Setelah
mempertimbangkan tawaran Perancis dan Jerman sebagai finalis program pengadaan
kapal selam, Norwegia akhirnya menjatuhkan pilihan kepada TKMS (Thyssen Krupp
Marine Systems).
Dalam
pengumuman yang dirilis oleh Kementrian Pertahanan Norwegia, Angkatan Lautnya
akan membeli sampai empat kapal selam diesel elektrik derivat Type U-212A. Kapal
selam tersebut rencananya akan menggantikan kapal selam kelas Ula yang akan
pensiun dan habis masa pakainya dalam satu dekade mendatang.
Kapal selam
merupakan aset penting bagi AL Norwegia yang seringkali harus berhadapan dengan
kapal selam Rusia di Baltik.
Seperti
ungkapan Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Søreide saat mengumumkan
kemenangan U-212A, “Kapal selam adalah salah satu kemampuan terpenting di dalam
Angkatan Bersenjata Norwegia dan merupakan salah satu fokus utama dalam hal
kemampuan kami untuk melindungi kepentingan maritim Norwegia.”
Pesanan
Norwegia ini menambah daftar panjang antrian pesanan kapal selam galangan
TKMS-HDW. Saat TKMS-HDW tengah sibuk mengerjakan kapal selam kelas Dolphin
pesanan AL Israel dan juga U-218SG pesanan AL Singapura.
Kedua jenis
kapal selam yang dipesan tersebut merupakan varian modifikasi total dari produk
standar yang ditawarkan oleh TKMS-HDW. Type U-212A sendiri saat ini digunakan
pula oleh AL Italia sebagai kapal selam kelas Todaro.
Keputusan
Norwegia untuk memilih produk buatan Jerman ini datang setelah adanya kepastian
bahwa Jerman juga akan membeli tambahan dua unit kapal selam U-212A dengan
konfigurasi yang sama dengan Norwegia.
Dengan
pemakaian kapal selam yang setipe antara dua negara, maka transfer teknologi
plus kerjasama untuk pelatihan awak, pengadaan suku cadang, dan manajemen perawatan
sepanjang umur kapal selam tersebut jelas akan terjamin.
Kedua belah
pihak diuntungkan dengan transaksi ini. Jerman dapat order tambahan kapal
selam, sementara imbal baliknya Norwegia juga dapat order pesanan rudal
antikapal Kongsberg NSM (Naval Strike Missile). Rudal ini akan mempersenjatai
kapal frigat MKS180 yang tengah dikembangkan oleh Jerman.
Norwegia
sendiri diperkirakan akan memasang sistem konsol sensor dan sistem manajemen
pertempuran buatan dalam negeri ke dalam kapal selam yang akan dibelinya nanti.
Pengumuman
formal dari Dephan Norwegia ini masih harus ditindaklanjuti dengan pengajuan
anggaran ke Parlemen Norwegia. Apabila prosesnya mulus, maka Pemerintah
Norwegia akan mengadakan negosiasi Pemerintah ke Pemerintah (G to G) dengan Jerman.
Tahap
tersebut akan dilanjutkan dengan negosiasi gabungan antara Pemerintah Jerman
dan Norwegia sebagai pemesan dengan TKMS sebagai perusahaan pembuatnya.
Diharapkan
kontrak pembelian sudah dapat ditandatangani pada tahun 2019, dan penyerahan
dapat dilakukan secepat-cepatnya pada akhir 2020. Kapal selam berikutnya
diserahkan dengan jeda 1,5 tahun dan ditutup dengan penyerahan kapal terakhir
pada 2030.
0 comments:
Post a Comment