Sunday, 5 February 2017

Halo Moskow, Amerika Sukses Uji Standar Missile-3


Badan Pertahanan Rudal atau Ballistic Missile Defense (MDA) Amerika Serikat, Departemen Pertahanan Jepang, dan personel  kapal USS John Paul Jones (DDG 53) Angkatan Laut Amerika untuk pertama kalinya sukses melakukan pengujian rudal pencegat Standar Missile-3 (SM-3) untuk menghancurkan rudal balistik.

SM-3 Blok IIA sedang dikembangkan  oleh Amerika Serikat dan Jepang untuk melawan rudal balistik jarak menengah.  Interceptor SM-3 Blok IIA masih menjadi  bagian dari sistem Aegis Ballistic Missile Defense dan dapat diluncurkan dari kapal Aegis atau situs Aegis darat.

Pengujian dilakukan pada Jumat 3 Februari 2017  sekitar pukul 10:30 waktu Hawai, atau Jumat waktu Inodonesia. Rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan dari Fasilitas Pacific Missile Range di Kauai, Hawaii kemudian dideteksi oleh USS John Paul Jones dan dilacak dengan  dengan radar  AN/SPY-1D (V) yang digunakan pada  sistem senjata Aegis Dasar 9.C2. Setelah mengakuisisi dan pelacakan target, kapal meluncurkan peluru kendali SM-3 Blok IIA untuk mencegat target.

“Tes hari ini menunjukkan tonggak penting dalam pengembangan rudal SM-3 Blok IIA,” kata Direktur MDA Vice Adm. Jim Syring dilaporkan Navy.mil

“Rudal, yang dikembangkan bersama oleh pemerintah dan tim industri Jepang dan AS, sangat penting untuk kedua negara kita dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan kita untuk melawan  ancaman rudal balistik yang terus meningkat di seluruh dunia.”

Pertahanan Rudal Balistik Aegis angkatan laut adalah komponen dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik atau Ballistic Missile Defense System Amerika Serikat.  MDA dan Angkatan Laut AS bekerjasama untuk mengelola program Aegis BMD.

Misi Badan Pertahanan Rudal adalah untuk mengembangkan dan menyebarkan Sistem Pertahanan Rudal Balistik berlapis untuk membela Amerika Serikat, melindungi pasukannya yang dikerahkan ke luar negeri serta negara sekutu mereka.

Rudal baru ini yang rencananya akan ditempatkan di dekat Rusia. Rudal ini dijadwalkan akan diluncurkan dari sebuah situs pertahanan rudal yang  dibangun  Pentagon  di Polandia pada 2018.

Amerika tengah membangun program pengembangna sistem pertahanan rudal  2020. Amerika memiliki empat sistem pertahanan rudal yakni jarak dekat, jarak menengah, jarak intermediate dan antarbenua.

Wakil kepala pertama Main Operational Directorate of the Russian General Staff Letnan Jenderal Viktor Poznikhir keberatan dengan pengembangan program tersebut dengan mengatakan  sistem pertahanan rudal AS akan mengancam penggunaan luar angkasa oleh negara manapun.

Poznikhir juga mengatakan bahwa penyebaran jaringan pertahanan rudal global oleh Amerika Serikat di Eropa Timur tidak terkait dengan Iran atau Korea Utara, tetapi bertujuan untuk mendapatkan keunggulan strategis atas Rusia dan China.


0 comments:

Post a Comment