Wednesday 22 February 2017

Frigat Saudi Tidak Diserang oleh Bomber Bunuh Diri, Tetapi Drone


Seorang pejabat tinggi Angkatan Laut AS melaporkan serangan yang dilakukan Houthi pada kapal frigat milik Angkatan Laut Arab Saudi akhir Januari lalu sebenarnya tidak dilakukan dengan kapal bunuh diri. Kapal perang Al Madinah itu diserang dengan drone kapal yang diisi dengan bahan peledak.

“Penilaian kami adalah bahwa itu adalah, kapal diserang dengan perahu tanpa awak  dikendalikan dari jauh,” kata Wakil Adm. Kevin Donegan, yang mengepalai Komando Pusat Angkatan Laut Amerika dan Komando Kelima Armada AS yang berbasis di Bahrain,  kepada Defense News Selasa 21 Februari 2017.

Donegan mengatakan bahwa ini tercatat sebagai penggunaan pertama dari senjata jenis ini, dan menunjukkan adanya bantuan asing ke Houthi dan ini juga cukup mengkhawatirkan. “Pertama bahwa itu ada di tangan kelompok seperti Huthi. Itu bukan hal yang mudah untuk mengembangkan. Ada banyak kelompok yang telah mencoba untuk mengembangkan itu, itu bukan sesuatu yang hanya diciptakan oleh Houthi  jelas ada dukungan yang datang dari orang lain, dan itu jadi masalah.”

“Yang kedua adalah bagian perahu peledak. Anda tidak perlu penyerang bunuh diri untuk melakukan serangan bunuh diri seperti selama ini dilakukan oleh kelompok teroris. Membuat senjata semacam ini menjadikan mereka tidak perlu martir untuk melakukan serangan bunuh diri.”

Donegan percaya bahwa Garda Revolusi Iran (IRGC) terlibat dalam serangan kapal ini, meskipun ia tidak selalu berpikir Teheran yang membangun senjata tersebut.


Kamera di dek kapal menangkap serangan itu dan menunjukkan sebuah perahu kecil menabrak bagian belakang kapal dan meledak. Dua pelaut Saudi tewas dan tiga luka-luka ketika Al Madinah dibom, dan AS menanggapi dengan mengirimkan destroyer USS Cole ke lepas pantai Yaman untuk menunjukkan dukungannya kepada Saudi.

0 comments:

Post a Comment