Tak sedikit
inovasi dari hasil ‘racik-meracik’ desain antar senjata menuai kisah sukses,
seperti yang paling kentara adalah senapan serbu Pindad SS-2 yang dominan
mengusung nuansa M16 dan AK-47. Namun jauh sebelum eksistensi SS-2, ada senjata
berstandar NATO di kaliber 5,56 x 45 mm yang telah sukses diracik dari desain
M16 dan FN FNC. Yang dimaksud adalah senapan serbu K2 produksi S&T Motiv.
Apa yang menarik dari K2? Pertama jelas bahwa senapan serbu ini telah digunakan
secara terbatas oleh pasukan elite TNI.
Dari laman
situs Wikipedia.org, disebutkan pada tahun 2008 dan 2011 Indonesia membeli 210
pucuk K2. Meski namanya masih kedengaran asing, K2 sudah battle proven dalam
laga Perang Teluk, Perang Afghanistan, Perang Irak, dan Konflik di Nigeria.
Merunut dari silsilahnya, K2 dirancang oleh South Korean Agency for Defense
Development dan diproduksi S&T Motiv (d/h Daewoo Precision Industries).
Resminya K2 mulai digunakan militer Korea Selatan pada tahun 1984, kebutuhan
hadirnya K2 untuk menggantikan senapan M16 A1 yang sudah uzur usianya. Selain
juga Korea Selatan ingin mengakhiri produksi senapan serbu M16 atas lisensi
dari Colt.
Sebagai
negara yang berkiblat ke AS/NATO, maka sedari awal semua lansiran alutsista
dari Korea Selata mengacu pada standar NATO, termasuk amunisi K2 yang
mengadopsi kaliber 5,56 x 45 mm. Letak kemiripan K2 dengan M16 tampak pada
desain receiver sebelah kiri, sedangkan sebaliknya tuas pengokang K2 malah
mirip FN FNC (Pindad SS-1). Bergeser ke bagian pegangan laras, meski tidak sama
persis, desainnya lebih dekat ke FN FNC dan IMI Galil.
Popor K2
mengikuti gaya FN FNC, yakni bisa dilipat (folded stock) meski bentuknya bukan
popor model rangka. Versi standar K2 mengandalkan alat bidik model iron sight,
namun pihak manufaktur juga menghadirkan versi K2A yang dilengkapi picatinny
rail dan foregrip, dengan picatinny rail sosok K2 dapat dipasangi beragam
teropong bidik. Pada prinsipinya K2 tak beda dengan M16 dan FN FNC, pola
kerjanya mengandalkan gas operated, rotating bolt, meski ada tambahan kemampuan
long stroke piston yang menjadikan performa K2 lebih handal ketimbang M16.
K2A
Versi
standar K2 punya bobot tanpa magasin 3,26 kg, panjang senapan keseluruhan 980
mm, sementara bila popor dilipat panjangnya menjadi 730 mm. Panjang larasnya sendiri
465 mm. Untuk jenis magasin kompatibel dengan kepunyaan M16 (STANAG). Tidak
sekedar bisa dipasangi model magasin standar, K2 bisa dipasang magasin model
snail drum dengan kapasitas 100 peluru.
Bagaimana
dengan urusan daya tembak? K2 punya jarak tembak efekfif 400 meter dan jarak
tembak maksimum 600 meter. Kecepatan tembak K2 mencapai 800 peluru per menit,
sementara kecepatan luncur proyektil mencapai 920 meter per detik.
K2 dengan peluncur granat
Di Asia
Tenggara hanya Indonesia yang resmi membeli senapan serbu ini, dan siapa
pasukan TNI yang telah memakai K2? Kabarnya unit SAR Tempur Paskhas TNI AU dan
salah satu satuan elite TNI AL menjadi pengguna K2.
0 comments:
Post a Comment