Sunday 19 February 2017

Mengulas Misteri Tongkat Komando Milik Presiden Soekarno


Presiden Pertama RI, Soekarno dikenal kerap membawa tongkat komando saat menjalankan tugas kenegaraan. Banyak yang menyebut, rahasia Soekarno dicintai rakyatnya dan disegani para pemimpin dunia adalah dari tongkat komando tersebut.

Tongkat komando milik Soekarno ada tiga macam. Pertama, tongkat komando yang selalu ia bawa ke luar negeri. Kedua, tongkat komando yang selalu dia gunakan untuk berhadapan dengan para jenderal. Kemudian yang terakhir, tongkat komando yang selalu dia gunakan untuk berpidato di depan rakyat

 Kalangan spiritual dan orang percaya dengan hal berbau klenik menyebut, tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang berisi keris pusaka ampuh.

Bahkan, kayu yang dibuat sebagai tongkat pun bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak. Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan.

Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang.

Ada begitu banyak jenis kayu pucang, namun dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas. Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, apabila dipegang di atas permukaan air yang terlihat adalah bayangan seekor ular yang sedang berenang, itu asli.

Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak, melainkan pucang biasa, yang banyak tumbuh di mana saja.

Kayu Pemberian


Tongkat komando Bung Karno dipakai sejak 1952, tepatnya setelah peristiwa 17 Oktober 1952. Peristiwa di mana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan tujuh panglima daerah meminta Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dibubarkan. Saat itu KSAD dijabat AH Nasution.

Setelah itu, Bung Karno didatangi orang yang membawa sebalok kayu pohon pucang kalak. Balok itu diserahkan langsung kepada Bung Karno. Tujuannya untuk menghadapi para jenderal.

Lalu Bung Karno menyuruh salah seorang seniman Yogyakarta untuk membuat kayu itu menjadi tongkat komando.

Besarnya pengaruh Soekarno, tidak sedikit orang yang menghubungkan dengan kemampuannya menyirap kawan maupun lawan. Tidak sedikit pula yang menghubungkan dengan kesaktian Soekarno sehingga lolos dari beberapa kali usaha pembunuhan.

Pada salah satu acara kenegaraan, Bung Karno bertemu dengan mendiang Presiden Kuba Fidel Castro. Mereka bertemu dalam satu tempat, di mana Fidel Castro memegang tongkat Bung Karno dan mengajaknya bercanda membahas tongkat tersebut.

Berdasarkan beberapa literatur menyebut, Fidel Castro sempat bertanya kepada Soekarno tentang keampuhan tongkat tersebut. Namun Soekarno tidak menjawabnya.

Namun dalam buku biografi Soekarno yang ditulis oleh wanita asal Amerika Serikat Cindy Adams, Bung Karno menyebut tongkat tersebut hanya sebagai aksesori semata.

"Itu hanya kayu biasa yang kugunakan sebagai bagian dari penampilanku sebagai pemimpin dari sebuah negara besar," kata Soekarno dalam buku biografi itu.


0 comments:

Post a Comment