Diam-diam,
tetangga sebelah pintu Indonesia, Singapura, telah memproduksi beberapa
kendaraan militer. Salah satu produk militer tersukses dari perusahaan
pertahanan Singapura, ST Kinetics adalah Bronco All Terrain Tracked Vehicle.
Generasi
pertamanya digunakan oleh SAF (Singapore Armed Force) dan sukses diekspor ke
Inggris, yang menamainya Warthog. Kendaraan unik segala medan ini digunakan
untuk berpatroli di propinsi Helmand, Afganistan dan mampu melalap tantangan
medan Afganistan yang ganas, sekaligus menangkal ancaman insurgen dan Taliban
di wilayah tersebut. Bahkan, ST Kinetics juga merilis data bahwa 115 Warthog
yang digunakan AD Inggris mengalami 30 kali serangan IED (Improvised Explosive
Device) tanpa sekalipun kehilangan nyawa awaknya.
ST Kinetics
kemudian menyempurnakan Bronco dan merilis Bronco 2 dalam pameran bergengsi
Eurosatory 2014. Kala itu Bronco 2 memiliki ukuran yang lebih besar, tetapi
bobot yang lebih rendah dibandingkan Bronco generasi pertama.
Yang tidak
diketahui publik, ST Kinetics ternyata dalam waktu yang bersamaan juga meriset
pengembangan Bronco 3 sejak tahun 2010, dan akhirnya mengumumkan kelahirannya
pada 25 Januari 2016.
Fokus
pengembangan Bronco 3 adalah pada peningkatan proteksinya, dimana target dari
ST Kinetics adalah melahirkan varian dengan perlindungan yang paling optimal
tetapi dengan bobot akhir tidak melebihi bobot kosong dari Bronco 1. Tujuannya
untuk dapat mempertahankan kemampuan amfibi dari Bronco 3.
Dari wujud
luarnya, Bronco 3 tetap mempertahankan bentuk standar dari keluarga besar
Bronco dengan dua modul, kendaraan penarik, dan kargo. Kendaraan penariknya
tetap dilengkapi dengan tapak rantai berupa sabuk karet sehingga memiliki
tekanan permukaan yang rendah dan cocok digunakan dalam kondisi segala medan,
termasuk medan lunak seperti pantai atau di sekitar pegunungan berapi.
Bagian
moncong kendaraan penarik dirombak dengan hidung yang tidak lagi terlihat
mancung, tetapi kini bersegi dan dilapis oleh panel komposit yang dipasang
dengan rangka dan baut. Sekujur tubuh Bronco 3 juga tidak lagi mulus, dihiasi
tonjolan baut dan mur pengikat panel komposit. Sasis dari Bronco 3 juga dibuat
lebih rigid dengan menambahkan empat isolator karet sehingga mengurangi suara,
getaran, dan bantingan sampai 50% dibandingkan dengan Bronco 2.
Bagian bawah
kendaraan penarik juga dilindungi pelat penahan ranjau dengan konfigurasi V
untuk menangkis ancaman ranjau darat. Walaupun ST Kinetics tidak secara
spesifik menyebutkan modul komposit apa yang digunakannya, besar kemungkinan
bahwa Bronco 3 tetap menggunakan solusi AMAP (Advanced Modular Armor
Protection). Perlu diingat bahwa hubungan antara STK dengan perusahaan IBD
Deisenroth yang erat. Proteksi atas keseluruhan modul Bronco 3 mencapai Level
IV atau mampu menahan impak munisi 7,62×51 mm AP (Armor Piercing).
Satu lagi
yang menarik dari Bronco 3 adalah modularitasnya. Modul kargo artikulasi di
belakang bisa dilepas dan diganti dalam waktu 30 menit dengan menggunakan
katrol. Modul baru tinggal ditempelkan ke sistem otomotif dan Bronco 3 pun siap
bertugas.
ST Kinetics
sendiri tercatat menyediakan beberapa opsi seperti modul kargo atau modul
peluncur mortir berbekal sistem mortir 120 mm minim hentakan SRAMS yang juga
dibuatnya sendiri. Terakhir, perlindungan untuk seluruh awak juga dijamin dengan
pemasangan kursi tahan impak dan guncangan ledakan sebagai standar, yang
dipasang menempel ke atap kendaraan.
0 comments:
Post a Comment