Wednesday, 30 November 2016

Rusia Tarik Destroyer Anti-Kapal Selam Dari Mediterania


Angkatan Laut Rusia menarik pulang salah satu kekuatan di laut Mediterania. Destroyer anti kapal selam Vice Admiral Kulakov telah menyelesaikan tugasnya dan meninggalkan arena pertempuran.

Salah satu kapal perang andalan Rusia ini telah meninggalkan Laut Mediterania dan memasuki Samudra Atlantik. “Destroyer anti kapal selam Vice Admiral Kulakov telah menyelesaikan tugasnya sebagai bagian dari gugus tugas militer Angkatan Laut Rusia di Laut Mediterania, menyeberangi Selat Gibraltar dan memasuki Laut Atlantik,” kata juru bicara Armada Utara Kapten Vadim Serga sebagaimana dikutip Sputniknews.

Gugus tugas Angkatan Laut Rusia di Mediterania saat ini dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov yang didampingi sejumlah kapal lain salah satunya penjelajah nuklir Peter The Great. Kapal induk ini telah melakukan serangan terhadap sejumlah posisi di Suriah. Tetapi kabar terakhir, sayap tempur mereka yakni Su-33 dan MiG-29K dipindahkan ke pangkalan darat di Suriah dengan alasan yang belum diketahui.

AS.15 TT, Rudal Penjagal Kapal Untuk Keluarga Heli Dauphin/Panther


TNI AL sudah membeli 11 unit helikopter AS565 MBe Panther, membuatnya jadi negara kesekian yang mengoperasikan keluarga Dauphin lewat varian Panther untuk misi-misi maritim. Walaupun beberapa unit Panther yang dibeli TNI AL kemudian dikonfigurasi sebagai heli anti kapal selam, sejatinya masih ada satu peran gahar lagi yang sanggup diemban oleh keluarga Panther serang maritim.

Dengan menyimak pengalaman negara-negara yang telah lebih dulu menjadi penggunanya, Dauphin/Panther ternyata juga bisa dijadikan sebagai penjagal kapal. Adalah Angkatan Laut Arab Saudi yang membeli 24 unit AS365F Dauphin 2 pada tahun 1980, 20 di antaranya untuk dioperasikan secara eksklusif sebagai heli serang maritim. Mengingat ketika itu Dauphin belum memiliki senjata yang mumpuni, pemerintahnya pun kemudian mendekati pemerintah Perancis yang kala itu mesra dengan negara-negara Teluk. Perancis pun akhirnya setuju untuk mengembangkan sistem rudal anti kapal khusus untuk mempersenjatai Dauphin.

Tugas pengembangan rudal tersebut jatuh ke Societe Nationale Industrielle Aerospatiale (SNIA) Division Engins Tactiques sebagai kontraktor utamanya. Sementara untuk pendeteksi kapal permukaan yang dapat dipasang ke Dauphin, Thomson-CSF ditunjuk sebagai kontraktornya. Sejumlah pabrikan lain seperti Artus SA, Forgeal, SFENA juga digandeng untuk mengeroyok proyek ini dalam waktu singkat. Hasilnya, dalam waktu 5 tahun saja rudal ini sudah siap produksi.

Rudal yang dikembangkan untuk keluarga Dauphin itu diberi kode AS.15TT (MM.15 untuk versi ekspor). TT sendiri merupakan kependekan dari Tous Temps atau segala cuaca. Rudal ini dikembangkan dari basis rudal SS.12 yang merupakan rudal berpemandu generasi pertama yang dikontrol dengan sistem optik. Pembaruan dilakukan dengan memperpanjang diameter rudal menjadi 2,3 m, tetapi dimensinya diperkecil agar dapat dibopong oleh helikopter.

Kecepatan lesat AS.15TT mencapai 280m/detik dengan jarak mencapai 15 km. Jarak jangkau ini naik dua kali lipat dari SS.12 agar Dauphin/Panther pembawa masih aman dari jangkauan sistem pertahanan diri kapal sasaran saat melepaskan rudal. Kestabilan selama terbang disediakan oleh empat sayap utama dengan modul penerima perintah arah terpasang di ujung-ujungnya. Sebanyak maksimal empat rudal bisa dibawa dalam pylon ringan yang terpasang di bawah badan Dauphin.

Thomson-CSF menyediakan sistem radar Agrion-15 yang berbentuk piringan dan dipasang di bawah hidung Dauphin. Radar ini difungsikan sebagai pencari sasaran, sekaligus pemandu rudal ke koordinat kapal yang sudah dikunci. Sistem CLOS (Command Line of Sight) pada AS.15TT secara otomatis dikunci ke radar dan rudal meluncur dengan dipandu sistem datalink yang terenkripsi sampai menuju sasaran. 

Rudal akan meluncur tepat di atas permukaan laut (sea skimming) untuk memperkecil upaya deteksi dan penghancuran. Dengan hulu ledak shaped charge seberat nyaris 30 kg, kapal sekelas kapal cepat sampai korvet mampu ditenggelamkan dengan dua sampai tiga kali hantaman.


Sepanjang masa produksinya, AS.15TT diproduksi hampir mencapai 500 unit rudal dengan negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Irak sebagai pembelinya. UEA bahkan memasang AS.15TT di tujuh unit AS565 Panther pesanannya pada pertengahan 1990-an.

AS.15TT pun dimodifikasi dan dikembangkan lagi untuk dapat diluncurkan dari kapal patroli dan juga platform darat. Walaupun kalah pamor dari Sea Skua, AS.15TT tercatat sudah pernah diturunkan dalam misi operasional dan sukses merusak dan menenggelamkan lima kapal patroli Irak dalam Perang Teluk II. Dengan kemampuannya yang multiperan tersebut, TNI AL sangat mungkin untuk meluaskan peranan AS565MBe yang dibelinya.

Densus 88: ISIS Coba Duduki Poso Sebagai Markas di Asia Tenggara


Terjepitnya kelompok Islamic State (ISIS) di wilayah Timur Tengah akan menjadi ancaman bagi wilayah Asia. Sebab, ada indikasi bahwa ISIS akan bergerak merangsek masuk ke Asia, terutama Asia Tenggara.

"Makanya, kami mengimbau pemerintah agar segera cepat mengambil alih wilayah Poso. Mereka sudah mengincar Poso sebagai 'markas' mereka di Asia, selain di Filipina Selatan," ucap Kabid Investigasi Densus 88, Faisal Tayib, pada Simposium mengenai terorisme di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (30/11/2016).

