Monday 27 February 2017

Strategi Gila NATO Untuk Memburu Kapal Selam Uni Soviet


Pada puncak Perang Dingin, Uni Soviet atau Rusia memiliki ratusan kapal selam yang mematikan. Hal ini menjadikan perencana militer NATO harus berpikir keras untuk mencari cara guna bisa mendeteksi dan memburu kapal. Beberapa cara terlihat konyol dan gila, tetapi terbukti efektif.

Salah satu ide adalah membangun Sound Surveillance System yakni  rantai besar mikrofon yang ada di dasar laut. Alat ini akan secara sabar menunggu kapal selam Soviet lewat dan mnangkap suaranya untuk kemudian terpantau oleh platform lain. Cara ini terbukti efektif dan masih digunakan hingga sekarang.

Cara aneh lain adalah dengan menyebarkan atau menjatuhkan magnet dari udara. Dalam bukunya Hunter Killers, penulis angkatan laut  Ballantyne menyebutkan strategi ini digunakan agar magnet-magnet itu menghantam kapal selam hingga mau tidak mau memunculkan kebisingan yang bisa terpantau.

Kapal selam Soviet memang mengalami lonjakan teknologi ketika pada akhir Perang Dunia II mampu merebut teknologi Jerman. Sejak itu galangan kapal Soviet mampu membangun kapal selam dengan tingkat kesenyapan yang tinggi hingga sangat sulit dideteksi.

Pada saat Krisis Rudal Kuba tahun 1962, Uni Soviet menguasai kekuatan kapal selam terbesar di dunia dengan sekitar 300 armada kapal selam diesel listrik dan nuklir. NATO tidak bis mengimbangi kekuatan ini. “Kami tidak punya kekuatan yang cukup,” kata Vice Adm. R.M. Smeeton sebagaimana dikutip dalam buku tersebut.

Perencana perang NATO menilai hanya serangan nuklir di pangkalan kapal selam Soviet yang bisa menghabisi  kekuatan bawah laut mereka. Tetapi solusi nuklir hanya akan menjadikan situasi semakin memburuk karena Moskow pasti akan membalas.

Di tengah keputusasaan tersebut kemudian muncullah ide-ide gila untuk melawan kapal selam Uni Soviet. Setiap teknologi yang bisa mempercepat pencarian bawah laut itu layak dipertimbangkan. “Pertahanan terbaik sebuah kapal selam adalah kemampuan siluman  yang menyulitkan untuk dideteksi,” catat Ballantyne. “Sesuatu yang bisa merusak jubah siluman kapal selam Soviet adalah cara yang harus bisa ditemukan.”

Seorang ilmuwan Kanada menemukan beberapa jenis noisemaker yang bisa lengket di bawah air yang akan membuat kapal selam Soviet terdeteksi Dia merancang alat yang ditempelkan pada magnet sederhana yang dapat menempel pada lambung logam kapal selam.

Magnet-magnet itu kemudian diterjunkan ke air di mana kapal selam Soviet diperkirakan ada. Karena sifat magnet kemudian dia akan mengarah ke kapal selam dan menghantam lambungnya. Kemudian alat itu mengeluarkan suara dengan keras hingga memunculkan suara dan memberi tahu lokasinya.

Ketika sudah menempel, alat sederhana ini juga sangat sulit untuk dilepas hingga akan menganggu kesiapan armada kapal selam Soviet.

TERBUKTI EFEKTIF

Pada akhir 1962, Angkatan Laut Inggris mengirim kapal selam diesel kelas  A, HMS Auriga ke Nova Scotia untuk melakukan latihan anti-kapal selam bersama dengan angkatan laut Kanada

Selama latihan tiga minggu, Auriga akan menjadi target perburuan kapal permukaan, pesawat dan juga kapal selam, termasuk kapal selam nuklir baru Angkatan Laut Amerika Serikat.

HMS Auriga 

Selama satu latihan laut terbuka, Auriga akan dijebak dengn floppy-magnet. Sebuah pesawat patroli Kanada terbang di atas posisi Auriga yang terendam dan menjatuhkan peralatan itu ke laut.

Meski aneh ternyata konsep magnet terbukti sukses besar. Magnet cukup jatuh dalam jarak dekat dari lambung Auriga untuk bisa menempel. Floppy-magnet tidak bisa dihilangkan di laut. Bahkan, mereka tidak dapat dicabut sampai kapal selam benar-benar kering. Baru seminggu setelah merapat di Halifax magnet baru bisa dilepas dari lambung Auriga.

Magnet bekerja dengan cara yang sama jika digunakan melawan kapal selam Soviet. Kru kapal selam akan dibuat frustasi dengan kebisingan yang ditimbulkan dari magnet dan memaksa mereka kembali ke pelabuhan.


Tidak cukup kembali, kapal selam itu harus cuti satu sampi dua bulan untuk membersihkan magnet yang menempel dan NATO pun bisa sedikit bernapas lega.

0 comments:

Post a Comment