Korea Utara melakukan
uji nuklir kelima yang di lakukan pada Jumat 9 September 2016 di sebut-sebut yang terbesar dalam sejarah Pyongyang. Bukan itu saja
kekuatan nuklir melebihi apa yang pernah di jatuhkan Amerika di Hirosima dan
Nagasaki.
Presiden Korea
Selatan Park Geun-hye, di Laos setelah pertemuan puncak pemimpin Asia, yang
berakhir pada Kamis, mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un menunjukkan
‘kecerobohan gila’ dengan mengabaikan seruan dunia untuk melupakan keinginannya
soal senjata nuklir.
Sedangkan Presiden AS
Barack Obama di pesawat kepresidenan Air Force One sepulang dari Laos
mengatakan uji tersebut akan menghadapi ‘konsekuensi serius’ serta melakukan
dialog dengan Park dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kata Gedung Putih.
China yang merupakan
satu-satunya sekutu diplomatik utama Korut mengatakan, menentang keras uji
nuklir itu dan mendesak Pyongyang untuk berhenti melakukan tindakan apapun yang
akan memperburuk keadaan.
Korut yang menyebut
Korsel dan AS sebagai musuh besarnya, mengatakan para ilmuwan dan teknisi
mereka melancarkan uji peledakan nuklir untuk menilai kekuatan hulu ledak
nuklir, demikian menurut laporan kantor berita resminya KCNA.
Korut mengatakan uji tersebut membuktikan bahwa mereka mampu menempatkan sebuah hulu ledak nuklir pada rudal balistik jarak menengah, yang terakhir kali diuji pada Senin ketika Obama dan para pemimpin dunia lain berkumpul di China untuk menghadiri pertemuan puncak G20.
Korut mengatakan uji tersebut membuktikan bahwa mereka mampu menempatkan sebuah hulu ledak nuklir pada rudal balistik jarak menengah, yang terakhir kali diuji pada Senin ketika Obama dan para pemimpin dunia lain berkumpul di China untuk menghadiri pertemuan puncak G20.
Klaim Korut bahwa ia
mampu membuat miniatur hulu ledak nuklir belum pernah diverifikasi secara
independen.
Korut melakukan tes
rudal dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terutama
kapabilitasnya untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada sebuah rudal
mengkhawatirkan negara-negara tetangga nya Korsel dan Jepang.
“Standardisasi hulu
ledak nuklir akan memungkinkan DPRK memproduksi jika mau dan sebanyak yang
mereka inginkan, berbagai hulu ledak nuklir dengan kekuatan lebih tinggi, yang
lebih kecil, lebih ringan dan beraneka ragam,” kata KCNA merujuk pada nama
resmi negara itu, Republik Demokratik Korea.
Menteri Pertahanan
Jepang Tomomi Inada mengatakan kemajuan rezim Pyongyang dalam teknologi rudal
balistik bergerak merupakan ancaman bagi Jepang.
PM Jepang, Abe
mengatakan uji nuklir seperti itu tidak bisa di tolerir. Menteri Luar Negeri
Jepang mengajukan protes dan Tokyo juga mengirimkan dua jet militer untuk mulai
mengukur tingkat radiasi.
Kementerian Lingkungan Hidup China memulai pemantauan
radiasi di sepanjang perbatasan dengan Korut di Tiongkok timurlaut, demikian di
laporkan stasiun televisi pemerintah.
Jeffrey Lewis dari Studi Internasional Institut
Middlebury, California mengatakan estimasi tertinggi kekuatan seismik
mengindikasikan bahwa ini adalah uji nuklir paling kuat yang di lakukan Korut
sejauh ini.
Ia mengatakan kekuatan seismik dan tingkat permukaan
mengisyaratkan ledakan setara 20 hingga 30 kilo ton. Hasil tersebut menempatkan
uji tersebut lebih besar daripada bom nuklir yang di jatuhkan AS di kota
Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II dan berpeluang lebih besar daripada
yang di jatuhkan di Nagasaki setelahnya.
“Itu uji terbesar
Korea Utara saat ini, 20-30 kt, setidak nya. Ini bukan hari baik,” kata Lewis
kepada Reuters.
“Hal terpenting
adalah bahwa setelah lima kali uji, mereka sekarang memiiliki banyak pengalaman
uji nuklir. Mereka bukan lagi negara terbelakang,” katanya
0 comments:
Post a Comment