Menurut penuturan Faisal, afiliasi-afiliasi atau pecahan dari ISIS akan mencoba menguasai Poso terlebih dahulu, seperti halnya kelompok Abu Sayyaf yang sudah menguasai wilayah Mindanao, Filipina Selatan.

"Apalagi Filipina Selatan itu kan berbatasan juga dengan Indonesia. Ini yang harus kita waspadai. Mereka bisa dengan mudah masuk dan menduduki Poso," ucapnya lagi.

Dalam menghalau hal ini, Faisal mengatakan ada kerja sama ASEANPOL di mana negara-negara ASEAN berdiskusi dan merencanakan rencana kewaspadaan untuk meredam terorisme di wilayah Asia.

"Ada capacity building juga antara negara-negara ASEAN. Setiap tahun ada pertemuannya, dan kita mengirimkan lima sampai enam wakil kita untuk pertemuan ini," ungkap Faisal.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Tavares juga menegaskan hal yang sama, bahwa jika terorisme masuk ke wilayah Asia, hal tersebut akan merusak apa yang sudah dibangun oleh ASEAN.

ASEAN yang selama ini mengedepankan stabilitas, kedamaian dan keseimbangan pun dengan terang-terangan berusaha membuat kawasannya bebas dari terorisme dan ekstremisme.
Jose menambahkan bahwa kini perekrutan militan-militan semakin marak. Bahkan, anak kecil dan remaja pun dicuci otaknya demi masuk menjadi anggota kelompok militan tersebut dan bergabung untuk menghancurkan dunia.

Rusia Klaim Operasinya di Suriah Lebih Efektif dari Koalisi AS


Rusia mengklaim operasi militernya di Suriah yang dimulai sejak tahun lalu jauh lebih efektif ketimbang koalisi global pimpinan Amerika Serikat (AS). Hal ini, menurut Moskow, dapat dilihatdari banyaknya infrastruktur teroris yang hancur dan diselamatkannya puluhan ribu warga sipil dari aksi kekerasan.

Kemajuan kami jelas lebih signifikan daripada koalisi AS. Kami sudah berbuat banyak untuk Suriah, seperti bersikukuh untuk menghadirkan solusi politik atas konflik ini," sebut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam pertemuan rutin dengan awak media di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).

Dubes Galuzin juga memaparkan beragam upaya negaranya di Suriah, seperti menyalurkan bantuan kemanusiaan, mendorong adanya dialog damai dan lainnya. Untuk kota Aleppo, Rusia juga mengklaim telah membuka dan mengamankan enam hingga tujuh koridor kemanusiaan untuk jalur evakuasi warga.

Selain itu, Rusia juga mengklaim hanya melancarkan serangan udara kekelompok teroris seperti Islamic State (ISIS) dan Jabhat al-Nusra. Tuduhan bahwa intervensi di Suriah hanya untuk melindungi Presiden Bashar al-Assad, disebut Rusia hanya propaganda Barat.

Justru AS yang gagal memenuhi janjinya sendiri, untuk membedakan oposisi moderat dengan teroris," kata Dubes Galuzin, merujuk pada Jabhat al-Nusra yang disebutnya sengaja dilindungi dan dipelihara AS untuk menggulingkan Assad. Moskow menegaskan intervensinya di Suriah dilakukan melalui jalur legal, dengan mendapatkan persetujuan dengan pemerintahan sah di bawah Assad.

Hingga berapa lama kerja sama ini akan berlangsung?. hingga sebatas izin yang diberikan pemerintah Suriah, hingga kami dapat membebaskan warga Suriah dari jeratan teroris," ucap Dubes Galuzin.

Menurut data grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights, konflik berkepanjangan di Suriah yang telah memasuki tahun kelima telah menelan lebih dari 400 ribu jiwa. Sementara data UNHCR mencatat konflik di Suriah telah membua lebih dari tujuh juta warga kehilangan tempat tinggal.

Sejumlah gencatan senjata telah diterapkan di Suriah, namun diyakini masih banyak warga sipil yang belum mendapatkan bantuan darurat. Pada Oktober, AS dan Rusia sepakat bahwa Suriah harus dapat memutuskan nasibnya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain.

Jet-Jet Tempur Israel Dituduh Bombardir Suriah


Pesawat-pesawat jet tempur Israel dituduh telah membombardir wilayah barat Damaskus, Suriah, pada Rabu pagi. Tuduhan ini pertama kali muncul dari siaran stasiun televisi pemerintah Suriah.

Pesawat-pesawat jet tempur Israel disebut meluncurkan serangan udara dari wilayah udara Libanon. Menurut laporan stasiun televisi pemerintah Suriah, jet-jet tempur Israel menembakkan dua rudal di wilayah Saboura, pinggiran Damaskus. Kantor berita Suriah, SANA, juga melaporkan serangan dari Israel itu.

”Dalam upaya untuk mengalihkan perhatian dari keberhasilan yang dicapai oleh tentara Arab Suriah dan untuk menaikkan moral geng teroris yang memburuk, pesawat tempur dari musuh Israel meluncurkan dua rudal di pedesaan Damaskus saat fajar pada hari Rabu,” tulis SANA, mengutip sumber militer Suriah, Kamis (1/12/2016).

Beberapa jam sebelumnya, Israel juga dituduh meluncurkan sejumlah serangan di Suriah dengan target tentara rezim Suriah pada Selasa malam. Sedangkan media Israel,Times of Israel, melaporkan serangan udara Israel ditargetkan pada konvoi senjata untuk kelompok Hizbullah Libanon.

Militer Israel menolak berkomentar atas tuduhan telah meluncurkan serangan terhadap wilayah Suriah. Belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban jiwa dalam serangan udara Israel di wilayah Suriah.

PM Irak Berharap Mosul Bisa Direbut Sebelum Pergantian Tahun


Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi berharap, operasi pemebebasan Mosul dapat berakhir sebelum pergantian tahun. Saat ini, pasukan gabungan Irak telah sukses merebut sebagaian besar wilayah di pinggiran Mosul.

Meskipun koalisi internasional berpikir operasi Mosul akan memakan waktu yang lama, tapi saya berharap akan mendapatkan kembali kontrol atas Mosul sebelum akhir tahun," kata Abadi dalam sebuah pernyataan.

"ISIS telah kehilangan motif dan keberanian untuk melanjutkan pertempuran melawan pasukan Irak," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (30/11/2016). Pernyataan itu datang setelah pasukan gabungan Irak, yang dibantu oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) berhasil menghalau serangan ISIS di kota al-Sada dan Bawiza yang berada di utara Mosul.

Menurut sumber resmi di Niniwe, pasukan Irak bentrok dengan ISIS di al-Sada dan Bawiza dan menimbulkan kerugian cukup besar terhadap ISIS. Sementara itu, Gubernur Saladin mengatakan, pasukan Irak berhasil merebut beberapa kota di distrik al-Shirqat. Dia menambahkan, pasukan gabungan Irak juga berhasil mengepung sejumlah kota lainnya, dan dalam waktu dekat diprediksi akan melancarkan serangan itu merebut kota-kota tersebut dari tangan ISIS.

LY-80: Sistem Hanud Andalan Cina Dan Pakistan Dengan Cita Rasa Rusia


Meski punya birokrasi dan pengawasan yang serba ketat, sektor industri pertahanan di China mendapat sokongan penuh dari pemerintah. Ambil contoh dalam pengembangan rudal hanud (pertahanan udara) jarak sedang, ketika Norinco (North Industries Corporation) menawarkan sistem Sky Dragon 50, maka China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) juga menawarkan sistem hanud dengan fungsi serupa, yakni LY-80 (varian ekspor dari HQ-16 Medium Air to Surface Missile). Dan yang menarik ternyata LY-80 juga menjadi alutsista yang dipertimbangkan Detasemen Hanud (Denhanud) Paskhas untuk mengisi medium air defence.

Bila Sky Dragon 50 telah berhasil di ekspor ke Rwanda, maka LY-80 juga dipercaya sebagai perisai ruang udara bagi AD Pakistan. Tiga baterai LY-80 dengan nilai kontrak US$226 juta diketahui telah diserahkan ke Pakitan. Selain itu masih ada tambahan delapan unit radar surveillance IBIS-150 sebagai pendukung pertahanan pada baterai LY-80 Pakistan.

Walau resminya produksi China, tapi harus diakui bahwa sistem senjata ini lumayan ‘berbau’ Rusia. Varian domestik LY-80, yakni HQ-16 menyandarkan pada basis platform rudal hanud Rusia. HQ-16A mengambil desain dan inspirasi dari rudal Buk-M1 (kode NATO - SA-11 Gadfly) dan Buk-2M (SA-17 Grizzly). Selain dirancang untuk diluncurkan dari platform di darat, jenis rudal yang mampu melesat dengan kecepatan Mach 3 dapat di setting untuk diluncurkan dari kapal perang. Selain itu cita rasa Rusia juga kental terlihat dari model sistem peluncur VLS (Vertical Launch System) yang telah jamak digelar Uni Soviet di era Perang Dingin.


LY-80 terbilang rudal yang gambot, bobot rudal ini total mencapai 690 kg, yang didalamnya terdapat hulu ledak seberat 70 kg. Bobot rudal yang cukup berat nampaknya guna mendapatkan kapasitas ruang untuk power rudal yang bisa melesat Mach 3. LY-80 secara teori dapat melesat sampai jarak jangkau 42 km, sementara jarak tembak minimumnya 3 km. Sistem pemandu rudal ini mengandalkan teknologi Inertial guidance and intermittent illumination. Dalam gelar tempur, satu unit kendaraan launcher unit LY-80 dapat membawa enam tabung rudal. Untuk tugas memburu sasaran, LY-80 dapat melakukan intercept sasaran mulai dari ketinggian 15 meter sampai 18.000 meter.


Dalam satu sistem gelar tempur, LY-80 terdiri dari komponen searching radar vehicle, command vehicle, radar tracking and guidance vehicle, launcher unit vehicle, dan missiles canister. Karena bobot rudal yang ekstra, dan tabung peluncur dalam kondisi tersegel, maka dibutuhkan penanganan khusus dari technical support equipment yang melengkapi logistik dengan transportation and loading vehicle, power supply vehicle, maintenance vehicle, dan missile test equipment. Satu unit radar tracking and guidance vehicle dapat mengendalikan dua sampai empat unit peluncur rudal. Sementara peran command vehicle bertanggung jawab untuk mendapatkan informasi sasaran dan eksekusi akhir pada proses penembakkan.


Yang patut diacungi jempol, meski beda pabrikan, LY-80 menggunakan sistem radar intai yang sama dengan Sky Dragon 12/50 lansiran Norinco, yakni menggunakan IBIS 150 3D Target Designation Radar. Jangkauan deteksi radar ini mencapai 130 km. Fitur pada sistem radar pengintai mencakup IFF (Identification Friend or Foe), threat judgment, flight path processing dan target engagement information for the tracking and guidance radar. IBIS 150 3D berjalan di frekuensi S band dan mampu mendeteksi sasaran di ketinggian 20.000 meter.

Prancis Tolak Cabut Sanksi, Rusia Mengaku "Tidak Masalah"


Rusia mengaku tidak mempermasalahkan apakah Prancis setuju atau tidak setuju untuk mencabut sanksi terhadap Rusia. Ini merupakan respon atas pernyataan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault. Sebelumnya Ayrault mengatakan, pencabutan sanksi UE terhadap Rusia akan melemahkan upaya untuk menyelesaikan krisis Ukraina dan menyerahkan kemenangan pada Moskow.

"Kami tidak pernah membahas mengenai sanksi dengan rekan-rekan kami dari Barat, dan kami juga tidak pernah mengiba kepada mereka agar mencabut sanksi tersebut," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin pada Rabu (30/11/2016).

Galuzin mengatakan, kondisi situasi Rusia sampai saat ini masih sangat stabil, walaupun dihantam sanksi dari berbagai sisi. Justru, menurut diplomat senior Rusia itu, pihak yang paling menderita akibat sanksi itu adalah para pedagang dan petani di negara-negara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Meski demikian, Galuzin tetap menyangkal pernyataan yang diutarakan oleh Ayrault. "Itu adalah pernyataan yang tidak bertanggung jawab," ungkap Galuzin.
Dia mengatakan, harusnya Eropa menjatuhkan sanksi kepada Ukraina, bukan Rusia. Galuzin menyebut, Ukraina adalah pihak yang tidak menjalankan kesepakatan Minks, bukan Rusia, yang hanya berposisi sebagai mediator dalam kesepakatan itu.

Iran: Masalah Utama di Teluk Persia Adalah AS


Seorang pejabat Garda Revolusi Iran mengatakan, masalah utama yang ada di Teluk Persia adalah kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut. Keberadaan pasukan AS, menurut pejabat itu, lambat laun bisa memantik konflik di kawasan tersebut.

"Semua orang tahu, masalah utama di Teluk Persia adalah kehadiran AS," kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (30/11/2016).

Sementara itu, terkait dengan insiden antara kapal perang Iran dan helikopter AS awal pekan lalu, pejabat itu menyebut tudingan yang disampaikan oleh AS adalah palsu. Dan, apa yang dilakukan pasukan AS di Teluk Persia sangat tidak profesional.

Sebelumnya diwartakan, sebuah kapal Garda Revolusi Iran membidikkan senjata ke arah helikopter militer AS dikawasan Selat Hormuz. Pejabat pertahanan AS menyebut aksi kapal Iran itu sebagai tindakan tidak aman dan tidak profesional.

Aksi kapal Iran membidik helikopter militer AS itu terjadi Sabtu pekan lalu, namun baru diungkap para pejabat pertahanan AS kemarin. Insiden ini merupakan tindakan agresif terbaru Iran sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada 8 November 2016.


Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan insiden itu terjadi ketika sebuah helikopter Angkatan Laut MH-60 terbang dalam jarak 0,5 mil (0,8 km) dari dua kapal Iran di perairan internasional. Salah satu kapal Iran kemudian membidikkan senjata pada helikopter tersebut.

Pentagon: Serangan Koalisi AS Membunuh 62 Tentara Suriah Faktor Tak Sengaja


Pentagon Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan kesimpulan investigasi serangan udara koalisi yang dipimpin AS pada 17 September, yang menewaskan 62 tentara rezim Suriah. Kesimpulan itu menyatakan bahwa serangan terjadi karena faktor “human error” dan “tidak di sengaja”.

Dalam serangan udara saat itu, pesawat-pesawat tempur koalisi AS bukannya menyerang militan ISIS tapi justru menargetkan pasukan Suriah loyalis rezim Presiden Bashar al-Assad. Sekitar 100 tentara Suriah lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Serangan mematikan itu telah memicu Rusia yang merupakan sekutu rezim Assad meminta Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat. Rapat digelar di tengah ketegangan AS dan Rusia yang semakin memanas.

Brigadir Jenderal Richard Coe, yang memimpin penyelidikan Pentagon, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pada hari Selasa bahwa telah terjadi kesalahan utama, yakni kesalahan mengidentifikasi target. Dia juga mengakui ada komunikasi blunder pada hotline AS dengan Rusia.

Meski telah membunuh 62 tentara rezim Suriah, Coe tetap membela personel koalisi yang terlibat serangan udara. ”Mereka orang-orang baik yang mencoba untuk melakukan hal yang benar,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/11/2016).

Kesalahan fatal koalisi AS ini menunjukkan lemahnya informan koalisi AS di wilayah Suriah. Coe mengakui bahwa pasukan koalisi yang dipimpin AS mengira pasukan rezim Suriah sebagai ISIS karena mereka tidak mengenakan seragam militernya. Meski mengklaim tidak sengaja dan telah diperingatkan Rusia, koalisi AS tetap melanjutkan serangan fatal itu. Moskow menegaskan bahwa mereka sudah mencoba memberi tahu koalisi AS bahwa target yang mereka serangan bukannya kelompok ISIS tapi justru pasukan Suriah.

Ini jelas kesempatan yang terlewatkan untuk dapat membatasi kerusakan dari kesalahan,” ujar Coe, yang mengakui kesalahan dari serangan koalisi AS. Serangan itu dilakukan pesawat AS, Inggris, Australia dan Denmark yang menembakkan ratusan amunisi pada basis pasukan Suriah di dekat Deir al-Zor.

NATO Gelar Latihan di Georgia, Rusia Kesal


Rusia menyebut latihan militer yang digelar NATO di Georgia adalah tindakan kontra-produktif. NATO menggelar latihan di negara tetangga Rusia itu pada tanggal 10 November hingga 20 November lalu.

Kekesalan Rusia terhadap latihan perang tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Grigoriy Karasin saat menghadiri pertemuan Jenewa mengenai keamanan dan stabilitas di Transkaukasia yang dihadiri Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Kaukasus Selatan Herbert Salber dan Perwakilan PBB di Georgia Antti Turunen.

Latihan militer NATO di Georgia mengacaukan keamanan di wilayah tersebut dan mengganggu upaya untuk menjaga kedamaian di kawasan itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Karasin telah meminta kepada pemimpin pertemuan (Jenewa) untuk memperhatikan pengaruh destruktif latihan NATO yang diadakan di Georgia," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (29/11/2016).

Latihan itu sendiri diketahui dilakukan di Pusat Pelatihan dan Evaluasi (JTEC) di dekat Tbilisi, Georgia. Lebih dari 250 tentara dari 13 negara anggota NATO dan dua negara mitra terlibat dalam latihan itu.

Terbukti Korupsi Alutsista, Brigjen TNI AD Divonis Hukuman Penjara Seumur Hidup


Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta menjatuhkan vonis penjara seumur hidup pada Brigadir Jenderal Teddy Hernayedi, Rabu (30/11/2016). Majelis hakim menyatakan Teddy terbukti bersalah pada perkara korupsi pengadaan alutsista sebesar US$12,4 juta saat menjabat Kepala Bidang Pelaksanaan Pembiayaan Kementerian Pertahanan periode 2010-2014.

"Menjatuhkan pidana penjara seumur hidup," kata Ketua Majelis Hakim Brigjen Deddy Suryanto.

Pada putusannya, majelis hakim memaparkan, pada Desember 2013, Panglima TNI mempromosikan Teddy menjadi Direktur Keuangan Mabes TNI AD dengan pangkat brigadir jenderal. Tahun 2015, Teddy kemudian diduga melakukan kecurangan dengan menandatangani atau menerbitkan surat tanpa izin atasannya, yakni Kepala Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan dan Menteri Pertahanan selaku pengguna anggaran.

Majelis Hakim merasa tidak ada hal yang dapat meringankan hukuman Teddy. Sebaliknya sebagai alasan pemberat, hakim menyebut perbuatan Teddy dapat mengancam negara karena korupsi terkait pengadaan alutsista. Selain itu, sebagai petinggi TNI, Teddy juga disebut tidak patuh pada perintah pimpinan negara yang sedang menggalakkan tindakan anti korupsi.


Pengadilan Militer Jakarta merampas sejumlah aset milik Teddy, yaitu dua unit jetski, satu motor Honda CBR 250, satu motor Ducati Monster, satu mobil Toyota Camry, sebuah town house di Bandung, tanah seluas 8000 meter di Ciwidey, Bandung, dan sebuah mobil Toyota Prado.

Tak cukup di situ, majelis hakim juga mewajibkan Teddy mengganti kerugian negara, senilai uang yang telah diselewengkannya.

Usai mendengarkan vonis itu, Teddy mengatakan akan pikir-pikir. Artinya, kuasa hukum akan mengajukan banding terkait putusan itu. "Saya pikir-pikir," ujarnya.

