Pemerintah
Amerika Serikat (AS), melalui Kedutaan Besar mereka di Filipina membantah telah
menimbun senjata di negara tersebut. Bantahan ini adalah respon dari pernyataan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"Kami
tidak membangun depot senjata di Filipina," kata Duta Besar AS untuk
Manila, Sung Kim saat berbicara di depan Makati Business Club, seperti dilansir
Reuters pada Selasa (31/1).
Dia kemudian
menyatakan, fasilitas yang akan dibangun adalah untuk menyimpan peralatan guna
kepentingan tanggap bencana dan bukan untuk menyimpan senjata.
"Kami
tidak bisa membangun pangkalan apapun di Filipina tanpa adanya persetujuan dari
pemerintah Filipina dan fasilitas itu tidak terkait dengan senjata jenis
apapun," sambungnya.
Duterte
kemarin menuduh AS menempatkan stabilitas Asia berada dalam risiko dengan
mengerahkan senjata permanen di negaranya. Dia bahkan curiga, salah satu
senjata yang ditempatkan secara permanen adalah senjata nuklir.
Duterte
memprotes keras dan menegaskan tidak akan memberikan izin. ”Mereka bongkar
senjata di Filipina sekarang. Saya sampaikan pemberitahuan kepada Angkatan
Bersenjata AS. Jangan lakukan itu, saya tidak akan mengizinkannya,” kata
Duterte.
Pernyataannya
muncul setelah Pentagon menyampaikan persetujuan penggunaan gudang baru,
landasan pacu dan barak untuk menyimpan senjata di tiga provinsi di Filipina di
bawah perjanjian pertahanan kedua negara. Duterte menuduh pemerintah Donald
Trump melanggar kesepakatan dengan membangun persenjataan di negaranya.
0 comments:
Post a Comment