Wednesday, 30 November 2016

LY-80: Sistem Hanud Andalan Cina Dan Pakistan Dengan Cita Rasa Rusia


Meski punya birokrasi dan pengawasan yang serba ketat, sektor industri pertahanan di China mendapat sokongan penuh dari pemerintah. Ambil contoh dalam pengembangan rudal hanud (pertahanan udara) jarak sedang, ketika Norinco (North Industries Corporation) menawarkan sistem Sky Dragon 50, maka China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) juga menawarkan sistem hanud dengan fungsi serupa, yakni LY-80 (varian ekspor dari HQ-16 Medium Air to Surface Missile). Dan yang menarik ternyata LY-80 juga menjadi alutsista yang dipertimbangkan Detasemen Hanud (Denhanud) Paskhas untuk mengisi medium air defence.

Bila Sky Dragon 50 telah berhasil di ekspor ke Rwanda, maka LY-80 juga dipercaya sebagai perisai ruang udara bagi AD Pakistan. Tiga baterai LY-80 dengan nilai kontrak US$226 juta diketahui telah diserahkan ke Pakitan. Selain itu masih ada tambahan delapan unit radar surveillance IBIS-150 sebagai pendukung pertahanan pada baterai LY-80 Pakistan.

Walau resminya produksi China, tapi harus diakui bahwa sistem senjata ini lumayan ‘berbau’ Rusia. Varian domestik LY-80, yakni HQ-16 menyandarkan pada basis platform rudal hanud Rusia. HQ-16A mengambil desain dan inspirasi dari rudal Buk-M1 (kode NATO - SA-11 Gadfly) dan Buk-2M (SA-17 Grizzly). Selain dirancang untuk diluncurkan dari platform di darat, jenis rudal yang mampu melesat dengan kecepatan Mach 3 dapat di setting untuk diluncurkan dari kapal perang. Selain itu cita rasa Rusia juga kental terlihat dari model sistem peluncur VLS (Vertical Launch System) yang telah jamak digelar Uni Soviet di era Perang Dingin.


LY-80 terbilang rudal yang gambot, bobot rudal ini total mencapai 690 kg, yang didalamnya terdapat hulu ledak seberat 70 kg. Bobot rudal yang cukup berat nampaknya guna mendapatkan kapasitas ruang untuk power rudal yang bisa melesat Mach 3. LY-80 secara teori dapat melesat sampai jarak jangkau 42 km, sementara jarak tembak minimumnya 3 km. Sistem pemandu rudal ini mengandalkan teknologi Inertial guidance and intermittent illumination. Dalam gelar tempur, satu unit kendaraan launcher unit LY-80 dapat membawa enam tabung rudal. Untuk tugas memburu sasaran, LY-80 dapat melakukan intercept sasaran mulai dari ketinggian 15 meter sampai 18.000 meter.


Dalam satu sistem gelar tempur, LY-80 terdiri dari komponen searching radar vehicle, command vehicle, radar tracking and guidance vehicle, launcher unit vehicle, dan missiles canister. Karena bobot rudal yang ekstra, dan tabung peluncur dalam kondisi tersegel, maka dibutuhkan penanganan khusus dari technical support equipment yang melengkapi logistik dengan transportation and loading vehicle, power supply vehicle, maintenance vehicle, dan missile test equipment. Satu unit radar tracking and guidance vehicle dapat mengendalikan dua sampai empat unit peluncur rudal. Sementara peran command vehicle bertanggung jawab untuk mendapatkan informasi sasaran dan eksekusi akhir pada proses penembakkan.


Yang patut diacungi jempol, meski beda pabrikan, LY-80 menggunakan sistem radar intai yang sama dengan Sky Dragon 12/50 lansiran Norinco, yakni menggunakan IBIS 150 3D Target Designation Radar. Jangkauan deteksi radar ini mencapai 130 km. Fitur pada sistem radar pengintai mencakup IFF (Identification Friend or Foe), threat judgment, flight path processing dan target engagement information for the tracking and guidance radar. IBIS 150 3D berjalan di frekuensi S band dan mampu mendeteksi sasaran di ketinggian 20.000 meter.

0 comments:

Post a Comment