Kuasa Hukum Teddy, Letkol Martin Ginting mengatakan, banding akan dilakukan karena Teddy sudah mengakui perbuatannya namun dianggap tidak ada hal yang meringankan.

15 Pilot Raih Sertifikat Awaki EMB 314 Super Tucano


Sebanyak 15 orang pilot tempur EMB 314 Super Tucano dari Skadron 21 Abdulrachman Saleh Malang mendapat brevet advance flight training dari Embraer Brazil. Para penerbang tersebut dianggap mahir dalam mengawaki pesawat produksi Embrayer Brasil ini. 


Penyerahan brevet dilaksanakan oleh Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma TNI H RM DJoko Senoputro, kepada perwakilan Danskadron 21, Letkol Pnb Dedi Iskandar. Turut menyaksikan penyematan brevet , perwakilan Embrayer Brasil, Mr Vierra.

Brevet diberikan kepada 15 pilot Skadron 21 karena telah mencapai 40 jam terbang bersama instruktur dari Embraer Brasil,” kata DJoko Senoputro di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Selasa (29/11/2016).

Seno berharap dari pemberian brevet tersebut akan menambahkan motivasi dan semangat untuk memberikan yang terbaik pada TNI AU dan bangsa Indonesia. EMB-314 Super Tucano pesawat tempur serang darat adalah versi yang disempurnakan dari pesawat latih EMB-312 Tucano. Spesifikasi Embraer EMB-314 Super Tucano mempunyai fitur yang lebih canggih dari EMB-312 Tucano.

Kelebihannya pada kecepatan dan kemampuan tembang yang lebih tinggi.
EMB-312 Tucano sendiri sebelumnya telah beroperasi di 17 angkatan udara di dunia. Prototipe dari Super Tucano terbang pertama kali pada tahun 1992.

Kedua pesawat tempur serang darat EMB-312 Tucano dan EMB-314 Super Tucano dibuat oleh perusahaan dirgantara Brazil, Embraer. Indonesia sendiri mempunyai 15 pesawat Super Tucano yang semuanya berada di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Yordania Tindak Lanjut Kerja Sama Dengan PT Pindad

Hasil uji tembak SPR2 dan SPR3 Pindad di Amman Yordania

Pemerintah Yordania menindak lanjuti rencana kerja sama dengan PT Pindad melalui pertemuan antara perusahaan BUMN tersebut dengan pemimpin Biro Rancangan dan Pembangunan King Abdullah II atau King Abdullah II Design and Development Bureau (KADDB) pada 28 November di Amman.

Keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania yang diterima di Jakarta, Rabu menyebutkan Dirut PT Pindad, Abraham Mose telah bertemu dengan Pemimpin Eksekutif (CEO) KADDB, Kolonel Ghazi Magableh guna membahas lebih lanjut rencana kerja sama yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sudah saatnya rencana kerja sama antara dua negara sahabat, Indonesia dan Yordania dalam industri pertahanan dan keamanan segera diwujudkan,” tegas Abraham Mose. Sebelumnya, rencana kerja sama tersebut disampaikan oleh Ketua KADDB Brigjen Atef Al Tal setelah melihat secara langsung produk-produk unggulan PT Pindad yang dipamerkan pada pameran industri pertahanan dan keamanan Sofex ke-11 pada Mei 2016 di Amman.

Pada pameran tersebut PT Pindad memamerkan Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2V5 Comando), pistol G2 Elite dan G2 Combat, senapan sniper (SPR2 dan SPR3), dan senapan anti teror PM2. PT Pindad juga memajang beberapa model produk kendaraan taktis andalannya yakni panser anoa, kendaraan taktis komodo, dan “tank boat” atau kapal tank. Selain itu, PT Pindad juga melakukan uji coba senjata dan amunisi di Pusat Pelatihan Operasi Khusus atau King Abdullah II Special OperationTraining Center (KASOTC). 

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Teguh Wardoyo mengatakan Partisipasi PT Pindad pada pameran industri pertahanan dan keamanan Sofex 2016 yang diselenggarakan di Amman, Yordania, bulan Mei lalu menjadi pembuka jalan bagi terciptanya kerja sama yang lebih konkret antara Indonesia dan Yordania, khususnya antara PT Pindad dan KADDB,” ujar Dubes Teguh Wardoyo.

Kolonel Ghazi Magableh mengatakan KADDB mempunyai beberapa keunggulan dalam produk-produk yang dihasilkan, demikian pula produk PT Pindad yang juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh produk KADDB. Untuk itu, sinergi antara kedua belah pihak diharapkan dapat saling melengkapi guna memenuhi kebutuhan pasar industri pertahanan dan keamanan baik dikawasan Asia, Timur Tengah, Afrika maupun kawasan lainnya,” imbuhnya.

Guna segera mewujudkan kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak, Abraham Mose mengundang KADDB melakukan kunjungan ke Indonesia guna melihat secara langsung produk-produk PT Pindad sekaligus melakukan uji coba senjata-senjata unggulan dan kendaraan-kendaraan taktis yang diproduksi perusahaan tersebut.

PT Pindad dan KADDB tengah menyusun kerja sama yang saling menguntungkan tersebut dalam dokumen nota kesepahaman, dan apabila memungkinkan akan ditandatangani pada pameran industri pertahanan dan keamanan IDEX yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi pada Februari 2017.

KADDB yang didirikan pada tahun 1999 merupakan Badan Usaha Milik Negara yang independen dalam Angkatan Bersenjata Yordania dan tengah berupaya menjadi pusat penelitian pertahanan dan keamanan di Timur Tengah selain terus menghasilkan produk-produk militer yang berkualitas.

Phaser, Sang Pembunuh UAV


Dewasa ini penggunaan UAV atau pesawat terbang tanpa awak semakin menggejala dalam dunia kemiliteran. Tidak hanya melakukan operasi pengintaian secara semi otonom atau dikendalikan dari jarak jauh, drone pun punya kemampuan untuk meluncurkan senjata penghancur seperti rudal antitank atau bom pintar.

Di Suriah drone komersial digunakan oleh faksi bertikai dan bisa dimuati bahan peledak untuk dijatuhkan atau ditabrakkan ke posisi lawan. Belum lagi sensor yang dibawa semakin tinggi resolusi dan akurasinya, sehingga kemampuan intainya juga makin trengginas.

Angkatan Bersenjata Amerika Serikat selaku pionir penggunaan drone untuk fungsi kemiliteran pun sudah benar-benar paham mengenai potensi ancaman dari penggunaan wahana serupa oleh negara-negara lain. Oleh karena itu, AS merasa sudah perlu menciptakan suatu alat penangkal ancamannya.

