Kelompok
pejuang Palestina di Gaza, Hamas, memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk
tidak memindahkan kedutaan besarnya (kedubes) ke Yerusalem. Hamas menyatakan
langkah tersebut akan memicu aksi kekerasan baru.
Kelompok
militan Islam itu mengatakan langkah Washington itu akan membuka bab baru dari
konflik Palestina-Israel. Hamas juga mengatakan kebijakan tersebut tidak
ubahnya menambahkan bensin ke api seperti dikutip dari Belfast Telegraph,
Selasa (24/1/2017).
Kelompok
yang menjadi pesaing otoritas Palestina itu juga mendesak Presiden AS Donald
Trump untuk tidak menindaklanjuti janji kampanyenya untuk memindahkan kedubes.
Seperti diketahui, saat kampanye pada pemilu presiden AS lalu, Trump menyatakan
akan memindahkan kedubes AS yang saat ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem.
Sementara di
Gaza selatan, puluhan warga Palestina berdemonstrasi menentang langkah itu.
Beberapa demonstran melakukan pembakaran patung Trump.
Kelompok
Hamas telah bersumpah untuk menghancurkan Israel. Kelompok ini telah menewaskan
ratusan warga Israel lewat aksi bom bunuh diri. Hamas juga tiga kali terlibat
perang dengan Israel sejak merebut kekuasaan di Jalur Gaza 10 tahun lalu.
Palestina
telah menetapkan Jerusalem timur, yang dicaplok Israel pada tahun 1967, sebagai
ibu kota mereka di masa depan.
0 comments:
Post a Comment