Monday, 6 February 2017

Norwegia Pesan Kapal Selam Jerman


Setelah mempertimbangkan tawaran Perancis dan Jerman sebagai finalis program pengadaan kapal selam, Norwegia akhirnya menjatuhkan pilihan kepada TKMS (Thyssen Krupp Marine Systems).

Dalam pengumuman yang dirilis oleh Kementrian Pertahanan Norwegia, Angkatan Lautnya akan membeli sampai empat kapal selam diesel elektrik derivat Type U-212A. Kapal selam tersebut rencananya akan menggantikan kapal selam kelas Ula yang akan pensiun dan habis masa pakainya dalam satu dekade mendatang.

Kapal selam merupakan aset penting bagi AL Norwegia yang seringkali harus berhadapan dengan kapal selam Rusia di Baltik.

Seperti ungkapan Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Søreide saat mengumumkan kemenangan U-212A, “Kapal selam adalah salah satu kemampuan terpenting di dalam Angkatan Bersenjata Norwegia dan merupakan salah satu fokus utama dalam hal kemampuan kami untuk melindungi kepentingan maritim Norwegia.”

Pesanan Norwegia ini menambah daftar panjang antrian pesanan kapal selam galangan TKMS-HDW. Saat TKMS-HDW tengah sibuk mengerjakan kapal selam kelas Dolphin pesanan AL Israel dan juga U-218SG pesanan AL Singapura.

Kedua jenis kapal selam yang dipesan tersebut merupakan varian modifikasi total dari produk standar yang ditawarkan oleh TKMS-HDW. Type U-212A sendiri saat ini digunakan pula oleh AL Italia sebagai kapal selam kelas Todaro.

Keputusan Norwegia untuk memilih produk buatan Jerman ini datang setelah adanya kepastian bahwa Jerman juga akan membeli tambahan dua unit kapal selam U-212A dengan konfigurasi yang sama dengan Norwegia.

Dengan pemakaian kapal selam yang setipe antara dua negara, maka transfer teknologi plus kerjasama untuk pelatihan awak, pengadaan suku cadang, dan manajemen perawatan sepanjang umur kapal selam tersebut jelas akan terjamin.

Kedua belah pihak diuntungkan dengan transaksi ini. Jerman dapat order tambahan kapal selam, sementara imbal baliknya Norwegia juga dapat order pesanan rudal antikapal Kongsberg NSM (Naval Strike Missile). Rudal ini akan mempersenjatai kapal frigat MKS180 yang tengah dikembangkan oleh Jerman.

Norwegia sendiri diperkirakan akan memasang sistem konsol sensor dan sistem manajemen pertempuran buatan dalam negeri ke dalam kapal selam yang akan dibelinya nanti.

Pengumuman formal dari Dephan Norwegia ini masih harus ditindaklanjuti dengan pengajuan anggaran ke Parlemen Norwegia. Apabila prosesnya mulus, maka Pemerintah Norwegia akan mengadakan negosiasi Pemerintah ke Pemerintah (G to G) dengan Jerman.

Tahap tersebut akan dilanjutkan dengan negosiasi gabungan antara Pemerintah Jerman dan Norwegia sebagai pemesan dengan TKMS sebagai perusahaan pembuatnya.


Diharapkan kontrak pembelian sudah dapat ditandatangani pada tahun 2019, dan penyerahan dapat dilakukan secepat-cepatnya pada akhir 2020. Kapal selam berikutnya diserahkan dengan jeda 1,5 tahun dan ditutup dengan penyerahan kapal terakhir pada 2030.

0 comments:

Post a Comment