Pada pertengahan November lalu AD AS menyingkap rahasia konsep sistem yang dikembangkan oleh Raytheon dan diberi nama Phaser. Unit ini sudah dikembangkan sejak 2013. Unit Phaser terdiri dari kontainer catu daya, pos kendali, piringan pengarah gelombang, dan radar pendeteksi.


Berbeda dengan sistem hard kill berbasis proyektil atau roket yang selama ini biasa digunakan oleh militer AS, Phaser bekerja dengan sistem soft kill yang menembakkan radiasi sinar gelombang mikro berdaya tinggi dari piringannya ke arah UAV atau drone yang ada dalam jangkauannya. Gelombang mikro tersebut mampu ‘memanggang’ sirkuit elektronik yang ada di dalam UAV atau drone, yang akan mengacaukan sistem pemandu atau bahkan menjatuhkan UAV dan drone tersebut.

Untuk mendeteksi UAV dan drone yang memiliki siluet kecil itu, AD AS mengandalkan sistem radar MPQ-64 Sentinel yang sudah lama digunakan untuk sistem pertahanan udara NASAMS yang diadopsi oleh Amerika Serikat. Radar pulse-doppler ini bekerja pada X-band yang mampu mendeteksi sasaran berukuran kecil sampai jarak 40 km, cukup bagi para awak Phaser untuk mempersiapkan diri.

MPQ-64 Sentinel

Keunggulan penggunaan serangan gelombang mikro ini adalah lebarnya bentangan radiasi gelombang, yang mencakup bidang area yang lebih lebar dibandingkan dengan proyektil yang lintasannya ajek. Mengingat sasaran berupa UAV atau drone bisa cukup lincah bermanuver dan berukuran kecil, maka penggunaan senjata yang mampu mencakup area yang cukup luas dapat meningkatkan probabilitas kill tersebut. Desain ini juga memungkinkan gelombang mikro berdaya tinggi dari Phaser untuk disapukan dan menjatuhkan beberapa sasaran yang menyerang secara simultan (swarm).

Selain UAV dan drone, Phaser juga efektif untuk melawan sasaran yang memiliki piranti elektronik. Ini artinya beragam perangkat yang tak terlindung dapat dirusak oleh gelombang mikro yang dipancarkan oleh Phaser. Pengujian Phaser selama ini dilakukan di Fort Sill, Oklahoma yang merupakan pangkalan dari Artileri Pertahanan Udara AD AS.


Korea Selatan Luncurkan Kapal Dukungan Tempur Terbesar


Pembuat kapal Korea Selatan Hyundai Heavy Industries (HHI) pada 29 November meluncurkan kapal dukungan tempur seberat 10.000 ton yang dibangun untuk Angkatan Laut Korea Selatan (ROKN).

Kapal yang diluncurkan di galangan kapal Ulsan ini diberi nama Soyang dan menjadi kapal dukungan terbesar yang dimiliki Angkatan Laut Korea Selatan. Kapal selanjutnya akan melakukan uji laut Sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh HHI, kapal memiliki panjang 190 m, lebar 25 m, kecepatan tertinggi 23 kt, dan mampu membawa sampai 10.000 ton minyak dan 1.000 ton makanan dan amunisi. Soyang dilengkapi dengan dek penerbangan untuk menampung helikopter, crane 25 ton dan sistem senjata defensif, termasuk dispenserflare.

HHI mengatakan, dibandingkan dengan kapal sebelumnya, kapal baru ini memiliki kemampuan yang meningkat sangat signifikan terutama dalam kemampuan pemuatan kargo dan manuver.


Soyang akan dapat secara bersamaan menyediakan logistic untuk beberapa kapal dan memainkan peran besar dalam meningkatkan kemampuan operasional ROKN. Kantor Berita Yonhap melaporkan kapal baru akan secara resmi disampaikan kepada Angkatan Laut Korea tahun depan dan akan beroperasi pada semester pertama 2018. Setelah Soyang adalah dalam pelayanan, Angkatan Laut Korea juga akan memiliki empat kapal dukungan besar tambahan.


Soyang juga akan menjadi kapal terbesar kedua yang dimiliki ROKN setelah kapal operator helicopter kelas Dokdo yang memiliki bobot 14.500 ton.

Jerman Ingin Pindahkan Pesawat Tornado Mereka Dari Turki


Di tengah hubungan yang sedang dingin dengan Ankara, Jerman sedang mempertimbangkan untuk memindah pesawat militer mereka yang bergabung dalam misi melawan ISIS dari Turki. Beberapa tempat yang bisa dipilih antara lain Yordania, Kuwait dan Siprus.

Kementerian Pertahanan mengatakan permintaan untuk mencari lokasi alternative pengganti Pangkalan Incirlick datang dari permintaan parlemen. Anggota parlemen Jerman telah berulang kali dicegah untuk mengunjungi pangkalan setelah mereka mengesahkan resolusi yang menyebut pembunuhan bangsa Armenia oleh Turki pada Era Ottoman sebagai genosida.

Harian Jerman Bild melaporkan pejabat militer berencana akan segera melakukan perjalanan ke Amman untuk membahas kemungkinan penempatan aset udara mereka. Bild melaporkan bahwa untuk memindahkan pesawat Tornado dan tanker dari Turki akan memakan waktu beberapa minggu. Pesawat-pesawat angkatan udara Jerman saat ini tidak terbang dalam misi tempur, Tornado yang dikirim sebatas melakukan misi mata-mata.

Perpindahan pangkalan ini jelas akan memaksa Berlin untuk merogoh kocek lebih dalam karena jarak yang ditempuh pesawat dari pangkalan mereka menuju wilayah operasi di Irak dan Suriah akan lebih jauh.

Pertahankan MiG-29 dan Su-22, Polandia Takkan Pikirkan Jet Tempur Siluman Hingga 2022

Angkatan Udara Polandia menunda rencana untuk mendapatkan jet tempur generasi kelima guna mengganti armada MiG-29 dan Su-22. Sampai setidaknya 2022, mereka tidak akan memikirkan pesawat tempur siluman.

MiG-29 Polandia

Polandia yang saat ini juga sudah diperkuat F-16, dinilai sudah cukup untuk menutup kelemahan dalam hal data link dan modrenisasi rudal presisi berpemandu. Fulcrum dan Fitter dinilai lebih cocok untuk lingkungan medan tempur sekarang ini dibandingkan mengejar pesawat siluman.

