Wednesday, 7 September 2016

TNI AU Akan Terima Radar Long Range Air Surveillance Dari Lockheed Martin Plus TOT Kepada PT. CMI Dari Indonesia


TNI AU pada pembangunan MEF II tahun anggaran 2015 - 2019 di rencanakan tidak hanya kedatangan Radar terbang AWACS sebanyak 3 unit, tetapi juga akan kedatangan 4 unit Radar pengintai darat pada pembelian tahap 2 dari paket rencana pembelian 12 unit Radar darat. 4 unit Radar selanjutnya akan datang pada tahap 3 tahun 2020 - 2024.

Sejak tahun 2010, Radar Surveillance System Lockheed Martin Corp telah melakukan pembicaraan dengan TNI AU, saat ini Lockheed Martin telah bekerjasama dengan PT.CMI Teknologi dari Indonesia dalam pembuatan suku cadang untuk di pasarkan ke negara lain.

Lockheed Martin telah mendapat izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk kerjasama dalam TOT dengan Indonesia guna membangun serta menjual produk suku cadang ke Negara lain yang membutuhkan. Meski belum ada keputusan resmi yang di pilih, tetapi kandidat kuat ada pada Radar Tipe AN/TPS 77 dan Tipe AN/FPS 117 buatan Lockheed Martin, berupa Radar yang mempunyai peran sebagai Long Range Air Surveillance.


Tersedia 2 desain di mana AN/TPS 77 di rancang bisa Mobile atau portable (TNI AU biasanya suka tipe yang ini), sementara AN/FPS 117 di rancang sebagai Fixed Radar di tempatkan di titik tertentu. AN/TPS 77 mengadopsi teknologi AESA (Active Electronic Elevation Scanning Array) dengan frekuensi 1215 - 1400 MHZ, transmisi menggunakan Solid State dengan Power frekuensi radio 19,9 KW.


Antena bekerja dengan Dual Scan Rate 5/10 atau 6/12 RPM, untuk jangkauan deteksi dengan Search Elevation -6 sampai 20 derajat dan Track Elevation -6 sampai 50 derajat, dapat mengetahui sasaran pada jarak 300 - 470 KM di ketinggian deteksi maksimal 30,5 KM, Radar dapat beroperasi maksimal dengan akurasi 99,5%. Soal masa penggunaan nya sekitar 2000 jam, bahkan untuk penggantian komponen dan perbaikan hanya butuh waktu 45 menit. 
Semoga Radar dapat cepat bergabung dengan Kohanudnas.

1 comment: