akan dilakukan secara resmi oleh Departemen Pertahanan Indonesia kepada Departemen Pertahanan AS atau Pentagon di lain waktu.
0 comments:
Post a Comment