BAKAMLA dalam mendukung tugasnya akan
di lengkapi dengan sistim pengintai dari udara dengan mengakuisisi pesawat
patroli maritim, hal tersebut terungkap dari pernyataan resmi Kepala Pelaksana
Harian Badan Koordinasi keamanan Laut (BAKORKAMLA) Laksamana Madya D.A Mamahit,
yang menyatakan "Penegakan hukum di Laut tidak lepas dari pemantauan
udara, maka dari itu Bakamla kedepannya harus di dukung
pesawat patroli maritim".
Kandidat
kuat calon pesawat yang akan di pilih ada pada pesawat Amfibi US-2 SHINMAYWA buatan
Jepang. pesawat Amfibi bermesin empat ini mempunyai kemampuan menghadapi
gelombang ombak setinggi 3 meter saat di laut, sehingga di negara tempat
asalnya digunakan sebagai pesawat SAR, dimana seperti kita ketahui fungsi lain
BAKAMLA selain menjaga keamanan laut juga meliputi SAR pada kecelakaan
perairan.
Pesawat
ini mampu membawa 11 awak ditambah 20 penumpang atau 12 tandu pasien dengan
beban maksimum 17 ton. Pesawat dapat melaju 560 km/jam didukung 4 mesin Rolls
Royce AE 2100 J Turboprops 3424 kw ( 4,591 shp ) dan 6 baling baling Dowty
R414. keistimewaan lainnya sanggup terbang di landasan pendek ( SOTL ) untuk
lepas landas di atas air hanya butuhkan jarak 280 meter, untuk lepas landas dari
darat di butuhkan jarak 490 meter saja.
Akan
lebih lengkap jika di sandingkan dengan pesawat MPA buatan dalam negeri agar
bisa memberi efek deterence lebih besar, misal dengan CN 235 MPA produk PT
Dirgantara Indonesia, yang dilengkapi sistem navigasi, komunikasi dan misi
pengintaian. Dengan di adakannya pesawat patroli maritim, semoga keamanan
perairan Indonesia menjadi lebih terjamin.
0 comments:
Post a Comment