Tuesday, 24 January 2017

AS Janji Hentikan Tiongkok Rebut Wilayah di Laut China Selatan


Pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) berjanji, akan mencegah Tiongkok mengambil alih wilayah di perairan internasional Laut China Selatan. Media Pemerintah Tiongkok memperingatkan, Washington akan memaksa "berperang.

Komentar saat jumpa pers dari juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, mengisyaratkan akan ada peningkatan tajam dari AS yang sejak lama berhati-hati menangani klaim tegas Tiongkok atas wilayah di Asia tersebut. Pernyataan itu keluar hanya beberapa hari setelah Trump menjabat, pada Jumat 20 Januari.

"AS akan memastikan bahwa kami melindungi kepentingan kami di sana, "kata Spicer. Ia menjawab pertanyaan, apakah Trump setuju dengan komentar calon menteri luar negeri, Rex Tillerson, pada 11 Januari, bahwa Tiongkok seharusnya tidak diizinkan membangun akses di kepulauan di Laut China Selatan yang disengketakan.

"Pertanyaan tentang apakah kepulauan itu sebenarnya di perairan internasional dan bukan bagian yang tepat dari Tiongkok, maka ya, kita akan memastikan bahwa kami mempertahankan wilayah internasional dari upaya diambil alih oleh satu negara," katanya seperti dikutip Time dari laporan Reuters, Senin (23/1/2017).


Mantan pimpinan eksekutif Exxon Mobil Corp itu tidak merinci apa yang mungkin dilakukan untuk menolak akses Tiongkok ke kepulauan yang mereka kuasai.
Namun para analis mengatakan, komentar Tillerson, seperti halnya Spicer, menyiratkan kemungkinan aksi militer AS, atau bahkan blokade laut, yang akan berisiko konfrontasi bersenjata dengan Tiongkok, sebuah kekuatan militer yang semakin tangguh dan bersenjata nuklir. Tiongkok juga negara ekonomi terbesar kedua di dunia dan dituduh Trump sudah mencuri pekerjaan Amerika.


Spicer enggan menjelaskan ketika ditanya bagaimana AS bisa menegakkan langkah tersebut terhadap Tiongkok, kecuali mengatakan: "Saya pikir, bisa kita kembangkan nanti, kita akan memiliki informasi lebih lanjut tentang hal itu.

"Para ahli militer berkata bahwa Angkatan Laut AS memiliki kemampuan yang luas di Asia buat mengggelar operasi blokade dengan kapal, kapal selam, dan pesawat. Tapi setiap langkah tersebut bisa dibalas armada angkatan laut Tiongkok, sehingga akan mengambil risiko eskalasi berbahaya.

Beberapa pembantunya mengatakan bahwa Trump berencana mengembangkan angkatan laut di Asia Timur demi melawan kebangkitan Tiongkok. Kedutaan Tiongkok di Washington tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar atas pernyataan Gedung Putih.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, awal bulan ini, tidak bisa menebak apa yang dimaksud Tillerson dengan sambutannya. Sambutan itu muncul setelah Trump mempertanyakan kebijakan "satu China" yang dijunjung Washington sejak lama dan isu sangat sensitif atas Taiwan.

0 comments:

Post a Comment