Thursday, 26 January 2017

Korut: Jika Latihan Nuklir Untuk Serang AS, Apa Respon Orang AS!


Seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa militer Pyongyang siap menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) yang bisa membawa hulu ledak nuklir setiap saat dan di setiap tempat. Pejabat itu ingin tahu respon orang-orang Amerika Serikat (AS) jika pasukan latihan nuklir ke Kanada untuk menyerang AS.

Choe Kang Il, Wakil Direktur Umum untuk Urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korut mengumumkan kesiapan uji tembak ICBM, pada hari Rabu. Pengumuman itu menyusul klaim pemimpin Korut Kim Jong-un pada Tahun Baru bahwa uji tembak ICBM sudah dekat waktunya.

Choe mengatakan pengembangan senjata Korut sejatinya untuk menanggapi kebijakan bermusuhan dari AS. ”Langkah-langkah kami untuk meningkatkan arsenal nuklir kami semuanya (untuk tujuan) defensif,” katanya dalam wawancara dengan NBC, yang dikutip Kamis (26/1/2017).

“Untuk mempertahankan kedaulatan kami dan untuk mengatasi pemerasan nuklir yang gigih dan ancaman oleh AS terhadap negara kami,” ujar Choe. Dia menambahkan bahwa Pyongyang akan terus mengembangkan senjata nuklirnya selama AS menjalankan latihan militer bersama dengan Korea Selatan.

“Bayangkan jika pasukan kami pergi ke Kanada dan Meksiko untuk melaksanakan latihan nuklir yang bertujuan untuk menyerang AS, apa respon yang Anda harapkan dari orang-orang Amerika?,” tanya Choe.

”Selama AS melakukan latihan militer bersama, kami akan meningkatkan kekuatan penangkal nuklir kami dan kekuatan serangan pendahuluan kami,” imbuh Choe.

Korut telah melakukan lima kali uji coba senjata nuklir, termasuk dua kali pada tahun lalu. Pada 2016, Korut juga menembakkan beberapa rudal balistik.

Manuver-manuver Korut itu membuat PBB menjatuhkan sanksi terhadap rezim Kim Jong-un. Namun, Pyongyang mengabaikan sanksi dan akan terus mengembangkan senjata nuklir selama AS masih menjadi ancaman.

Meskipun komentar Choe tersebut keras, namun dia menyatakan bahwa Korut masih membuka pintu untuk berdamai dengan AS.

”Pemimpin tertinggi kami, Kim Jong-un, mengatakan meskipun telah bermusuhan dengan kita di masa lalu, jika AS menjadi ramah kepada kami, kami akan mengembangkan hubungan itu,” katanya.

0 comments:

Post a Comment