Seorang
tentara Amerika Serikat (AS) tewas dan tiga lainnya terluka ketika melakukan
serangan melawan kelompok militan al-Qaeda di Yaman selatan pada hari Minggu.
Ini merupakan operasi pertama sekaligus korban pertama militer AS sejak resmi
diperintah Presiden Donald Trump.
Meski satu
tentaranya tewas, Presiden Trump menyebut operasi militer itu sukses. ”Amerika
sedang sedih pagi ini dengan berita bahwa kehidupan anggota layanan militer
yang heroik telah diambil dalam perjuangan kami melawan kejahatan terorisme
Islamis radikal,” kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters,
Senin (30/1/2017).
Pentagon mengatakan militer AS menewaskan 14 gerilyawan dalam serangan terhadap kelompok al- Qaeda di Yaman yang selama ini juga jadi target serangan drone AS. Versi petugas medis di tempat kejadian, sekitar 30 orang, termasuk 10 perempuan dan anak-anak, tewas.
Menurut
Pentagon, dua dari tiga tentara AS terluka ketika sebuah pesawat militer
Amerika dikirim untuk mengevakuasi pasukan komando yang sedang terluka. Tapi,
pesawat itu ditembaki. ”Sengaja dihancurkan di tempat,” kata Pentagon dalam
sebuah pernyataan.
Sementara
itu, pihak al-Qaeda Yaman mengatakan, baku tembak terjadi di Yakla, Provinsi
al-Bayda. Pertempuran tersebut menewaskan seorang pemimpin senior al-Qaeda
Yaman, Abdulraoof al-Dhahab, bersama dengan para militan lainnya.
Gadis
delapan tahun, Anwar al-Awlaki putri pengkhotbah Yaman kelahiran AS Anwar
al-Awlaki adalah salah satu dari anak-anak yang tewas dalam serangan AS. Ayah
gadis itu tewas dalam serangan drone AS tahun 2011. Kakek korban, Nasser
al-Awlaki mengecam serangan AS yang merenggut cucunya.
0 comments:
Post a Comment