Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan sedang mengembangkan sistem komunikasi
untuk semua pulau terluar di Indonesia. TNI juga akan membangun pangkalan udara
di beberapa pulau terluar, misalnya Natuna, Morotai, Biak, Semlaki, dan Selaru.
"Jadi
kami sedang mengembangkan sistem komunikasi untuk semua pulau terluar juga
dengan perlengkapannya," kata Gatot di Cilodong, Rabu malam (25/1).
Nantinya,
kata Gatot, TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU akan saling berkoordinasi dalam
proses pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia.
"Contohnya
marinir akan ditambah, tetapi bukan dalam komandan batalyon infanteri tetapi
batalyon komposit. Contohnya mengisi ke tempat-tempat yang kosong, tidak
berdekatan dengan TNI AD," jelas Gatot.
Sebelumnya,
Gatot menyatakan TNI berencana memperkuat kekuatan pertahanan dan keamanan di
wilayah timur Indonesia. Hal itu dilakukan dengan cara pembangunan
infrastruktur untuk mendukung kegiatan TNI, seperti pelabuhan dan pangkalan
udara.
Selain itu,
TNI AD juga menjadikan pembangunann wilayah pinggiran sebagai salah satu
prioritas program kerja tahun 2017. Nantinya TNI AD juga akan membangun
sejumlah fasilitas pendukung di wilayah pinggiran tersebut.
Kepala Staf
TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya menyampaikan matranya akan melakukan
gelar kekuatan di pulau-pulau terluar Indonesia. Gelar kekuatan itu, kata Hadi,
sesuai dengan kebijakan desentralisasi kekuatan militer yang dicanangkan
Panglima TNI.
TNI
berencana memperkuat kekuatan pertahanan dan keamanan di wilayah timur
Indonesia. Tahun ini, TNI akan menerapkan kebijakan desentralisasi pasukan dan
pangkalan militer untuk meningkatkan keamanan di berbagai kawasan. Kebijakan
itu diambil saat rapat pimpinan TNI yang berlangsung sejak 16 hingga 19 Januari
2017.
Gatot mengatakan,
desentralisasi dilakukan untuk menyesuaikan perubahan global. Kebijakan ini
sejalan dengan Presiden Joko Widodo yang telah menginstruksikan Gatot untuk
menggelar desentralisasi tersebut.
0 comments:
Post a Comment