Pentagon telah
menyetujui rencana yang di ajukan Boeing dan Lockheed Martin untuk membangun lini produksi jet tempur F/A-18 dan F-16 di India.
Dukungan Pentagon
juga mencakup transfer teknologi dan lisensi yang baru-baru ini telah di komunikasikan
dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Manohar Parrikar dan Menteri
Pertahanan AS Ash Carter di Washington DC.
Kini keputusan ada
pada India apakah akan menerima rencana tersebut serta memilih pesawat apa yang
akan diproduksi.
Hindustan Times
melaporkan Boeing tertarik untuk memproduksi jet tempur F-18 di India sementara
Lockheed Martin akan mengajukan F-16.
Kedua pesawat ini
memang terancam akan segera berhenti di produksi karena tidak ada pesanan baru.
Jika mereka membuka lini produksi di India, maka otomatis umur produksi akan
lebih panjang.
Lockheed Martin
menawarkan ke India F-16 Block 70, yang merupakan F-16 terbaru dan paling
canggih. F-16 adalah jet tempur generasi keempat yang sudah melanglang bersama
28 negara. Harga satu unit pesawat F-16 satu kursi mencapai sekitar US$70 juta
atau sekitar Rp 917 miliar. Pakistan, tetangga sekaligus rival India juga
memiliki 80 armada F-16.
Sementara F/A-18 di bangun
Boeing dan selama ini di Amerika di gunakan oleh Angkatan Laut dan Marinir
dengan berbasis di kapal induk. Jet tempur ini lebih mahal di bandingkan F-16
dengan harga per unit mencapai sekitar US$100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun.
India memang harus
bergegas untuk membangun kekuatan udaranya dengan mengisi skuadron tempur yang
menyusut dengan cepat. India membutuhkan 45 skuadron tempur untuk melawan
ancaman gabungan dari Pakistan dan China. Saat ini Angkatan Udara India hanya
memiliki 33 skuadron dengan masing-masing skuadron memiliki sekitar 18-20 jet.
Laporan sebelumnya
telah mengungkapkan keinginan India untuk membeli pesawat tanpa awak Predator
yang di produksi oleh General Atomics. India juga mencari untuk membeli drone
pengawasan maritime dengan jangkauan tinggi.
0 comments:
Post a Comment