Sebuah media
Inggris, Sunday Times, melaporkan jika negara kerajaan itu telah melakukan uji
coba rudal nuklir Trident di lepas pantai Amerika Serikat. Sayangnya, uji coba
yang dilakukan dari kapal selam pada tahun lalu itu berujung pada kegagalan.
Laporan tersebut
mengutip sumber seorang perwira senior Angkatan Laut yang tidak disebutkan
namanya. Perwira itu menyatakan kemungkinan rudal nuklir salah arah menuju ke
daratan Amerika seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2017).
Sunday Times
menyatakan itu adalah satu-satunya uji tembak rudal nuklir Inggris dalam empat
tahun terakhir. Uji coba itu terjadi sebelum Perdana Menteri Theresa May
menjadi Perdana Menteri tahun lalu ditengah keterkejutan atas hasil referendum
Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Laporan itu
juga menyebut May telah menghilangkan pernyataan kegagalan tes itu ketika ia
membujuk parlemen untuk menghabiskan 40 miliar ponds untuk kapal selam Trident
terbaru. Itu dilakukannya dalam pidato pertamanya sebelum sidang parlemen Juli
lalu.
Parlemen,
yang pada tahun 2007 setuju untuk mengganti sistem penangkal, tahun lalu
memutuskan untuk menyetujui pembangunan empat kapal selam. Hal itu untuk
memastikan Inggris dapat memiliki senjata nuklir kala berpatroli di laut.
Menurut
Sunday Times, rudal Trident hanya lima kali di uji tembak oleh kapal selam
Inggris karena masing-masing menelan biaya sebesar 17 juta pounds.
Dalam sebuah
pernyataan bersama kantor PM May dan Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan:
Pada bulan Juni, Royal Navy melakukan uji coba senjata Trident dari HMS
Vengeance, sebagai bagian dari sebuah operasi yang dirancang untuk menetapkan
dengan resmi kapal selam dan awaknya.
"Vengeance
dan awaknya sukses melakukan ujian dan sah, sehigga memperkenankan Vengeance
untuk kembali bertugas. Kami memiliki keyakinan mutlak terkait penangkal bebas
nuklir kami," kata keduanya.
"Kami
tidak akan memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi kapal selam untuk
alasan kemanan nasional," demikian bunyi pernyataan itu.
0 comments:
Post a Comment