Sebagaimana ditulis Tomasz Dmitruk di Outlet Dziennik Zbrojny, program tersebut bisa menjadi bagian dari periode perencanaan berikutnya, antara tahun 2017-2026. Rencana modernisasi tersebut diharapkan akan dikembangkan tahun depan.

Dalam salah satu wawancara dengan Dziennik Zbrojny yang dikutip The Aviationist Selasa 29 November 2016, Jenderal Adam Duda, kepala Inspektorat Persenjataan Kementerian Pertahanan Polandia mengklaim bahwa program “Harpia”, yaitu untuk mencari jet tempur baru dijadwalkan akan dimulai pada 2023.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Polandia, menanggapi pertanyaan parlemen yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Paweł Olszewski, ulasan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Polandia menyebutkan operasi Su-22 ini akan dipertahankan sehingga akuisisi jet baru mungkin akan mulai dilakukan tahun depan.

Su-22 Polandia

Swiss Putuskan Beli Jet Tempur Baru


Setelah membatalkan rencana akuisi 22 jet tempur Saab Gripen pada 2014, Swiss kini melangkah kembali untuk membeli jet tempur baru untuk mengganti sejumlah armada tua mereka.

Sebagai bagian dari upaya itu, Menteri Pertahanan Guy Parmelin telah membentuk panel ahli untuk memeriksa persyaratan angkatan bersenjata Swedia dan masa depan Boeing F/A-18 C/D dan armada Northrop F-5.

Sebuah laporan awal yang dihasilkan oleh kelompok itu menunjukkan bahwa Swiss membutuhkan dana CHF 10 juta (USD 9.88 juta) untuk mendukung desain, pengujian dan pengadaan persiapan untuk jet tempur baru, ditambah CHF 490 juta untuk memperpanjang kehidupan armada F/A-18 C/D.

Swiss mengatakan bahwa jika dana yang dibutuhkan dialokasikan dalam anggaran 2017, upaya pengadaan akan dimulai pada tahun 2018, yang mengarah ke seleksi pada tahun 2020, dengan pengiriman pertama pada tahun 2025.

Swiss saat ini mengoperasikan 30 unit F/A-18 C/D dan 53 unit F-5, dengan rencana untuk mengurangi armada F-5 menjadi hanya 26 pesawat.

F-35 Pertama Jepang Bergabung Di Arizona


Jet tempur siluman F-35A pertama milik Jepang tiba di Luke Air Force Base, Arizona pada 28 November 2016. Berdasarkan keterangan singkat Angkatan Udara Jepang, pesawat itu diterima pada 17 November lalu.

Pesawat akan bergabung dengan F-35 lain untuk mengikuti pelatihan di Pangkalan Udara Luke Arizona. Jet tempur F-35A yang dibangun untuk Angkatan Udara Jepang berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya Rabu 24 Agustus 2016 di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat. Jet yang dikenal sebagai AX-1 itu, lepas landas pada pukul 11.12 dan mendarat di 12.46 waktu setempat.


Jepang berencana membeli 42 F-35A. Empat pesawat pertama berada di perakitan di Fort Worth danrencananya akan diberikan ke Jepang sebelum akhir 2016. Sebanyak 38 pesawat sisanya akan dirakit di fasilitas perakitan akhir Industries Mitsubishi Heavy di Nagoya, Jepang.

Perakitan pesawat ini juga berlangsung di fasilitas Nagoya. pelatihan perawatan untuk pengelola Jepang pertama sudah dimulai di Eglin AFB, Florida, dan pelatihan pertama pilot F-35 akan dimulai di Luke AFB, Arizona pada November 2016.

Singapura Resmi Gunakan Aerostat, Indonesia Kian Mudah Dipantau


Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) telah memulaui tes lokal dari sistem aerostat yakni balon udara sepanjang 55 m dan ditambatkan untuk meningkatkan cakupan radar udara dan pengawasan maritim mereka. Sistem ini dapat mendeteksi ancaman udara dan lewat laut pada jarak hingga 200 km dan akan dioperasikan oleh Angkatan Udara Singapura (RSAF) di Choa Chu Kang Camp, yang terletak di bagian barat pulau.


Aerostat dioperasikan oleh delapan personel awak darat dan memiliki ketinggian operasi maksimum 2.000 ft (600 m). Sistem terdiri dari pesawat helium, kabel tali yang terbuat dari Kevlar, stasiun mooring, sistem winch berkekuatan tinggi, dan sensor yang dirahasiakan. Sistem yang awalnya direncanakan akan dioperasikan tahun 2015, ini diresmikan dalam sebuah acara media pada 29 November bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen ke situs penyebaran aerostat ini.

Berbicara kepada wartawan di sela-sela kunjungannya, Ng menggambarkan aerostat sebagai sistem yang akan melengkapai jaringan radar darat dan sensor udara untuk melalukan pengawasan udara dan maritim.

"Semua dari kita mengakui bahwa Singapura adalah sebuah pulau yang sangat kecil, dan itu membuat kita sangat rentan terhadap ancaman baik dari udara atau laut," kata Ng sebagaimana dikutip IHS Jane.

"Fakta bahwa kita memiliki sistem aerostat menambahkan lapisan pertahanan, dan keyakinan dalam mendeteksi ancaman udara dan maritim," tambahnya.

Keberadaan aerostat ini jelas akan semakin memudahkan Singapura untuk mengintip apa yang terjadi di udara dan perairan Indonesia. Keberadaan skuadron 16 Pekanbaru yang diperkuat F-16 akan lebih mudah dideteksi oleh Singapura.

Pada 2014 lalum Kepala Staf TNI-AU, Marsekal IB Putu Dunia kala itu mengakui kenyataan radar ini bisa mendeteksi ancaman hingga sejauh 200 kilometer, atau dua kali lipat radar darat yang dimiliki kini, sehingga bisa mendeteksi pergerakan pesawat di Semenanjung Malaka bahkan kapal kecil sekalipun yang berlayar dari Kota Pekanbaru di Indonesia.

Tuesday, 29 November 2016

Kri Bima Suci, Kapal Layar Latih Tercanggih Di Dunia


Tentara Nasional Indonesia bakal memiliki kapal layar latih tercanggih di dunia. Kapal itu sedang dibangun dan telah memasuki tahap kedua pembangunan di Galangan Kapal Freire, Vigo, Spanyol.

Kapal yang telah diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci itu akan menggantikan KRI Dewaruci, yang telah beroperasi selama lebih 63 tahun. Namun, nomor lambungnya tetap sama, yakni NB705.

