Sepasang
pesawat pengebom (bomber) nuklir Tu-95 Rusia terbang mendekati wilayah Jepang
pada hari Selasa. Jet-jet tempur North American Aerospace Defense Command
(NORAD) pun melakukan scramble atau reaksi cepat.
Manuver
sepasang pesawat bomber nuklir Tu-95 Rusia di dekat wilayah Jepang itu diungkap
dua pejabat Amerika Serikat (AS) kepadaFox News, semalam (25/1/2017). Meski
demikian, manuver dua pesawat Tu-95 itu masih di wilayah udara internasional.
Laporan
manuver pesawat pengebom nuklir Rusia yang dianggap NORAD sebagai provokasi
tersebut muncul setelah Pentagon mengumumkan bahwa Menteri Pertahanan baru AS
James Mattis akan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Jepang dan
Korea Selatan awal bulan depan.
Menurut
salah satu pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim, tiga pesawat
bomber Tu-95 Rusia lepas landas dari sebuah pangkalan di Rusia timur dekat
Samudra Pasifik, tapi tidak langsung terbang di sekitar wilayah Jepang.
Sebaliknya,
pesawat-pesawat itu melakukan “communications relay” untuk menghindari pantauan
radio lalu lintas pendeteksi pesawat pengebom yang terbang di sekitar wilayah
Jepang.
Dalam sebuah
pernyataan, NORAD mengatakan ada perubahan postur ancaman yang "tidak
biasa" dalam menanggapi latihan atau peristiwa di dunia nyata. Tapi, NORAD
menolak untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut terkait ancaman itu.
Ketiga
pesawat bom berstrategis Rusia lepas landas dari kota pesisir Anadyr di Rusia
timur. Mereka kembali ke pangkalan udara Ukrainka, Rusia, sekitar 1.000 mil
dari Jepang.
Tiga kapal
tanker pengisi bahan bakar IL-78 Rusia juga ikut dalam manuver pesawat pengebom
nuklir Tu-95. Namun, menurut pejabat AS hanya dua pesawat Tu-95 yang melakukan
penerbangan di dekat pulau-pulau utama Jepang.
Setelah
sepasang pesawat pengebom nuklir Rusia itu bermanuver di dekat wilayah Jepang,
angkatan udara AS berencana menempatkan kru tanker tambahan dalam posisi siaga.
Tujuannya, untuk mengisi bahan bakar jet tempur Jepang jika diperlukan.
0 comments:
Post a Comment