Monday, 12 September 2016

Uji Nuklir Korea Utara Lebih Kuat Di Banding Bom Hirosima


Korea Utara melakukan uji nuklir kelima yang di lakukan pada Jumat 9 September 2016 di sebut-sebut yang terbesar dalam sejarah Pyongyang. Bukan itu saja kekuatan nuklir melebihi apa yang pernah di jatuhkan Amerika di Hirosima dan Nagasaki.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, di Laos setelah pertemuan puncak pemimpin Asia, yang berakhir pada Kamis, mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un menunjukkan ‘kecerobohan gila’ dengan mengabaikan seruan dunia untuk melupakan keinginannya soal senjata nuklir.
Sedangkan Presiden AS Barack Obama di pesawat kepresidenan Air Force One sepulang dari Laos mengatakan uji tersebut akan menghadapi ‘konsekuensi serius’ serta melakukan dialog dengan Park dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kata Gedung Putih.
China yang merupakan satu-satunya sekutu diplomatik utama Korut mengatakan, menentang keras uji nuklir itu dan mendesak Pyongyang untuk berhenti melakukan tindakan apapun yang akan memperburuk keadaan.
Korut yang menyebut Korsel dan AS sebagai musuh besarnya, mengatakan para ilmuwan dan teknisi mereka melancarkan uji peledakan nuklir untuk menilai kekuatan hulu ledak nuklir, demikian menurut laporan kantor berita resminya KCNA.
Korut mengatakan uji tersebut membuktikan bahwa mereka mampu menempatkan sebuah hulu ledak nuklir pada rudal balistik jarak menengah, yang terakhir kali diuji pada Senin ketika Obama dan para pemimpin dunia lain berkumpul di China untuk menghadiri pertemuan puncak G20.
Klaim Korut bahwa ia mampu membuat miniatur hulu ledak nuklir belum pernah diverifikasi secara independen.
Korut melakukan tes rudal dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terutama kapabilitasnya untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada sebuah rudal mengkhawatirkan negara-negara tetangga nya Korsel dan Jepang.
“Standardisasi hulu ledak nuklir akan memungkinkan DPRK memproduksi jika mau dan sebanyak yang mereka inginkan, berbagai hulu ledak nuklir dengan kekuatan lebih tinggi, yang lebih kecil, lebih ringan dan beraneka ragam,” kata KCNA merujuk pada nama resmi negara itu, Republik Demokratik Korea.
Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengatakan kemajuan rezim Pyongyang dalam teknologi rudal balistik bergerak merupakan ancaman bagi Jepang.
PM Jepang, Abe mengatakan uji nuklir seperti itu tidak bisa di tolerir. Menteri Luar Negeri Jepang mengajukan protes dan Tokyo juga mengirimkan dua jet militer untuk mulai mengukur tingkat radiasi.
Kementerian Lingkungan Hidup China memulai pemantauan radiasi di sepanjang perbatasan dengan Korut di Tiongkok timurlaut, demikian di laporkan stasiun televisi pemerintah.

Jeffrey Lewis dari Studi Internasional Institut Middlebury, California mengatakan estimasi tertinggi kekuatan seismik mengindikasikan bahwa ini adalah uji nuklir paling kuat yang di lakukan Korut sejauh ini.

Ia mengatakan kekuatan seismik dan tingkat permukaan mengisyaratkan ledakan setara 20 hingga 30 kilo ton. Hasil tersebut menempatkan uji tersebut lebih besar daripada bom nuklir yang di jatuhkan AS di kota Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II dan berpeluang lebih besar daripada yang di jatuhkan di Nagasaki setelahnya.
“Itu uji terbesar Korea Utara saat ini, 20-30 kt, setidak nya. Ini bukan hari baik,” kata Lewis kepada Reuters.
“Hal terpenting adalah bahwa setelah lima kali uji, mereka sekarang memiiliki banyak pengalaman uji nuklir. Mereka bukan lagi negara terbelakang,” katanya

0 comments:

Post a Comment