Wednesday 22 February 2017

Lama Tak Terdengar, MBT Leclerc Tampil Lebih Modern di IDEX 2017


Di antara jajaran MBT terkenal dunia, AMX-56 Leclerc dari Perancis paling jarang terdengar gaungnya. Lahir 20 tahun yang lalu, MBT yang terkenal progresif pada zamannya karena memanfaatkan alumunium sebagai material pembuatannya ini memang jarang turun ke gelanggang perang.

Sekalinya turun di tangan Uni Emirat Arab selaku negara pengguna satu-satunya di luar Perancis, AMX-56 Leclerc malah jadi bulan-bulanan pemberontak Houthi binaan Iran di Yaman. Sejumlah Leclerc berhasil dihancurkan dalam operasi militer di Yaman dengan ranjau dan rudal antitank, bahkan ada yang sampai direbut dan jatuh ke tangan pemberontak.

Padahal AMX-56 Leclerc yang diturunkan oleh UEA saat itu sudah dilengkapi dengan kit proteksi Azur berupa penambahan balok pasif di kiri-kanan hull dan juga slat armor alias pagar baja di sekeliling ruang mesin.

Perancis baru-baru ini memutuskan memperpanjang usia AMX-56 Leclerc melalui program peningkatan kemampuan. Suatu keputusan yang wajar kalau tidak dibilang terpaksa karena AD Perancis sendiri sesungguhnya tidak memiliki alternatif karena tidak pernah memikirkan peta jalan untuk program penggantian Main Battle Tank apabila AMX-56 sudah sampai pada batas kemampuannya.

Seiring dengan keputusan upgrade Perancis tersebut, Nexter selaku pabrikan juga melakukan pedekate pada UEA selaku pengguna utama Leclerc: 388 unit versi MBT dan 46 unit versi kendaraan penarik dan perbaikan adalah jumlah yang signifikan secara finansial jika Nexter memenangkan paket upgrade tersebut.

Tidak mengherankan, dalam pameran bergengsi IDEX 2017 di Abu Dhabi, Nexter tampil full force dengan tidak hanya membawa satu, tapi tiga sekaligus Leclerc versi terbaru! Ketiganya diturunkan dalam pameran dinamis di arena yang telah disediakan.

Ini merupakan satu pendekatan yang belum pernah dilakukan pabrikan manapun di seluruh dunia dalam pameran militer. Nexter tampaknya benar-benar ingin all out menampilkan kemampuan Leclerc, tidak hanya sebagai MBT yang beroperasi dengan kemampuannya sendiri, tetapi juga kemampuannya untuk bertempur dalam jaringan manajemen pertempuran.

Nah, versi AMX-56 Leclerc yang dipamerkan di IDEX 2017 tersebut sudah kena sentuhan modifikasi yang sama dengan versi Perancis. Bagian yang kentara adalah kit pelindung di bagian sisi hull dan juga kit pelindung di bagian sisi yang memanjang sampai ke depan kubah.

Kit pelindung ini menggunakan lapisan keramik-baja pasif dengan rongga untuk meredam ancaman rudal antitank. Yang tidak terlihat adalah pencangkokan sistem mesin baru, penambahan APU (Auxillary Power Unit) untuk mentenagai putaran kubah secara mandiri tanpa perlu mengandalkan tenaga mesin, dan juga kit pelindung anti ranjau untuk melindungi bagian perut sisi bawah tank yang cukup rawan.

Item pembenahan lainnya adalah sistem bidik panoramik Sagem-Safran Electronics & Defense Paseo untuk komandan tank, yang merupakan optik standar untuk program kendaraan tempur masa depan Perancis, Scorpion.

Selain menawarkan sistem kamera yang distabilisasi, Paseo juga dilengkapi kamera termal generasi mutakhir untuk mengidentifikasi lawan di kejauhan. Arsitektur digital pada Leclerc terbaru ini juga dibenahi, dimana jika tadinya Leclerc menggunakan tiga komputer yaitu komputer pengendali tembakan, komputer yang mengatur sistem input dan output dari awak tank, dan komputer untuk sistem manajemen pertempuran.

Pada Leclerc terbaru ini seluruhnya disatukan ke dalam satu sistem sehingga data yang ditampilkan lebih kaya dan lebih hemat ruang.

Sistem manajemen pertempuran pada Leclerc memungkinkan awak untuk saling berbagi informasi sensor yang sama, dan kalau perlu mengendalikan sistem senjata sekunder yaitu RCWS (Remote Controlled Weapon Station) dari ketiga posisi: pengemudi, komandan, dan juru tembak.

Uniknya, sistem RCWS yang dipasang pada Leclerc terbaru ini justru menggunakan produk FLW200 dari Krauss-Maffei Wegmann dari Jerman, yang sebelumnya ditawarkan untuk program upgrade MBT Leopard 2 Revolution.

Apakah kemudian tawaran Nexter ini akan diterima oleh UEA? Kita tunggu saja berita selanjutnya.


0 comments:

Post a Comment