Monday, 23 January 2017

Kekuatan Militer Menurun, Rusia Bisa Kalahkan Inggris Dalam Satu Pertempuran Saja


Kekuatan militer Inggris telah turun jauh hingga bisa kehilangan seluruh kekuatan tempur dalam satu pertempuran saja, terlabih ketika melawan Rusia. Hal itu diungkaplan dalam paper dari tink tank Centre for Historical Analysis and Conflict Research (CHACR). Dokumen ini diterbitkan setelah pertemuan dua hari para ahli militer dan pejabat terkemuka Inggris.

Meskipun laporan itu mengakui Inggris tidak mungkin menghadapi risiko langsung mendapat serangan secara langsung oleh negara asing, scenario masuk akal Inggris bisa terseret ke dalam perang dengan Rusia yaitu saat mendukung sekutu NATO.

“Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah tentara Inggris siap dengan kemungkinan seperti itu? Jika seseorang hanya melihat kesiapan melalui tenaga kerja dan kapasitas tenaga kinetik, jawabannya mungkin sederhana ‘tidak’. Angkatan Darat Inggris adalah yang terkecil dan telah menderita pemotongan anggaran bertahun-tahun,” bunyi dokumen itu dikutip Sunday Times, yang secara eksklusif mendapatkannya dan dikutip Russia Today Senin 23 Januari 2017.

Menurut International Institute for Strategic Studies (IISS), Inggris memiliki lebih dari 83.000 tentara penuh waktu, dan 102.000 cadangan, sementara Rusia memiliki 750.000 personel aktif, dengan lebih dari 2.000.000 pasukan cadangan.

Menurut CHACR, memiliki kekuatan siap tempur yang relatif kecil tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi bisa membuat komandan Inggris akan ekstra-hati-hati ketika harus terlibat dalam pertempuran.

Selanjutnya, Inggris harus berjuang untuk mengangkut kekuatan ke setiap teater perang, dengan armada saat ini yang hanya mampu membawa tiga brigade atau sekitar 5.000 orang pada satu waktu. Penulis mengatakan sisanya akan bergantung pada kapal komersial yang dicarter dan pesawat.

“Kemampuan untuk mendapatkan komponen seluruh divisi dengan cepat dan aman ke medan perang diidentifikasi sebagai perhatian utama,” tulis laporan.

CHACR menyatakan bahwa meskipun pengeluaran yang relatif tinggi untuk mempertahankan kekuatan militer modern, berteknologi tinggi, Inggris “belum memahami” perang cyber dan memiliki gap kemampuan di pertahanan udara untuk melindungi pasukannya dari serangan udara. Selain itu juga kurang dalam beberapa alat yang akan diperlukan untuk menghadapi ancaman dari Timur.


Ini bukan pertama kalinya pejabat senior militer Inggris memperingatkan tentang superioritas militer Rusia. Agustus lalu, laporan yang bocor ke Times, mengklaim bahwa Moskow memiliki keunggulan kemampuan yang signifikan dalam hal peralatan canggih, serta pemahaman yang lebih baik dari perang cyber dan teknik medan perang berteknologi tinggi terbaru, seperti hacking GPS.

0 comments:

Post a Comment