Pakistan
pada Selasa malam mengumumkan bahwa mereka telah menguji terbang rudal balistik
baru berkemampuan nuklir, Ababeel. Rudal yang bisa melesat sejauh 2.200km ini
dirancang untuk menembus perisai rudal pertahanan India.
Pengumuman
ini disampaikan Inter Services Public Relations (ISPR), lembaga media Angkatan
Darat Pakistan. “Tes itu untuk memvalidasi berbagai desain dan parameter teknis
dari sistem senjata,” bunyi pernyataan ISPR.
Rudal
balistik Ababeel juga memiliki kemampuan untuk membawa beberapa hulu ledak
dengan teknologi Multiple Independent Re-entry Vehicle (MIRV). Penerapan
teknologi ini akan membuat bingung banyak pemantau Asia Selatan.
“Pengembangan
sistem senjata Ababeel bertujuan untuk memastikan survivability dari rudal
balistik Pakistan di area lingkungan Ballistic Missile Defence (BMD),” lanjut
ISPR, seperti dikutip dari IB Times, Rabu (25/1/2017). Uji terbang rudal
balistik Ababeel ini dianggap sebagai prestasi bagi angkatan bersenjata
Pakistan.
Rudal baru Ababeel,
tidak hanya memiliki unsur nuklir tetapi juga unsur MIRV, yang belum pernah
diuji India.
Manuver
Pakistan ini membuat situasi “perlombaan senjata” di Asia Selatan memanas.
India baru-baru ini juga menguji tembak rudal Agni-IV dan Agni-V. Negara ini
juga dijadwalkan akan menguji kapal selam K-4 dengan menembakkan rudal
balistik. Selain itu, India juga sudah sepakat membeli sistem rudal pertahanan
canggih S-400 dari Rusia.
Teknologi
MIRV pernah diterapkan Amerika Serikat (AS) pada tahun 1960-an untuk melawan
Uni Soviet selama Perang Dingin. Tak lama kemudian, Rusia memiliki teknologi
serupa. Namun kedua negara akhirnya menandatangani beberapa perjanjian
strategis untuk mengurangi jumlah dan berat hulu ledak. Tapi pada
tahun 2002, China berhasil menguji teknologi MIRV pertama kali pada sistem
senjatanya.
0 comments:
Post a Comment