Meski dibangun di Spanyol, kapal itu dirancang sepenuhnya oleh insinyur dalam negeri, di antaranya, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT PAL. Dibangun di Spanyol karena tak semua galangan kapal mampu membangun kapal serupa itu.


KRI Bima Suci yang berjenis barque dirancang dengan tiga tiang utama dan 26 layar. Panjang 111 meter dan lebar 13,5 meter. Kapal itu dapat menampung 200 penumpang dan awak kapal.

Tiang kapal layar itu setinggi 49 meter dari permukaan dek atas. Tinggi dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. Memiliki ruang makan yang lebih luas dan ruang tidur khusus bagi calon perwira perempuan atau taruni.

Kecepatan KRI Bima Suci diharapkan dapat mencapai maksimal 12 knot dengan mesin dan 15 knot dengan layar. Sementara itu, KRI Dewaruci hanya mampu berlayar 10 knot dengan layar.

KRI Bima Suci dirancang dengan sistem konvensional. Para taruna dan taruni tetap dapat belajar navigasi tradisional dengan melihat bintang-bintang, namun juga mampu membaca peta modern. Begitu pula dengan pengembangan layarnya.

Berbeda dengan kapal layar latih milik Angkatan Laut berbagai negara, keistimewaan KRI Bima Suci terletak pada instrumen nagivasi pelayaran mutakhir. Alat komunikasinya dilengkapi data digital.

Direktur Galangan Kapal Freie, Marco Freie, mengklaim KRI Bima Suci bakal menjadi kapal layar latih paling canggih dan modern.

“Ini merupakan kapal layar tiang tinggi abad 21. Bisa dibilang, Bima Suci ini adalah contoh kapal layar tiang tinggi modern dan merupakan konsep kapal layar latih baru di dunia saat ini,” kata Freie, saat peresmian kapal itu di Vigo, Spanyol, pada Minggu, 27 November 2016.

Peresmian kapal itu dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, dan Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Muda TNI Leonardi.

Tenaga mesin ringan

Laksamana Pertama TNI Didin Yainal Abidin, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Layar Latih, menjelaskan perbedaan teknis KRI Dewaruci dengan KRI Bima Suci. KRI Dewaruci menggunakan kemudi manual, sedangkan KRI Bima Suci memanfaatkan kemudi tenaga hidrolik. “Walaupun kapalnya besar, menggunakan tenaga mesin yang ringan,” katanya.

Begitu pula dengan pengembangan layarnya. Kerek layar pun menggunakan dua sistem, yaitu manual, tapi juga menggunakan winch otomatis, yang bahkan dapat dioperasikan sedikit orang. Kapal ini juga memiliki instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar.

Rampung 2017

Pembangunan kapal itu diperkirakan selama 22 bulan. Proses pengerjaan diawasi satuan tugas TNI AL yang berjumlah tujuh orang. Dua di antaranya adalah mantan Komandan KRI Dewaruci, yaitu Laksamana Pertama TNI Didin Yainal Abidin dan Kolonel Laut (P) Suharto La Djide.

Pembangunan tahap kedua kapal itu telah berpindah lokasi ke galangan kapal Freire di bagian barat dari galangan sebelumnya. Kapal itu masih dilas oleh tenaga ahli dan tengah dipasangi berbagai instalasi dan permesinan. Pembangunan kapal itu dijadwalkan selesai pada Mei 2017. 

Direncanakan tiba di Indonesia pada Agustus 2017. Menurut Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Yuli Mumpuni, pembangunan kapal itu merupakan saat tepat melihat kolaborasi Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dan Spanyol sebagai negara dengan armada kapal terbesar dunia. “Ini merupakan kolaborasi bersejarah yang luar biasa,“ katanya.

Filipina Siap Membeli Senjata Dari Rusia Ditengah Krisis Hubungan Dengan AS


Filipina siap membeli senjata dari Rusia saat telah tersedia dana, di tengah keretakan dalam hubunganya dengan Amerika Serikat, demikian disampaikan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Senin (28/11/2016).

“Presiden Rusia Vladimir Putin senang mendengar tawaran persahabatan kami, senang dengan fakta bahwa inisiatif tersebut datang dari kami. Saat kami sudah memiliki dana, kami akan membeli senjata Rusia,” kata Duterte kepada Rossiya-24.

Sebelumnya, pada 8 November lalu Duterte mengumumkan akan membatalkan pesanan 26 ribu senapan M16 buatan AS untuk “mencari opsi yang lebih murah”. Senapan tersebut pada awalnya ditujukan untuk mempersenjatai polisi nasional Filipina.

Meski hubungan dengan AS mengalami kemunduran, Duterte menekankan bahwa Filipina tidak ikut serta “dalam blok militer manapun”.

“Kami belum membahas hal itu baik dengan Rusia, ataupun dengan Tiongkok, kecuali isu perdagangan, keuangan, dan ekonomi. Namun, mungkin, nantinya kami akan melakukan bisnis dengan Uni Eropa dan Rusia di bidang perdagangan senjata karena tampaknya AS telah membatalkan pasokan senjatanya,” kata Duterte. 

Presiden dari kedua negara sempat bertemu di sela KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) yang digelar di Peru, 19 November lalu. 

Pernyataan Duterte yang kerap menyinggung negara-negara Barat dan memuji Putin dianggap sebagai sinyal bahwa Filipina hendak mulai merapat ke Rusia dan meninggalkan ketergantungannya terhadap AS. Pada akhir Oktober, Duterte bahkan mengumumkan "perpisahan" Filipina dengan AS di bidang ekonomi dan militer setelah kecewa karena AS mengkritik cara ia memerangi praktik narkoba di negaranya. Di lain kesempatan, Duterte menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pahlawan favoritnya, dan lebih memilih Putin ketimbang pemimpin AS.


Hubungan Rusia dan Filipina telah terjalin lama sejak abad ke-19. Negara tersebut bahkan pernah menjadi penampung ribuan pengungsi yang melarikan diri dari Uni Soviet pada masa kejayaan komunisme. Bagi para penduduk pulau kecil di Filipina, Tubabao, periode yang kerap disebut Tiempo Russo, atau Tempo Rusia, tersebut sangat menarik. Para pengungsi tersebut terdiri dari guru, dokter, insinyur, arsitek, bekas pejabat militer, pengacara, seniman, serta pendeta, yang memanfaatkan kemampuan profesional mereka untuk memperbaiki kondisi mereka. Saat ini, masih ada 40 keluarga keturunan para pengungsi Soviet yang tinggal di Manila, dan mereka secara rutin merayakan peringatan kedatangan mereka ke Pulau Tubabao, untuk mengungkapkan terima kasih pada Filipina atas bantuan yang diberikan.